Not maybe again! (9)

328 6 0
                                    

Ben pov

Usia kandungan ghina sudah 7 bulan. Sekarang aku dan ghina ingin ke periksa ingin tahu kelamin calon anak kita.

"Ihh udah gede" ucapku
"Iya dong" balasnya.

Aku jongkok mengelus perutnya.

"Hei anak papa, jangan nakal di dalam ya, dan tolong cepat besar, papa gk bisa nunggu kamu lagi, I LOVE YOU" lalu aku cium perut ghina.

"Terima kasih sudah mengandung anak aku, i love you" ucapku lalu mencium bibirnya. Dia membalas ciuman ku.

Susah mau mendalamkan ciuman, ada halangannya, si bayi yang di dalam perut. Aku melepaskannya. Lalu cemberut.

"Ih kenapa!?" Ucapnya mengelus pipiku.
"Susah ciuman" sambil cemberut.
"Ih kirain apaan, nanti pas dia udah lahir kamu puas deh mau ngapa ngapain aku" ucapnya
"Yaudah, yuk berangkat" ajakku.

Keluar rumah, aku keluarin mobil, ghina kunci pintu, aku keluarin mobil dari pagar ghina mengunci pagar, ghina masuk dan otewe rumah sakit.

"Yang kalo cowo, cucu pada cowo semua dong?" Ucap ghina
"Iya ya" gua baru sadar!
"Gapapa lah, tar bounny sama fanny punya anak harus cewe" lanjutku.
"Nah bener!" Balasnya.

Aku sedang memakai mobil papa, soalnya nanti mau beli kasur bayi, gendongan bayi, pompa ASI, alat pencuci peralatan bayi, baju bergambar, popok new born, meja bayi, bath tube bayi, POKOKNYA SERBA BAYI, (capek gua nulisnya)

Turun dan seperti biasa aku memberi kunci kepada satpam. Ternyata banyak yang ingin periksa.

Menunggu, bosan, membuat kekonyolan, itulah hari-hari ku dan ghina, jika ada boys dan grant makin gila deh, dan pada akhirnya giliran ghina.

Baju ghina dibuka sampai dada, terlihat perut yang besar, dokter memeti gel pada perut ghina dan diusap menggunakan alat usg.

"Hallo bayi" sapaku
"Waw" ujar dokter
"Kenapa dok?" Tanya ghina
"Mata, hidung, mulut, telinga sudah sempurna, jari-jarinya juga" ucapnya

Aku dan ghina saling nengok, senyum, senang. Dokter mengarahkan keatas.

"Bagus nih, udah kebawah kepalanya, kakinya ada di atas, ngerasa ada yang nendang gk?" Tanya dokter ke ghina.

"Pernah kali gk tahu hahaha" jawab ghina.

"Kita zoom ya liat jenis kelaminnya" ucap dokter mengutak Atik keyboard.

"Lihat!" Seru dokter
"Cowo bukan dok?" Tanyaku dan ghina barengan. Aku yang sadar ngelihat ghina.

"Wih kompak"seru dokter. Lalu mengutak lagi keyboard nya

"Laki-laki" ucap dokter.
"Serius dok?" Ucap aku dan ghina kaget secara barengan.
"Iya"

Aku memfotonya, setelah itu memvideokannya.

"Sayang" sapaku ke ghina.
"Heyo" balas ghina. Aku mengarahkan kamera ke monitor.

"He's a boy right?" Tanyaku ke dokter.
"Yes, he's a boy" jawab dokter. Lalu aku kirim.

"Sehat kan dok?" Tanya ghina
"Bukan sehat lagi, cepet banget berkembangnya" ucap dokter.
"Bagus gk sih dok nantinya?" Tanya ghina
"Kemungkinan lahirnya pas 9 bulan atau 8 bulan 25 hari, tapi itu gk masalah selama si bayi sehat, pas umurnya, keluar gk masalah" ucap dokter.

Selesai

Aku dan ghina ke Taman Anggrek lagi, membeli kasur bayi, aku dan ghina sepakat kalau kasurnya bentuk biasa aja tapi mewah.

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
Not Maybe Again Där berättelser lever. Upptäck nu