1

39 2 0
                                    

Aku menatap jam di laptop yang masih menunjukkan jam 10 pagi dengan perasaan bosan. Sejenak aku juga melirik seniorku yang berada dimeja sebelah tampak sibuk dengan klien barunya. Sedangkan aku, sebagai anak yang baru hampir 3 bulan bekerja disini hanya mendapat pekerjaan yang itu itu lagi. Aku Khairila, bekerja sebagai sosial media marketing di sebuah perusahaan digital agency ternama di kota Jakarta. Rasanya memang pencapaianku bekerja disini sudah sepatutnya aku syukurin, karena selepas lulus 3 bulan yang lalu aku langsung diterima di perusahaan ini. Ya rezeki dari Allah yang tidak pernah terduga. Hanya saja aku disini belum dinyatakan sebagai karyawan tetap, karena hitunganku disini masih sebagai anak training. Jadi aku harus bisa manfaatin dengan sebaik baiknya kesempatan untuk memberikan yang terbaik buat perusahaan. Tapi,kadang inget revisi yang ngga kelar dari klien membuatku lelah dan mendapat teguran dari bu ana, bossku. Meski beliau menegur bukan untuk marah tapi tetap saja aku nggak enak dengan dia. Dia dan suaminya, pak randa yang udah memperjuangkan aku sampai di perusahaan ini. Lalu karena kebosananku yang tidak kelar, aku mencoba mencari kegiatan lain yaitu mendengarkan musik. Kemudian aku melirik kak Ando, teman meja sebelahku yang beberapa minggu lagi akan melangkah kepelaminan ini nampak sibuk dengan layar website yang jika aku lihat hampir mirip jobstreet. Lalu aku mendekat ke kak ando.
"Kak itu web apa?"tanyaku ingin tahu.
" ini namanya linkedin" jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya pada layar yang kini menampilkan akun milik seorang wanita yang berprofesi sebagai HRnya HijUp. Membaca profil tersebut,aku menjadi tertarik.

"Uwih,itu dia yg kerja di HijUp kak."

" iya.."

" kok kakak bisa kenal sih? Aku dulu mau banget masuk hijup tapi ngga lolos."ungkapku mengingat beberapa waktu lalu pernah memasukkan lamaran sebagai script writer dan sosial media strategist ke perusahaan fashion muslim yang namanya sudah sangat terkenal.

" ya bukan kenak sih,karena koneksi aja dia ngeliat profilku nih." aku menganggukkan kepala dan sampai akhirnya aku jadi ikutan membuka website linked in dan membuat akunnya juga. Sebenarnya linked in ini bukan hal yang asing lagi bagiku. Hanya saja baru saat ini aku membuat akunnya setelah mendapat penjelasan dari kak Ando kalau linked in kita bisa terhubung dengan para karyawan perusahaan. Tak lupa saat aku sudah membuat akunnya dan terverifikasi email aku memberi koneksi ke beberapa karyawan hijup, salah satunya HR yang terkoneksi dengan kak Ando tadi.

" masih tetep mau kerja di hijup non?" tanya kak Ando sambil menatapku yang sibuk memberi koneksi ke para karyawan hijup.

"He eh kak, entahlah kak pingin banget kerja disana ya siapa tau aja aku bisa ketularan jadi fashionable kalau kerja disana nantinya. " jawabku.

Beberapa orang sudah selesai ku beri koneksi sampai akhirnya jam istirahat tiba. Namun aku tidak beranjak dari kursiku. Aku masih sibuk dengan akun baru linked in. Ternyata cukup banyak juga teman kuliahku yang memiliki akun linked in dan beberapa diantaranya sudah terkoneksi denganku dan ternyata koneksi ini membawa semakin meluas,sampai aku bertemu dengan semua karyawan perusahaan ternama di Jakarta. Aku masih asik mengutak ngatik linked in sampai jam masuk kembali.

He is My Executive. Where stories live. Discover now