Watching Boku no Pico [HEAVENS]

969 60 73
                                    

Requested by HoshiPhantomhive

Ini rikuesan skenario pertama saya---dan ini termasuk permintaan anti mainstream (meski ga yakin tulisanku akan begitu (^^;)).

Fyi, hanya di part ini yang nggak ada jatah Starish dan Quartet Night. Tapi di part skenario lain, ketiga sub unit ini akan tetap ada.

Note: Adegan yaoi apapun nggak terekspos secara eksplisit. Kurasa, genre part ini nggak bakal jatuh terlalu dalam ke komedi. Mungkin bisa dibilang romance fluff, hehe ;v;)

Rate: T+ (PG-15)

• • •

Summary:
Akhir-akhir ini, [Name] senang menyendiri. Menyadari hal itu, sebenarnya inilah kesempatan bagi ketujuh pemuda itu untuk mendekati [Name].

Sanggupkah mereka tetap bersama [Name] yang merupakan fujoshi setelah mereka menonton Boku no Pico bersama?

Akankah [Name] berhasil memengaruhi mereka menjadi fudanshi ataukah mereka yang mengubah [Name] ke arah yang semestinya?

You'll find the answer if you choose ...

Hyuuga Yamato
Yamato meremehkan anime Boku no Pico. Ia menyangka animasi Jepang keluaran tahun 2006 itu hanya diperuntukkan anak-anak semata. Dia bahkan mengaku cukup berani menonton Corpse Party, sebuah animasi yang bisa terbilang sadis.

Namun Yamato sedikit gugup, terutama bersama [Name] karena Dare yang diberikan Eiichi. Katanya, film itu bertema romantis. Menonton genre seperti itu bersama lawan jenis yang disuka tentunya akan merasa canggung, bukan?

Namun, sebuah pemikiran yang menye-menye barusan akan menjadi tumpuan penyesalan Yamato. Penyesalan yang mendalam karena telah merasakan kegugupan yang sia-sia. Ia tidak menyangka, Eiichi dan ekspresi [Name] akan menipunya. Yamato menjambak rambut hijau terangnya. Menyesali waktunya terbuang untuk sebuh movie berdurasi 34 menit.

"Bagaimana filmnya? Bagus, kan?" tanya [Name] dengan santai, malah ingin menekan play sekali lagi; replay.

Yamato menatap skeptis [Name]. "Kau... memang perempuan tulen, kan?"

[Name] menganga sejenak, lalu terbahak. "Tentu saja aku perempuan! Dasar, kenapa bertanya---"

Yamato mendekap gadis itu dengan lengan kokohnya. Menenggelamkan puncak kepala di bahu [Name].

"Baguslah. Kalau kau adalah laki-laki, aku tidak bisa menyukaimu lebih lama lagi, baka!"

[Name] pun sepertinya akan terhanyut dalam geming berkepanjangan. Berawal dari tontonan penuh canda, ternyata Yamato malah menyatakan perasaannya.

(//w//)

Eiji Otori
[Name] dan Eiji pun duduk bersama-sama di ruang tamu. Tidak biasanya, pemuda itu mau duduk di sebelahmu untuk menonton bersama apalagi di malam hari. Padahal, pemuda itu sama sekali tidak terlibat dalam permainan Dare.

Namun demi semua tontonan yang telah dinikmati gadis itu untuk kesekian tentang hubungan sesama jenis, gadis itu kini merasa sangat berdosa karena membiarkan pemuda itu menonton tayangan tak senonoh. Ia tidak tahu caranya mengusir pria pemilik senyum malaikat itu jauh-jauh darinya untuk sementara. Kalau langsung ia hentikan, Eiji akan merasa curiga kepadanya.

ᴜᴛᴀᴘʀɪᴍᴀɢɪɴᴇWhere stories live. Discover now