Penikmat Luka

874 11 1
                                    

     Matahari terlihat biasa saja pagi ini, bintang juga tak kutemui malam tadi. Semuanya terlihat biasa saja saat kau pergi. Saat kau tidak hadir lagi dikehidupanku pun semuanya biasa saja. Terlihat tidak pernah ada penyesalan sebelumnya sekarang, aku sudah terbiasa tanpa kehadiranmu. Semenjak kamu meninggalkan aku tanpa pamit, meninggalkan perasaanku tanpa kata. Kamu memilih pergi bersama orang yang tak perah kuduga sebelumnya. Iya, dia yang biasanya aku ceritakan kepadamu disetiap kita bertemu dihari sabtu malam, tepatnya pukul 21:30 kamu sudah berada di depan  rumahku tanpa memberi kabar sebelumnya. Tetapi aku sudah hafal dengan kebiasaanmu yang memang selalu seperti itu.

     '' Mencintaimu adalah kewajibanku dan mencintaiku adalah hakmu''

      Kamu memang humoris tetapi terkadang romantis. Selalu ada kata kata yang pasti membuatku tersenyum setiap pagi membaca pesan singat darimu yang mengatakan "Selamat pagi peri cantikku, aku memimpikanmu malam tadi. Kamu lagi apa? Aku merindukanmu" setiap pagi kamu tidak pernah absen mengatakan itu dan ketika malam tiba kamu mengatakan "Aku jadi bingung deh, kok masih rindu kamu yah? 24jam setiap hari aku merasakan nya. Padahal tadi aku melihatmu tapi rasanya tetap sama. Tetap RINDU" kalimatmu mungkin sangatlah lebay dan bahkan aku selalu tertawa jika membacanya. Apalagi saat ku balas "Apasih kamu alay banget deh. Udah ah jam segini bikin baper aja. Nanti aku gabisa tidur loh" tetapi tentangmu ku kubur dalam dalam lalu kusimpan kugembok dan kuncinya sudah kubuang.

     "menyakitiku adalah kebiasaanmu. Tetapi itu hak kamu. Hak aku hanya bersabar dan terus mencintaimu"

     Tidak ada yang salah tentang kamu. Hanya saja hubungan kita yang memang tidak seharusnya ada. Setelah dua bulan kamu menghilang dari hidupku tanpa kabar. Aku bingung harus bagaimana lagi. Aku mencarimu namun tidak tau harus kemana. Aku mengharapkan mu namun harapanku musnah setelah aku menerima pesan darimu. Tepatnya tanggal 29 desember pada saat aku merayakan hari jadiku. Harapanku yaa seperti dulu. Ada hadiah darimu. Ada banyak sekali kejutan.tetapi semuanya musnah ketika kamu mengatakan "Selamat ulang tahun Shereena ciee udah gede yah sekarang, semoga makin dewasa yah Sher  aku minta maaf selama dua bulan ini gak ada kabar. Bukannya aku tidak mencintaimu lagi. Lebih karena aku tidak ingin menyakitimu lebih sakit lagi dan lebih lama lagi dan tentunya tidak ingin kamu terluka lebih jauh lagi. Sudah cukup aku menyakitimu. Sudah cukup kamu sakit hati dengan diriku. Aku tau memang kehadiranku hanya sebagai benalu saja. Aku tau kamu terluka pada saat aku tidak memberikanmu hadiah hari ini. Dan semoga ini tidak kamu anggap sebagai hadiah terburuk dihari jadi mu sekarang. Aku mohon kamu jangan cari aku lagi. Aku sudah bahagia sekarang. Terima kasih jika kamu sudah mencariku, tetapi maaf aku adalah orang yang salah untuk kamu cari." Menangis. Bingung. Cemas. Khawatir. Rindu. Kecewa. Entah bagaimana aku mengungkapkannya malam itu. Malam dimana aku merasa menjadi wanita tersakiti oleh laki laki yang tak pernah membuatku seperti ini sebelumnya. Laki laki yang selalu aku banggakan didalam doaku tanpa mendoakan laki laki itu yang buruk. Mendoakanmu adalah caraku menitipkan rindu pada saat kamu menghilang. Jika ingat masa masa itu masa dimana kamu menjauhiku tanpa sebab tanpa alasan. Rasanya sangatlah pedih, bagikan tertusuk anak panah yang sangat tajam. Tertembak peluru yang sangat dalam. Tercabik samurai yang sangat panjang. Tapi aku bisa apa? Memaksamu untuk kembali lalu mencintaiku lagi? Sedikitpun tak pernah terbersit fikiran untuk seperti itu. Banyak sekali hal yang tak pernah kuduga sebelumnya.

     "Terlanjur mencintai seseorang bukan alasan menjadi bodoh oleh cinta itu sendiri"

     Aku terus mencoba memahami alasan kenapa kamu menjauh? Kenapa kamu bilang begitu? Kenapa kamu memanggilku dengan sebutan Shereen padahal kamu tidak pernah menyebut namaku sebelumnya? Kenapa kamu tak datang dan memberi kejutan kepadaku? Kenapa saat ini kamu malah hilang? Kenapa harus seperti ini sayang? Kenapaaa? Tapi yang kudengar dari telepon jawabannya adalah "nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Silahkan coba beberpa saat lagi" iya, nomormu sudah tidak aktif lagi kala itu. Menghilang tertiup angin. Terkubur bersama kenangan dan tenggelam bersama rasa sakit yang kurasa saat ini. Malam pun terus berlalu bersama kesunyian yang ada bersama tangisan yang kian amat sangat kencang. Seakan menandakan bahwa kamu memang sudah pergi melupakan aku. Tidak ada sandaran lagi kala itu tak ada tempat untuk mencurahkan semuanya isi difikiranku saat ini. Selama dua bulan aku menunggumu untuk kembali, selama dua bulan aku terus mencari, dan selama dua bulan itu lah kamu terus berusaha melupakan kenangan indah tentang kita.

     "Kenapa kamu berusaha melupakanku disaat aku berusaha untuk terus mengingatmu"

bersambung...

Penikmat LukaWhere stories live. Discover now