"Baik, makcik! Saya akan berusaha semampu saya! Saya pasti boleh kembalikan Boboiboy ke semula!"

"Iya, makcik! Incik Boss pastilah boleh kembalikan Boboiboy ke semula! Percayalah padanya!" Probe nampak begitu bangga dan mempercayai Adu Du pada ibunda Boboiboy yang tersenyum lega. Wanita itu terlihat benar-benar sangat pengertian.

"Adu Du... saya berharap sangat darimu..." Adu Du mengangguk tegas pada ayah dari sahabatnya. Tok Aba tersenyum lega, dan baru menyadari teman-teman cucunya masih berdiri di depan pintu.

"Hey, kalian... kenapa tak salam? Ayo, masuklah... kenalkan, ini orang tua Boboiboy..." Keempat anak tersebut masuk setelah melepas alas kaki dan memberi salam penuh sopan pada orang tua dari sahabat mereka.

"Ah, ini pasti lah teman-teman yang Boboiboy pernah cerita pada kita orang..." ibu Boboiboy tersenyum senang menyambut anak-anak yang tersenyum malu itu. Bergantian mereka mencium punggung tangan bapak dan ibu Boboiboy dengan santun.

Tok Aba memperkenalkan mereka satu per satu pada pasangan suami istri tersebut. Akhirnya Yaya angkat bicara mengenai tujuan mereka ke rumah Tok Aba.

Orang tua Boboiboy jatuh terdiam saling berpandangan mendengar alasan keempat anak itu. Mereka meminta anak-anak tersebut duduk di samping Adu Du dan Probe untuk berbicara, sementara Boboiboy masih mengunci diri di kamarnya di lantai atas.

"Terima kasih banyak, kalian dah besuk Boboiboy dan perhatian padanya... Tapi, saya dan suami saya nak bawa dia kembali ke kota tuk sementara... Ini juga permintaan Boboiboy... Dia nampak malu untuk jumpa siapapun di sini..."

"Eh? Nak balik ke kota? Balik ke sini lagi tak?" seru Gopal serta merta diikuti teman-temannya yang tak kalah terkejut.

"Iya... tenang... Hanya sementara je... Nanti lepas dia tenang kembali, Boboiboy boleh kembali bersekolah lagi kat sini... Kami orang tuanya pun juga khawatir dan ingin kat dekatnya... maka dari tu, kami nak inginkan dia di sisi kami dulu sementara..."

Yaya, Ying, Gopal, dan Fang berpandangan. Mereka mengerti keinginan dan keputusan orang tua yang begitu menyayangi dan mengkhawatirkan anak mereka yang tiba-tiba berubah.

"Sementara Boboiboy nak rehat kat rumah... Saya nak usahakan membuat senjata pembalik lagi!"

"Ei? Kenapa dengan senjata pembalik yang kemarin tu? Tak boleh gunakan lagi kah?" tanya Ying.

"Tak boleh... dah rusak dan banyak komponen yang susah dicari... Mesti la saya buat baru... ini pun butuh masa lama... Nanti saya nak langsung kabari pakcik dan makcik selama prosesnya... Dan saya pun nak minta diberi kabar macam perkembangan Boboiboy... saya khawatir ada efek sampingnya..." Orang tua Boboiboy mengangguk tanpa bisa menyembunyikan kekhawatiran dalam senyum mereka.

"Mm, bolehkah kami nak besuk Boboiboy...?" tanya Yaya agak menunduk. Semua temannya juga memohon pada kedua orang tua Boboiboy.

"Tentu saja... Kita nak cuba bujuk dia keluar bilik, ya?"

-------------------------------------

Kini semua orang berdiri dan mengetuk pelan pintu kamar Boboiboy "Boboiboy... Sayang, teman-temanmu datang besuk kau ni..."

"Ja, jangan masuk! Aku tak mau korang lihat aku macam ni!"

Semua orang saling pandang dan bingung. Mereka merasa tak memiliki cara lain untuk membujuknya keluar bertemu dengan teman-temannya.

Ibunda Boboiboy menghela napas dan menatap satu per satu wajah teman-teman anaknya "Maafkan kami... nampaknya kami pun tak sanggup bujuk dia keluar..."

Yaya, Ying, dan Gopal menunduk kecewa. Yaya baru sadar Fang tak ada di antara mereka "Ei? Mana Fang?"

Boboiboy meringkuk di tempat tidurnya sambil menutupi diri dengan selimut. Rasa malu dan sedih akan perubahan dirinya membuat bocah itu semakin menutup diri tak ingin orang-orang menilai dirinya. Ia tahu niat baik para penduduk dan teman-temannya. Tapi kondisi tubuhnya yang berubah drastis itu membuat ia merasa sangat aneh. Bahkan lebih aneh dibanding ketika ia mendapat tiga kekuatan dalam dirinya.

BOBOIBOY:LOVE STORY [FANG X BOBOIBOY](COMPLETED)Where stories live. Discover now