TEASING

5.7K 521 27
                                    

Banyak mahasiswa baru yang mengatakan kalau P'Arthit itu menyeramkan.

Sudah berapa banyak mahasiswa yang gemetar ketakutan saat diberi hukuman olehnya? Sudah berapa banyak mahasiswi yang ingin menangis karena dibentak olehnya? Oh, kita bisa mengeluarkan Kongpob dari daftar tersebut sepertinya.

Kongpob, idola kampus baru yang kelewat tampan dengan sikapnya yang gentle adalah satu-satunya yang berani menentang Sang Ketua Orientasi itu. Arthit, The Head Hazer.

"Aku akan menjadikan P'Arthit istriku, kata orang apapun yang menjadi milik kekasihmu maka otomatis akan menjadi milikmu juga,"

Cowok gila! Tidak hanya P'Arthit, semua orang di aula itu segera  berpikiran sama. Berani benar dia membuat peryataan seperti itu  di hari pertama dengan wajah tersenyum?! Apa dia mau mati diterkam si iblis ke neraka? Dan benar saja, kalau tidak ditahan P'Nott wajah Kongpob yang rupawan pasti sudah babak belur. Saat P'Arthit mencoba menenangkan diri, para mahasiswa baru yang lain menunggu dalam cemas. Sebagai gantinya P'Arthit berteriak lantang, menyuruh Kongpob untuk push-up 100 kali di tempat.

"Mereka mengirimkan hati mereka hanya padaku, untuk menggantikan hatiku yang sudah kuberikan untuk P'Arthit," itu peryataan kedua Kongpob yang begitu berani.

Bagi para mahasiswa baru, godaan yang Kongpob utarakan adalah hiburan tersendiri saat tubuh mereka terpanggang di bawah teriknya matahari. Tidak sedikit orang yang bersiul maupun terkikik geli. Siapa sih yang tidak luluh karenanya? Mereka tidak bisa menikmati moment itu lebih lama karena P'Arthit mengerang marah dan sekali lagi menjatuhi Kongpob hukuman lari keliling lapangan sebanyak 54 putaran.

Sejak saat itu, Kongpob selalu menyempatkan diri untuk menggoda P'Arthit jika bertemu dengannya. Mereka semua sudah terbiasa, tapi tetap saja keberanian (atau bisa dibilang tak tau malu) Kongpob patut diacungkan jempol.

Dan tanpa mereka sadari, seperti P'Arthit mulai tak ambil peduli, tepatnya tidak bisa membalasnya lagi. Kongpob mengerti, ada perubahan yang terjadi setiap ia menggoda P'Arthit. P'Arthit tidak lagi berusaha memukulnya, tapi daripada marah ia akan menunjukan ekspresi tak percaya, mata melebar juga mulut yang menganga. Tercenung sebentar dan ketika sadar, wajahnya akan merona. Itu saja cukup membuat Kongpob puas.

"Suatu saat aku akan melihat P'Arthit menendang bokongmu!" Oak berlebihan seperti biasa.

"Kau menggoda P'Arthit lagi? Kenapa kau selalu seperti itu sih?" Aim pun heran dibuatnya.

Kongpob tersenyum. 'Narak na,*' jawab Kongpob, tentu saja di dalam hati.

.
*He's cute

S.O.T.U.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang