Kehadiran Arine

487 6 0
                                    

Beberapa minggu berlalu, banyak sekali laki – laki yang mendekatiku tapi tak satupun yang seperti kamu. Aku selalu belajar bagaimana caranya melakukan semua hal ini dan itu sendirian. Aku selalu menjauh dari keramaian. Aku mulai membenci kesunyian. Aku membenci kegelapan. Aku membenci semua hal yang tidak ada dirimu disana. Tetapi aku mulai lelah mengharapkanmu, mengharapkan orang yang sama sekali tidak dididik bagaimana cara menghargai perasaan orang lain. Mengharapkan seseorang yang sampai saat ini tidak kembali dan sama sekali tidak melihat apa yang aku perjuangkan. Mulai saat ini aku belajar berdiri tegak dengan banyak sekali tombak dan peluru yang menancap bahkan tanpa seseorang yang selalu membantuku untuk berdiri. Tanpa seseorang yang sampai kini tak muncul lagi dihadapanku. Bukannya aku ingin memainkan drama. Bukan. Hati ini terlalu egois jika bermain bersama drama. Mulai saat ini aku sudah sangat lelah jika terus menerus mencarimu.

''Kamu mungkin jago berlari, tetapi kamu tidak handal bersembunyi. Sejauh apapun kamu berlari, sejauh itu pula aku mengejar. Sepintar apapun kamu sembunyi. Sepintar itu pun aku terus aku mencari''

Aku rasa patah hati ini tak akan membuatku percaya lagi. Karena banyak sekali do'a yang berakhir percuma. Aku tahu Tuhan punya rencana dibalik do'aku 'menjauhkan dari hal yang buruk kedepannya' do'a itulah yang membawaku ketitik dimana aku harus menyerah. Mencari jalan agar berlawanan dengan arahmu. Tetapi aku gagal. Ya, aku gagal. Tetapi satu hal yang aku, tak semua usaha mendapatkan hasil. Terkadang kamu harus berusaha agar bahagia, meskipun akhirnya kamu harus kecewa. Aku berusaha terus mundur meskipun hati aku berusaha mencari.

''Jatuh cinta kepadamu membuat aku sadar bahwa segala bentuk pasti meninggalkan luka, dan segala bentuk luka pasti meninggalkan bekas''

Hari ini, hari dimana aku mengerti bahwa kamu meninggalkanku. Kamu meninghalkanku demi sebuah alasan yang sangat amat membuatku merasa bahwa kamu adalah laki – laki yang sangat pengecut. Aku salah tentangmu, tentang kita. Aku salah tentang semua opini tentangmu. Ternyata kamu meninggalkanku, lalu menjalin sebuah hubungan bersama Arine. Ya, Arine yang selalu kamu ceritakan padaku. Terimaksih kamu, telah kembali bersama semua kepahitan yang aku terima saat ini.

'' Iya, aku tahu tak ada penyelesaian instan tentang persoalan serumit hati''

BERSAMBUNG ....

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 16, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Penikmat LukaWhere stories live. Discover now