He is My Executive.

3

ada khairila?" tanya suara dari arah telfon yang berada di meja depan. Sudah pasti itu suara dari bu ana yang memanggilku. Lalu aku segera menuju ruangan bu ana.

" ibu manggil saya?"

" iya khai, bisa kita ngobrol sebentar?"

" oiya bu.." jawabku sambil mengikuti bu ana yang berjalan menuju ruang meeting.

" begini, kamu kan sudah 3 bulan bekerja disini. Sejauh ini memang saya lihat kamu memang belum bisa melakukan engagement dengan klien. Setiap materi yang udah dikasi ke klien pasti selalu mendapat revisi. "

Bu ana membuka percakapan. Perasaanku langsung nggak karuan. Apa ini artinya aku akan diputus kontrak? Seketika lututku lemas.

" tapi saya dan pak randa melihat kamu selalu punya semangat buat jadi lebih baik. Buat memperbaiki semuanya. Kalau kamu mau terus belajar pasti bisa. Apa lagi kamu yang nggak punya pengalaman sama sekali. Bagi kami itu nilai plus. Selamat ya kontrak kamu kami perpanjang sampai 1 tahun kedepan." kata bu ana kemudian memberi selamat. Aku langsung speechless dengan ucapan bu ana barusan.

" jadi saya di lanjut bu kerja disini?" tanyaku. Bu ana tersenyum menganggukkan kepala. Aku menjabat tangan bu ana " terimakasih bu, saya akan bekerja dengan maksimal dan akan banyak belajar. "

" iya saya percaya kok. Kamu bisa. Oiya besok senin jangan lupa bawa surat kontrak kerja yang waktu itu saya kirin ke email ya. " kata bu ana hendak meninggalkan ruangan. Aku masih tiada hentinya mengucap syukur yang tak terbatas sama allah swt.
Hari jumat yg penuh berkah. Trimakasih ya allah. lalu aku kembali ke ruanganku dengan perasaan yang ah... Masya allah tiada terkira.

" cie, dilanjut ya non?" tanya kak Ando. Aku cuman tersenyum dan mengangguk.

"Cie selamat ya non, welcome to create team." kata kak Ando. Aku masih dengan perasaan senangku jika saja sebuah notifikasi whatsapp membuyarkan kesenanganku. Rupanya dari fadrian yang memastikan untuk rencana pertemuan hari ini. Lalu aku menjawabnya dan memastikan kalau hari ini kita jadi bertemu di tempat yang sudah disepakati.