Visit Oxford

899 48 0
                                    

Biarkan angin bertiup cepat, melesat melewati celah-celah kecil dan menyejukkan siapa saja.

Morgan berjalan cepat menuju kampusnya, hari ini adalah hari pembagian kelas di jurusannya setelah seminggu penuh melewati orientasi yang lumayan melelahkan.

"Doh, capek amat ni jalan dari gerbang ke fakultas doang!" gerutu Morgan ngos-ngosan.

Di depan beberapa pintu kelas, sudah ramai mahasiswa baru yang sepertinya tengah melihat-lihat layar besar yang memperlihatkan nama-nama mahasiswa dan kelas yang akan ditempati.

Morgan tersenyum puas saat namanya terpampang dideretan ke 3 kelas Business and Management I. Setidaknya, ia akan melewati masa kuliah semester pertama di kelas unggulan.

"Nda, lo kelas mana?" tanya Morgan saat melihat Nanda dan Prinsia lewat di hadapannya. Nanda menoleh, begitu juga Prinsia.

"Gue Business and Management III. Lo?" ujar Nanda bertanya balik.

"Gue I, si bule dimana?" tanya Morgan melirik Prinsia sekilas, Prinsia berdiri di depan Morgan dan memandang Morgan dari atas ke bawah.

"Aku di kelas III, sama seperti Nanda, kenapa tidak tanyakan langsung padaku? So, please!" ujar Prinsia dengan gayanya. Morgan terkekeh melihat raut wajah Prinsia.

"Oke, be success ya! Gue duluan, bye!" ujar Morgan sambil melambaikan tangan dan meninggalkan mereka berdua. Nanda memandang Morgan yang berjalan menjauh.

"Hei, Hallooo????" Prinsia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Nanda yang tiba-tiba melamun saat Morgan sudah tak ada disana.

"Morgan too handsome...!" ujar Nanda tanpa menoleh, Prinsia menautkan sebelah alisnya.

"Are you like him?" tanya Prinsia. Nanda menoleh dan baru menyadari kata-kata yang tadi diucapkannya.

"Sepertinya sih begitu!" ujar Nanda dan Prinsia membolakan matanya.

"Please, Kiyosaki! Kamu sudah memiliki tunangan! Are you crazy?" pekik Prinsia, dan  Nanda tidak menggubrisnya, ia langsung berjalan meninggalkan Prinsia yang kebingungan sendiri.

***

Morgan menatap sekelilingnya, dia berada di Kota Oxford bersama Rafaell setelah sebelumnya berkeliling London dan lagi-lagi mengunjungi tempat-tempat yang pernah menjadi tempat syuting Harry Potter seperti London Zoo (Kebun binatang London), Leadenhall Market (Tempat perbelanjaan para penyihir) dan tempat-tempat lainnya. Pertama kali ini Morgan menginjakkan kakinya di Kota Oxford memiliki tempat yang pernah dijadikan lokasi syuting film ternama Harry Potter.

"Asik, akhirnya gue kesini!" ujar Morgan memandang Oxford takjub. Ia sedang berada di Perpustakaan Bodleian Oxford (Hoghwatrs Interior). Bagian dalam Sekolah Hoghwarts di film Harry Potter mengambil lokasi syuting di Perpustakaan Bodleian, yang berlokasi di Broad Street, Oxford. Gedung perpustakaan ini dibangun tahun 1602. Perpustakaan ini berada di Oxford University yang menjadi tempat Rafaell menimba ilmu.

"Gue masih punya kejutan buat lo, Gan." ujar Rafaell, Morgan menautkan sebelah alisnya. Rafaell mengajak Morgan ke sebuah taman yang luas di Oxford. Jarak tempuh dari London ke Oxford lebih kurang dua jam. Setelah mereka berdua sampai di taman yang mereka tuju. Disana sudah banyak sekali masyarakat yang sedang bersantai dan terlihat ramai. Morgan mengikuti langkah Rafaell yang entah akan membawanya kemana.

Setelah berjalan beberapa menit, Rafaell menyuruh Morgan duduk di atas rumput hijau kering dan Morgan mengikutinya.

"Weis, brother! Apa kabar?"
Morgan menoleh dan tersenyum antusias saat melihat Dicky dan Bisma sudah berada di hadapannya.

Until We Die, Dear. (Baby Twins II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang