"Iya, Luhan. Aku curiga alasan Changmin memberontak adalah karena kita berdua adalah orang yang menjatuhkan kedua orang tua Changmin dulu saat kita bahkan masih menjadi panglima perang dan belum mempunyai kedudukan apa-apa diparlemen."
"Sebaiknya mulai sekarang kita harus berhati-hati, jangan sampai salah langkah Kris. Kita belum tau seberapa jauh rencana Changmin untuk pemberontakan ini." Luhan menyetujui kata Kris. "Bagaimana dengan para Orcus yang lain ? Apakah mereka harus tau tentang pemberontakan Changmin ini ?" Lanjut Luhan sambil melangkah menuju jendela dibelakang kursi Kris.
"Belum. Aku memprediksi Changmin sendirilah yang akan memberitaukan kebusukannya didepan para petinggi Orcus yang lain." Jawab Kris sembari duduk menyikangkan kaki dan kedua tangannya membentuk segitiga meyentuh dagunya.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang master ?" Giliran Kai bersuara. "Apa kita langsung saja mengobarkan perang dengan Changmin dan para pengikutnya ?"
"Tidak. Itu akan semakin memperburuk keadaan saat ini Alastor." Sahut Haera sinis.
"Benar kata Haera, Kai. Changmin memulainya dengan cara pelan dan kita juga akan melayaninya melawan dengan cara yang sama yang digunakan Changmin." Kris membenarkan pendapat Haera.
"Lalu ?" Sahut Kai tidak sabaran.
"Bukankah Changmin juga punya banyak budak, Bodoh. Jadi kita juga bisa memanfaatkan para budak Changmin untuk dihasut sama seperti Changmin menghasut budak Luhan." Timpal Haera lebih ditujukan pada Kai sambil menekankan setiap kata yang dia ucapkan.
"Hm. Dan kita akan melakukan yang sebaliknya pada budak kita yang sudah dihasut Changmin dan para pengikutnya. Baekhyun akan terus memantau dan melaporkannya setiap saat padaku." Tambah Kris.
Percakapan terus berlangsung hingga fajar hampir menjelang. Kemudian baru berakhir pada saat fajar benar-benar sudah tinggi karena masing-masing dari mereka harus mempersiapkan segala sesuatu yang harus mereka lakukan, guna menumpaskan perbuatan Changmin yang mengancam Ionia.
***
"Apa yang kau lakukan sekarang ?"
"Aku, memikirkan dirimu. Kau ?"
"Hahaha. Sama seperti yang kau lakukan. Baiklah sepulang dari parlemen aku akan datang kerumahmu apa itu diizinkan ?"
"Tentu saja tuan. Dan sejak kapan kau mulai meminta izin melakukan suatu hal padaku ?"
"Sejak saat ini dan seterusnya. Baiklah aku harus menghadiri pertemuan dengan petinggi Orcus dulu sebelum kau menarikku dalam obrolan yang lebih intim."
"Kris akan membunuhmu sebelum kau melakukan yang kau sebutkan tadi. Pergilah." Kata Nara mengakhiri Telepathynya dengan kekasihnya. Siapa lagi kalau bukan Luhan. Ya memang setelah Nara mengetahui dirinya terikat dan ditakdirkan untuk bersama Luhan, dia selalu bertelepathy dengan Luhan disela-sela aktivitasnya.
***
Beberapa orang keluar dari pintu besar yang menunjukkan kemegahan dan kemewahan gedung yang sedang dijadikan tempat sidang para petinggi Orcus saat ini. Ada yang sembari berbincang dengan yang lain ada juga yang hanya berjalan sambil terburu-buru. Sepasang kaki jenjang melangkah keluar dari balik pintu besar itu diikuti oleh sepasang kaki yang tidak lebih jenjang dari kaki sebelumnya melewati pintu itu.
"Langsung keruanganku Luhan. Jangan lupa mengkontak Kai, dan kedua Panglima perang Ionia aku akan mengkontak Chanyeol." Kata Kris dalam pikirannya yang terhubung dengan Luhan memberi perintah.
"Baiklah Kris 15 menit lagi kupastikan semua akan berkumpul di ruanganmu." Jawab Luhan masih dalam pikirannya masing-masing. Kemudian mereka berdua melangkah berlawanan arah.
Tepat seperti yang dikatakan Luhan 15menit berikutnya mereka yang disebutkan Kris sudah berkumpul di ruang kerja Kris. Semua duduk disofa besar yang mengelilingi meja elip di tengah ruangan besar nan mewah itu. Masing-masing dari mereka yang berkumpul terlihat memancarkan raut keseriusan. Terjadi keheningan selama beberapa saat hingga Kris pada akhirnya membuka suara untuk mengawali pembicaraan panjang yang akan mereka bahas.
"Kita harus segera mengumpulkan bukti kebusukan Changmin karena beberapa orang dari Orcus seperti Hyesung dan Kangta kelihatan mulai percaya dengan kata-kata manis Changmin." Kris melirik setiap orang yang ada dalam ruangan itu.
"Aku mendapat informasi dari baekhyun bahwa Changmin sudah mulai menghimpun pasukan." Lanjut Kris.
"Jadi ini akan jadi perang terbuka ? Wow sepertinya akan menarik." Celetuk Kai.
"Perang adalah alternatif terakhir yang ki ... " Ucapan Luhan terhenti tiba-tiba diam mendengar teriakan panik Nara melalui pikiran mereka yang terhubung "Luhan Luhan Luhan kau dengar aku ? Tolong aku ada orang yang menculikku."
"Nara. Nara, Kau dimana sekarang ? Kau dimana Nara ?" Kata Luhan dilanda kepanikan luar biasa yang tanpa sadar langsung berdiri dan menggebrak meja sambil berteriak, membuat penghuni ruangan yang lain itu terkejut.
Hening tidak ada jawaban dari Nara dalam pikirannya. "Nara Nara Nara jawab aku. Kumohon Nara." Teriak panik pikiran Luhan.
Kris kemudian bersuara untuk mengetahui alasan yang menunjukkan raut cemas penuh kekhawatiran dimuka sahabat sekaligus orang kepercayaannya yang tak lain adalah Luhan. "Apa yang terjadi Luhan ?"
Luhan terduduk lemas dengan keringat dingin keluar dari setiap centi pori-porinya. "Nara diculik."
TBC
YOU ARE READING
Find it : when it start?
Fantasy[COMPLETED] Find it when it start merupakan fanfiction seri pertama dari trilogy "Find It" series. Luhan salah seorang petinggi negara Ionia di EXO Planet yang pada awalnya ditugaskan untuk mengungkapkan kejahatan yang dilakukan Shim Changmin dengan...
Find it: When it start? Part 5
Start from the beginning
