Ch 5 : He's Back!***

1.4K 105 4
                                    

Di chapter ini, fokusnya akan lebih kepada si tampan, Krist. Jadi ceritanya dari kemaren itu, saya bingung. Enaknya yang jadi "orang ketiga" di antara KristSingto itu siapa. Nah kalo mau tau, baca aja ya... 😊 enjoy it!
*
*
*
*
*

"P'Krist... P'Krist mau kemana?" Ujar Peak yang malam itu melihat kakaknya berpakaian rapi.
"Peak, P'Krist mau berjalan-jalan sebentar ya. Kau jaga rumah saja. P'Krist tidak akan lama." Kata Krist.
"Dengan P'Toptap ya?"
"Iya."
"Ciyeeeee... Mau berkencan ya P'? Hahahaha..."
"Kau ini! Aku kan sudah berkali-kali bilang kalau Toptap itu hanya sahabatku."
"P'Krist... semua orang juga tau kalau P'Toptap itu sangat menyukai P'Krist. Kenapa sih, P'Krist tidak menerima P'Toptap jadi kekasih P'Krist? P'Toptap itu kan baik, P', dia sangat baik pada kita. Apa benar, P'Krist sedikit saja tidak menaruh rasa suka pada P'Toptap?" Tanya Peak. Krist tersenyum lebut sambil mengacak rambut adiknya dengan gemas.
"Kau ini... sekarang mulai bisa mencampuri urusan percintaanku ya, anak nakal?"
"Duuuhh, P', aku serius. Kenapa sih P'Krist terus saja menolak P'Toptap? Apa alasannya, P'?"
"Peak, dengarkan aku ya.Toptap itu teman yang baik. Dan aku pun tidak bisa semata-mata langsung menerima teman baik sebagai kekasih. Kalau hatiku memang bukan untuknya, ya aku tidak bisa menerimanya. Kalau aku menerimanya, itu sama saja artinya aku menipunya. Kan kasihan dia juga, karena aku menjalani hubungan tidak dengan sepenuh hatiku. Tidakkah itu membuatku semakin terlihat buruk?" Ujar Krist memberi pengertian pada Peak.
"Hm, itu benar juga." Peak mengangguk kecil.
"Hey hey hey... kau sendiri bagaimana, Peak?"
"Aku?"
"Iya, aku dengar kau sudah menerima tawaran Boom untuk menjadi kekasihnya ya?" Selidik Krist. Peak hanya tersenyum malu-malu.
"Ng... hehehheee.. yaa begitulah, P'," Ujarnya.
"Anak nakal! Bisa-bisanya kau tidak bercerita apapun pada P' mu ini? Hm? Ckckck... kalau begitu... itu artinya, kau sudah melupakan Nong Jean... benar begitu?" Peak mengangguk mantap.
"Aku harus move on, P'. Karena, jika aku masih saja terkungkung oleh masa laluku dan tidak membuka hatiku, aku tidak akan pernah bisa melihat dan menemukan cinta sejatiku, walaupun dia berada di depanku. Terkungkung oleh masa lalu... hanya merugikan diriku sendiri, P'." Ujar Peak.

Krist terdiam. Kata-kata Peak saat itu menohok hatinya. Pikirannya tiba-tiba saja kembali melayang kepada sosok itu. Sosok di masa lalunya. 6 tahun sudah berlalu semenjak dia memutuskan untuk pergi dari kehidupan sosok yang dinilainya sempurna itu. Tetapi hingga hari ini, kesempurnaannya itu masih saja membuat dirinya betah berkecimpung dengan memori masa lalunya yang tidak pernah selesai itu. Krist tau, dia tidak boleh seperti ini terus. Adiknya kali ini benar. Masa lalu harus dilepaskan agar dia bisa kembali memulai kehidupan yang baru bersama cintanya yang baru.

"Itu yang dikatakan Boom padaku." Lanjut Peak lagi. Krist tersenyum lebar. Dia pun lalu mengelus kepala Peak.
"Boom benar, Peak. Dia sangat benar." Ujar Krist lagi.

Tin tiiinnn....

"Itu pasti P'Toptap!" Ujar Peak.
"Kau mau mengantarku ke depan?" Ujar Krist.
"Tentu..."

Peak dan Krist pun berjalan menuju ke depan gerbang rumah mereka dan menemui Toptap yang masih berada di dalam mobilnya. Melihat Peak dan Krist datang, Toptap membuka kaca jendela mobilnya.

"Halo adik kecil, apa kabar?" Sapa Toptap ramah.
"Baik P'. P'Toptap apa kabar? Sudah lama tidak main kemari."
"P'Toptap juga baik, kok. Maaf ya, P' akhir-akhir ini sedang sibuk, Peak, Hehehe..." Kata Toptap. Peak hanya membalasnya dengan senyum.
"Ya sudah, Peak, kami berangkat dulu ya." Ujar Krist.
"Oke P'Krist. Hati-hati di jalan." Krist mengacak rambut Peak sebentar, lalu masuk ke dalam mobil Toptap.
"P'Top, tolong jaga P'ku ya.." Ujar Peak lagi.
"Pasti, adik kecil. Tidak perlu khawatir. Nanti pulangnya aku belikan martabak manis ya,"
"Wah, P'Toptap ini selalu tau kesukaanku. Hahaha... terimakasih, P'."
"Tidak masalah. Kami jalan dulu yaa..."
"Peak, jaga rumah ya."
"Siap P'Krist... Byeee..."

MAKE IT BETTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang