BAB 1: YANG ADA DIMATAKU

281 7 0
                                    


     Hangat. Cerah. Sejuk.
Matahari mencoba membangunkanku dengan memancarkan sinarnya dari cela-cela jendela dan menembus gorden tipis dikamarku. Sinar matahari hangat membangunkanku dari tidur. Cahayanya menyilaukan mataku. Kuangkat tangan kiriku untuk menutupi mataku dari silaunya cahaya matahari.
Seperti biasa, Morgan sudah terbangun lebih dulu. Setiap hari memang begitu. Morgan juga tidak suka membangunkan orang. Mungkin dia tidak mau mengganggu orang yang sedang tidur, haha

"Hai, Morgan.. bagaimana tidurmu?"

Morgan menoleh padaku. Dia hanya memandangiku selama 5 detik dan kembali menoleh kearah lain. Morgan adalah tipe kucing yang tidak cerewet atau berisik. Yaa, itu juga menguntungkan bagiku karena aku tidak suka keributan.

Morgan naik keatas meja kamarku. Dia menjilat-jilati bulu hitamnya. Aku menoleh kearah cermin diatas meja kamarku tepat dibelakang Morgan. Seperti yang kukatakan, yang kulihat bukanlah bayanganku. Tapi mahkluk yang mengikuti gerakan dan penampilanku. Jujur, itu membuatku merinding dan ketakutan. Itu membuatku tidak berani menatap ke cermin lama-lama. Aku juga tidak berani menatap ke cermin saat berada di tempat umum. Tetapi aku harus berlagak tidak tau apa-apa. Aku tidak mau mahkluk yang berada dicermin tersebut tau bahwa aku menyadari keberadaannya.

     Aku tidak bisa mendeskripsikan semuanya. Tapi yang pasti, mahkluk tersebut mempunyai mata yang hitam sepenuhnya. Seluruhnya berwarna hitam. Dan berpenampilan sama persis denganku. Dia tampak seperti kembaranku. Bedanya dia sangat mengerikan.

     Aku sudah 15 tahun hidup dengan keadaan seperti ini. Berlagak tidak tau tentang sosok sebenarnya 'bayangan-bayangan' ini. Aku ingin hidup normal seperti anak-anak yang lainnya.

     Aku mengangkat tangan kananku keatas kepalaku. Mahkluk tersebut mengikuti gayaku layaknya otak kami terhubung. Aku tau. Dia bukan aku, dan aku bukan dia. Dia bahkan bukan bayangan ku. Aku menarik nafas panjang-panjang sambil menutup mata dan menghembuskannya pelan-pelan. Aku melangkah turun dari kasurku dan memeluk Morgan dan membawanya kedapur.

Another World In The MirrorWhere stories live. Discover now