Not maybe again (6)

Start from the beginning
                                    

Aku bangun lebih awal, sekarang aku sedang meniup balon bentuk, ada huruf G dan B, balok bentuk love, bentuk angka 2, dan balon volkadots warna dasar putih dan warna titik hitam.

Lalu balon itu aku ikat menggunakan tali, aku terbangkan, balon itu ada di langit langit kamar. Dan ada beberapa balon aku taruh di kasur yang aku tahan dengan surat.

Balon huruf aku tempel di tembok, ohiya lupa, ada kumpulan kertas tulisan 'happy aniversarry' aku tempel di tembok.

G   ❤️   B
Happy aniversarry
2

Balon volkadots di terbangkan ke langit langit kamar, di atas kasur, balon bentuk love yang aku ikat, aku taruh di kasur dengan ditahan oleh surat dan bunga mawar.

(Kebayang gk?)

Selama buat ini sendirian, aku mematikan lampu, hanya mengandalkan lampu tidur.

Aku nyalakan lampu, kamar dan mematikan lampu tidur, mematikan AC.

"Ugh Ben!" Ghina
"Bangun hey udah pagi! Jalan yuk!" Ajakku. Aku memakai baju lengan pendek celana levis pendek, rambut yang berantakan, sambil memegang kue tart kecil.

"Ayo bangun! Cepet!" Omelku
"Gk ah, males!" Ucapnya
"Aku tinggalin ya" ancamku
"Ugh kamu mah ah" ucapnya sambil memutar badan dengan gulingnya lalu duduk dan sambil mengucek matanya.

Dia senyum tertawa, menutup hidung mulutnya dengan kedua tangannya.

Suara sesegukan terdengar, aku masih diam berdiri tegak sambil memegang kue tart nan lucu itu sembari tersenyum.

"Hiks hiks hiks" sesegukan ghina. Aku senyum.
"I hate you!" Ucapnya
"I love you!" Balasku
"I HATE YOU!" Ucapnya keras
"I love you!" Balasku lembut.

Dia itu nangis, senyum, tertawa.
Dan gua ikut tertawa karena ulahnya.

"Happy aniversarry babe!" Ucapku. Dia bangun aku menaruh kue di meja kecil, lalu dia lari dan lompat ke badanku.

Memelukku dengan rasa sayang. Tangannya melingkar di leherku. Tangan kananku menahan bokongnya, tanga kiriku melingkar di punggungnya.

"Happy aniversarry" ucapku

"Please stop do it again!" Ucapnya
"Never!" Balasku
"Please, enough you say i love you to me, i'm really love it." Ucapnya sembari menangis.
"Never stop do that!" Balasku.
"I love you Ben! Really love you!"
"More babe! More than you love to me and more than myself!"

Dia makin mengeratkan pelukannya. Oh Tuhan, ku cinta dia, ku sayang dia, tak ingin ku lepaskan, jadikanlah kami menjadi sepasang suami istri yang Sholeh dan sholeha, yang baik untuk anak kita, dan langgeng sampai kakek nenek, hanya maut yang bisa melepaskan kita.

Dia melepas pelukan, tapi masih di gendonganku, tanganku da di pundaknya, tangan dia ada di leherku.

"Thank you so much!" Ucapnya

Dia mengecup bibirku singkat. Selesai, kami potong kue dan makan kue.

"Kamu kapan belinya?" Tanyaku
"Kemarin booking, baru dianterin tadi" jawabku.
"Oohh, enak tahu"
"Gk salah pilih gua!" Jawabku. Dia menampilkan senyum yang sangat aku rindukan.

Not Maybe Again Where stories live. Discover now