Bab 4

8.6K 694 19
                                    

Versi full bisa kalian akses di Google Play dan Karya Karsa (@iamtillyd)

***

Camryn Castillo tak dapat menahan senyumnya dibalik punggung Gavin Millian sejak pria itu menggendong tubuhnya. Ia menenggelamkan wajahnya pada pundak pria itu, menghirup harum maskulin Gavin yang memabukkan. Sungguh ini semua terasa mimpi baginya. Setelah nyaris 13 tahun ia menanti pria itu, pada akhirnya doanya terjawab juga. Ia benar-benar yakin bahwa Gavin yang saat ini bersamanya memang Gavin-nya yang dulu pernah terpisahnya. Dilihat dari gurat wajahnya, Camryn masih sangat mengingatnya. Meskipun kini Gavin melupakannya, Camryn sama sekali tak peduli. Yang ada dipikirannya saat ini adalah Gavin-nya telah kembali, Gavin-nya telah ditemukan.

Raut wajah Gavin terlihat tak bersahabat ketika pria itu menurunkan tubuhnya perlahan. Camryn menyentuh pundak pria itu hati-hati untuk menjaga keseimbangannya. Ia tersenyum genit ke arah Gavin yang menatapnya tajam, menahan emosi. Wajahnya memerah bak kepiting rebus, bukan karena apa-apa, tapi karena ia telah siap untuk meledak saat ini juga.

"Terima kasih..."

"Aku takkan pernah melakukan hal ini untuk kedua kalinya, Nona." potong Gavin dengan nada kesal yang tak ditutup-tutupi.

Camryn terkekeh mendengarnya, "Wow..." ia mengedipkan sebelah alisnya, "aku tak keberatan kau melakukannya lagi, nanti."

Gadis itu menyiapkan kartu apartemennya, bersiap untuk membuka pintu, tapi terhenti ketika pintunya langsung terbuka. Menampakan sosok Loly yang telah rapi, menatapnya dari atas sampai bawah lalu kembali dari bawah sampai atas.

"God..., Cam, what time it is? Kita harus pergi ke tempat pemotretan saat ini juga--"

Pemotretan?

Gavin menatap Camryn dengan pandangan menilai. Gadis ini seorang model? Ia tafsir usianya mungkin sekitar 19 tahun atau 20? Tubuhnya memang indah. Tapi untuk ukuran model? Terlalu berisi dimana-mana terutama di bagian, Gavin menelan ludahnya. Ia tak pernah tertarik untuk melirik bagian intim seorang gadis. Apalagi pada gadis yang telah merusak moodnya saat ini. Menggelikan. Pria itu segera mengalihkan pandangannya, mencoba mengabaikan rasa penasaran kedua matanya untuk menatap lebih.

Camryn memutar bola matanya mendengar ucapan Loly. Gadis itu memperingati dengan tegas. Menginstruksi bahwa bukan hanya mereka berdua yang ada disini sekarang. Ucapan Loly terhenti saat itu juga, bibirnya terbuka sedikit, kedua matanya membelalak kaget seakan-akan baru menangkap objek yang spesial. Hal itu membuat Camryn menyikut lengannya dengan sebal. Itu Gavin-nya, tak boleh ada yang menatap prianya dengan pandangan genit apalagi seperti itu.

"Ehm, kau...." Loly berdeham tak nyaman. Gavin menoleh mendengar keheningan yang tiba-tiba.

Pemilik mata biru itu tersenyum tipis, "Gavin Millian." ucapnya memperkenalkan diri dengan sopan. Meskipun ia masih kesal pada Camryn, tapi ia tipe orang yang mudah menjaga raut wajahnya. Gavin akan berubah menjadi ramah dalam satu waktu.

"Gav...in Millian?" Loly mengulang namanya.

"Yeah, dia Gavin-ku. Benar 'kan, Babe?" Camryn mengangkat sebelah alisnya seraya tersenyum genit ke arah Gavin. Melihat itu Gavin hanya tersenyum terpaksa. Moodnya sudah hancur, lebih baik tambah saja lebih hancur lagi.

"Sepertinya aku pernah melihatmu..." Loly menunjuk Gavin dengan jari tengahnya, tatapan wanita itu seperti tengah mengingat-ingat.

"Maaf?"

"Ah, ya, aku melihatmu di majalah!" ucapnya lantang membuat Gavin tertegun saat itu juga. Awalnya ia telah berantisipasi apabila wanita ini juga sama anehnya dengan gadis dihadapannya, namun nyatanya... Yang ini lebih parah.

Gavin Millian (RE-POST)Where stories live. Discover now