32.

6.1K 121 4
                                    

Sekarang waktu tepat menunjukkan pukul 4.45 p.m waktu setempat dan Fabrizo sudah berada diparkiran Rumah sakit untuk mengunjungi Maeva. Ia sudah membawakan satu mangkuk soup ayam dan juga cemilan-cemiln utuk Maeva makan. Fabrizo melangkahkan kakinya dengan semangat menuju lantai rawat inap Maeva, dan saat ia membuka pintu kamar inpa Maeva. Dia sedikit terkejut melihat Maeva sedang, tertidur pulas dipelukan laki-laki entah siapa. Fabrizo dengan menahan emosinya mendekat kearah tempat tidur Maeva dan segera mendorong tubuh Jack hingga terjatuh dari atas tempat tidur.

Jack memekik dan mengumpat saat tubuhnya membentur dinding lantai " Motherfucker. Asselole" pekik Jack mengusap punggungnya dan menatap tajam kearah Fabrizo yang sedang mendesis. Maeva terbangun dari tidur nyenyaknya dan seketika tubuhnya kaku melihat Fabrizo yang siap untuk melayangkan tinjunya kepada Jack

" Berhenti" suara Maeva dengan tegas dan tajam. Fabrizo lalu menoleh kearah Maeva yang sudah terduduk di atas kasur dan sedang menatap Fabrizo dengan tajam " Apa yang sedang kau lakukan, Zio?" tanya Maeva sendu

Fabrizo mendekat lalu menghapus air mata Maeva yang entah sejak kapan sudah menetes " Aku kan ingin mengunjungimu" Ucap Fabrizo dengan pelan. Mave lalu menghempaskan tangan Fabrizo dengan sedikit kasar, dan sekarang mata Maeva mulai beralih pada Jack yang masih duduk dilantai dan dia sedang menatap kearah Maeva dan juga Fabrizo.

" Kau taka pa?" tanya Maeva pada Jack yang dijawab anggukan oleh Jack. " Bisa kau keluar dulu dari ruangan ini, jack?" lanjut Maeva yang membuat Jack ingin menolaknya. Tapi, tatapan Maeva yang memohon membuat Jack mengangguk dan meninggalkan kamar inap Maeva.

" Jadi namanya Jack? Siapa dia? Teman baru mu?" tanya Fabrizo saat Jack sudah menutup pintu kamar inap Maeva. Maeva menyipitkan matanya kepada Fabrizo dan mendengus kesal

" Kenapa kau tiba-tiba mendorongnya?" tanya Maeva yang membuat Fabrizo tergelak

" Oh ayolah, Bae. Aku ini pacarmu, tapi kau malah asik-asikan tidur dengan pria lain?" ucap Fabrizo lalu ia duduk ditepi ranjang Maeva membuat Maeva menatapnya dengan tajam

" Kau bilang apa? Pacar?" Fabrizo mengangguk membuat Maeva yang kali ini tegelak mendengar perkataan Fabrizo " Oh boy, bukannya pertaruhan itu sudah selesai?" ucap Maeva dengan diakhiri decihan yang membuat Fabrizo mengeraskan rahangnya

" Enough!!" ucap Fabrizo dengan tajam " Berhenti membahas pertaruhan bodoh itu" ucap Fabrizo dengan nada frustasi " Jangan membuat aku untuk melakukan kekerasan denganmu Mae" ucap Fabrizo yang membuat Maeva tersenyum sinis

" Sudahlah lebih baik kau pulang, kau tak lelah?" ucap Maeva enoba mengalihkan topic pembicaraan. Fabrizo mengeleng

" Kau tidak berniat mengusirku, bukan? karena kau ingin berduaan dengan orang itu?" ucap Fabrizo yang membuat Maeva memutar bola matanya

" He is ma first boyfriend" ucap Maeva ynag membuat Fabrizo mendengus

" Mau apa dia kemari?"

" mengunjungiku" jawab Maeva yang membuat Fabrizo menaikkan sebelah alisnya.

" Huh? Wanita pembohong" gumam Fabrizo yang masih didengar oleh Maeva

" APA? Oke dia kemari untuk menemuiku dan dia berkata ingin menjagaku" ucap Maeva dengan raut wajah kesalnya membuat Fabrizo mengusap wajahnya

" Usir dia" ucap Fabrizo yang membuat Maeva membulatkan bola matanya

" Siapa kau?" ucap Maeva dengan nada suara tinggi

" Itu perintah, Maeva" ucap Fabrizo yang membuat Maeva mendengus

" Kenapa tidak kau saja yang mengusirnya?"

My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang