00 - Namaku Ha-Na

1.7K 118 35
                                    

Visualisasi:

Visualisasi:

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

♥♥♥

Seoul, Akhir Musim Gugur, 2008

"Sembilan puluh satu, sembilan puluh dua, sembilan puluh tiga," hitung seorang gadis kecil bertali rambut stroberi yang kini tengah menutup matanya rapat-rapat dengan kedua tangan.

Gadis manis itu sedang tidak bermain petak umpat. Lagi pula, siapa yang mau berhitung sampai sebanyak itu untuk sekadar bermain permainan sembunyi-sembunyian?

Di kursi taman bermain dengan angin sore yang berembus cukup kencang, ia terduduk sendirian tanpa ditemani satu pun teman sebayanya. Sambil terus melanjutkan hitungan, ia terus berharap seseorang yang dikenalnya akan muncul ketika ia membuka mata di hitungan ke 100 nanti. Bukan tanpa alasan ia bertahan selama 2 jam di tempat itu, bahkan hingga menahan gigil hampir mati rasa. Pasalnya, seseorang yang ditunggunya sedari tadi sudah berjanji akan menemuinya dulu, mengucap salam perpisahan sebelum benar-benar pergi ke luar negeri untuk waktu yang lama. Dan sudah seharusnya, janji itu ditepati.

"Sembilan puluh sembilan ...." Suaranya mulai terdengar parau, efek kedinginan.

"Seratus!" Gadis itu membuka mata. Senyuman lebar yang awalnya terhias di paras imutnya perlahan tapi pasti sirna seiring dengan tidak didapatinya batang hidung si pembuat janji sejauh matanya memandang.

"Ya! Se-Hun~a! Oh Se-Hun, kau di mana?!" teriak gadis kecil itu, memanggil nama anak laki-laki yang sudah membuatnya menunggu seperti orang bodoh. Hidungnya tampak memerah, menahan tangis. "Apa kau sedang bersembunyi dariku?! Ayo cepat keluar! Di sini dingin sekali, kau tahu?!"

Menyadari Se-Hun tak kunjung menampakkan diri, kristal bening mulai membasahi pipi tembamnya detik itu juga. Ia menarik kedua lututnya, memeluk lututnya sendiri erat-erat sambil membenamkan wajahnya yang telah basah sempurna oleh air mata.

"Oh Se-Hun bodoh! Dasar jahat! Dasar—"

"Kau sedang apa?"

Segala umpatan yang keluar dari mulut gadis kecil itu akhirnya tertahan, terpotong oleh pertanyaan dari suara yang terdengar asing di telinganya. Ia mengangkat kepala, sampai satu detik kemudian keningnya mengerut, memasang reaksi bingung dengan tangis yang masih terisak-isak.

"Aku Chan-Yeol, Park Chan-Yeol," ucap anak laki-laki tinggi bertelinga lebar yang entah sejak kapan berdiri di hadapan gadis kecil itu, memperkenalkan diri tanpa diminta.

"Siapa namamu?" tanya anak laki-laki itu selanjutnya.

"Kenapa juga aku harus memberitahukan namaku padamu? Kau 'kan orang asing," gadis bertali rambut stroberi itu berujar angkuh. Sementara Chan-Yeol, anak yang baru saja memperkenalkan diri, tampak tertawa kecil.

"Makanya kita harus berkenalan, supaya aku tidak menjadi orang asing lagi untukmu. Dan lagi, aku punya ini—" Chan-Yeol menunjukkan sekotak stroberi yang sejak tadi ia sembunyikan di belakang punggungnya. "—Melihat tali rambutmu, sepertinya kau akan sangat menyukai ini."

STRAWBERRY KISS 'Reborn'Место, где живут истории. Откройте их для себя