Gift

4.4K 180 7
                                    

Bagaimanapun dunia memisahkan kita
Kalau takdir memihak
Kita akan terus bersama

Master's Sun






















Mataku yang belum terbuka sempurna, melihat ke sekeliling..

Langit langit berwarna putih, alat alat yang tak ingin ku lihat selamanya berserakan di sekeliling ku..

"Aaaaaaaaa!!" teriak ku memekik kencang hingga membuat Mark yang ada di sebelah ku terbangun, lebih tepat nya kaget

"Hmfftt..." Mark menutup mulut ku dengan tangan nya, "Kau ini! Berisik sekali. Tidak bisa kah kau tenang? Hhh..." ucap nya kesal sambil melepaskan tangan nya dari mulut ku

"Haahh...." hela ku saat yg tangan nya sudah menyingkir dari mulut ku

"Dimana aku?" tanya ku melihat ke sekeliling heran, ku tatap tangan ku yang di pasangkan sebuah jarum inpus....

"Nay... Kau sudah bangun rupanya" ucap ibu ku yang masuk ke ruangan ku membawa nampan berisi bubur, "Lihat Mark... Dia menjaga mu sepanjang malam. Kau harus nya--"

"Kenapa aku ada disini?" tanya ku memutuskan kata kata ibu ku dan menatap tajam matanya membuat punggung ibu ku bergetar...

"Nay... Ibu tau kau benci rumah sakit.. Tapi kalau tidak di rumah--" ucapan ibu ku kembali terpotong oleh ku, "Ibu tau! Ibu tau aku benci rumah sakit. Kenapa bawa aku kesini?" teriak ku membuat Mark yang di samping tempat tidur ku masih tertidur pulas membuka matanya...


Drrtt Drrtt

Telpon Mark bergetar... Membuat nya berdiri dan keluar....

"Keluarlah bu...." ucap ku lirih pada ibu ku yang masih mematung di depan pintu, akhirnya berjalan keluar































"Nay... Ini bub--" belum selesai ibu ku memanggil namaku, nampan yang dipegang nya jatuh dan bubur nya berserakan di lantai....

"Nayeon!" teriak ibu ku histeris ketika melihat aku tak ada di kamar inap

























"Nay... Lu kenapa pincang gitu?" tanya Exy yang sibuk dengan handphone nya di ruangan yang masih sepi...

"Gapapa... Tadi pagi jatuh di tangga" jawab ku berjalan ke arah bangku, Exy menatap heran kaki ku

"Tangga? Nay... Jangan boong ah lu... Ya kali dari tangga ampe biru banget gitu" ucap nya mendekat dan memperhatikan dengan teliti luka di kaki ku

"Iyaa.." jawab ku menjauhkan kaki ku dari Exy... Exy semakin heran dan menghela napas

"Okeeyy... Lupain itu... Hari ini lu sendiri kan? Gimana kalo nanti ke cafe?" ajak nya

"Cafe?" tanya ku mengernyit kan dahi

"Hooh... Disini ada cafe baru... Lebih tepat nya... Bar" jawab nya menekankan kata 'Bar' yang membuat ku teringat Jinyoung dan Dahyun

"Oh ya... Dahyun bagian teknologi kan?" tanya ku mendongakkan kepala ku

"Hooh.. Napa?"

"Gini... Eji ama Yuyun tuh putus.." belum selesai bicara...

"Lahh.. Hubungan nya ama gue dan elu apa? Kalo putus biarin." jawab nya kesal

Do You Still Love Me? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang