Not maybe again (8)

Começar do início
                                    

Ghina memandangku tajam.

"Siapa?!" Tanyanya kayak ibu kos.
"Tahu dah, ngaku nya fans" jawabku.
"Awas peneror!" Ucapnya.
"Makanya itu!" Balasku.

Melanjutkan makan. Setelah makan kami ke toko wallpaper, kamar sampingku akan kami dekor menjadi kamar anak kami.

"Emang tahu cewe cowonya?" Tanyaku
"Lah iya, ini aja, yang ini nih" ucapnya

Dia menunjuk wallpaper bergambar planet, memang sih gelap

"Ini gelap yang" ucapku
"Buat di kasur yang bagian kepala sama kaki" ucapnya.
"Oh yaudah, beli 1 meter aja, tar di bagi dua" ucapku.

Ghina membelinya, aku berjalan ke lorong kasur bayi. Bentuk pasti berbentuk persegi panjang, tapi disini tidak, ada yang berbentuk nutracker, kalian tahu nutracker? Itu lho yang ada di film Barbie in the nutracker. Ada yang berbentuk buzz lighyear, woodie, baymax, dll.

"Ben?" Panggil ghina
"Yaa, in here" sahutku

Ghina datang, menyamperi ku sambil menenteng plastik besar berisi wallpaper yang tadi ia pilih.

"Keren ya" ucapku. Ghina melingkarkan tangannya ke pundakku lalu menepuk pundakku setelah itu mengelusnya.

"Kalau cewe nanti kita beli ini!" Tegasnya. Ghina jalan ke lorong sebelah.

"Ben? Coming here!" Suruhnya

Aku datang, lorong disini kasur buat yang cewe. Ada yang berbentuk jassie si koboi perempuan, Barbie, dll.

"Yuk" ajakku keluar.

Kami keluar, aku mendorong trolly dan kami ke supermarket. Belanja bulanan.

Sampai di supermarket ghina mengambil koran promosi, aku menitipkan barang di trolly serta trollynya di penitipan barang.

Belanja alat bersih badan, kaya sabun mandi, sabun cuci muka, pasta gigi, sikat gigi, shampo, cream wajah, mouthwash, dll.

Lanjut jalan ke toko makanan ringan, aku mengambil kacang sukro, aneka ciki, ghina mengambil aneka makanan yang manis, Oreo, good time, selamat, lemonia, dll.

Jalan lagi ke lorong Mie, gk banyak, aku mengambil 3 ghina 2. Dan nanti ujung ujungnya yang makan ghina doang.

Jalan lagi ke lorong bahan pangan, aku tahu apa saja yang abis, aku mengambil gula, garam, penyedap rasa, dan aneka bumbu praktis. Ghina mengambil terigu, santan, adonan sudah jadi, minyak goreng, dll.

Telur? Kami membelinya cukup di Warung terdekat.

Lanjut ke lorong buah, aku membungkus pear, jeruk mini, dan apel hijau, ghina membungkus melon potong, semangka potong, dan nanas potong.

Lanjut ke lorong sayuran. Ghina mengambil letuce, paprika merah kuning hijau, jamur, bawang merah, bawang putih, bawang bombay, tomat, cabai, dll.

Ke toko daging, aku memilih ikan salmon, gurame, cumi-cumi, dan gurita. Ghina memilih bebek, ayam, aneka makanan seafood.

Lalu kami membayarnya, jumlahnya sebanyak Rp.862, 417.

Dan jadilah setiap orang memegang 1 trolly, aku membawa yang belanjaan supermarket, ghina yang bawa satu lagi.

"Mo kemana lagi?" Tanyaku
"Jam berapa sekaraaaang?" Dia melihat jam tangannya

"Jam 6, yang hehehe" ucapnya cengengesan.
"Terus kenapa?" Tanyaku bingung
"Mo nonton hehehe" ucapnya.
"Nonton apaan?" Tanyaku
"Apa kek, aku pengen nonton action" ucapnya.
"Besok aja ya, masa iya mau bawa beginian" ucapku
"Aah gk mau!" Ucapnya
"Tapi aku juga pengen sih hehe" ucapku
"Yaudah ayuk!" Maksanya
"Yaudah ayuk" ajakku
"Yyyyeeeeee, makasih sayang" senang sambil loncat dan peluk ku.

Akhirnya ke lantai atas, ke XXI, aku juga bingung mau nonton apaan, ikutin ajalah apa maunya bumil.

Barang di titipkan, ghina mengantri membeli tiket. Aku menyamperi ghina dan meminta izin kalau aku ingin ke toilet.

"Yang aku ke toilet dulu" izin ku dia mengangguk. Aku ke toilet, mengeluarkan air seni ku. Saat keluar jalan menyamperi ghina aku di jegat. Ada fans...

"Ben Parish?!" Ucapnya kaget.
"Ya?" Balasku
"Aaakkpppppp-" dia ingin teriak tapi aku tutup mulutnya.
"Don't scream please" ucapku.
"Foto bareng?" Ucapnya
"Boleh"

Aku ambil hpnya dan selfie dengannya.

Ghina sudah menungguku di tempat duduk.

"Yuk" ajakku
"Beli popcorn gih, aku capek" ucapnya

Aku jalan membeli popcorn.

"Dah, jam berapa filmnya?" Tanyaku
"Jam set7 bentar lagi" ucapnya.

Aku dan ghina berfoto, membuat video

"Pintu teater 4 sudah dibuka para penonton yang sudah mempunyai tiket, di persilahkan untuk memasuki ruangan teater"

"Yuk" ajakku yang sudah berdiri, tanganku mengantungi di depan wajahnya. Dia menarik tanganku.
"Mager jalan" ucapnya
"Ih kenapa?" Tanyaku.

Kaya gini kali yak jadi suami menghadapi istri yang sedang hamil. Tapi kenapa jadi aneh. -.-

Akhirnya dia bangun, kami jalan kedalam teater, ghina memesan duduk di bagian paling atas. Good job

Film selesai, ghina merengek mengantuk, kami pulang, ghina langsung tidur di mobil.

Sampai di depan rumah aku buka pagar lalu buka pintu bagasi. Kembali ke mobil memakirkan di dalam bagasi, aku tutup pagar menguncinya, menutup pintu bagasi lalu masuk lewat pintu belakang sambil gendong ghina. Menidurkan ghina mengganti bajunya lalu menyelimutinya.

Bodo amat kalo jelek, mood lagi gk bagus.

Not Maybe Again Onde histórias criam vida. Descubra agora