Chapter 1

15.8K 1K 5
                                    

"Aku mau pindah sekolah."

"Kenapa?"

"Ibu? Kenapa harus aku, aku tidak yakin bisa menerimanya."

"kau itu jenius, memangnya apa yang kau ragukan."

Baekhyun menurunkan senyumnya dengan dratis, tanpa tahu jika hanya ibunyalah yang memperhatikannya tapi tidak merespon sama sekali.

Ugh..

"Kau mau pindah. Tapi ini terakhir kalinya untukmu." Ia tersenyum sangat lebar setelah itu.

Jujur. Ibunya yang terbaik.

.
.

Kau pernah di pandang aneh walaupun kau itu cerdas luar biasa. Baekhyun pernah, tepatnya setelah duabelas tahun yang lalu. Jika harus menangis rasanya percuma saja karena semua itu telah terjadi dan tersimpan rapat di benaknya.

Baekhyun tak mau hal itu membuatnya menjadi lemah.

Setidaknya inilah kehidupan barunya. Lagi. Setelah delapan kali berpindah-pindah, ia akhirnya berlabu ke sekolah ini. Sekolah biasa yang sangat jauh standarnya dari sekolah terdahulunya.

Buruk bukan, tapi percayalah bahwa ini sudah lebih cukup baginya.

Tubuhnya menegang saat ia melihat pintu gerbang sekolah barunya telah tertutup, Cukup mengejutkan karna ada satu siswa di sana dengan tatapan anak anjing berdiri sambil menatap cemas pada kayu panjang yang tengah di siapkan dewan kesiswaan.

Baekhyun berteriak refleks saat namja tadi akan di eksekusi oleh kayu yang cukup menggiurkan jika kau ingin pantatmu tewas.

"Apa urusanmu, Hah!"

"Maaf.. Saem, aku hanya-" Baekhyun sedikit was-was saat wanita paru baya itu melihatnya intens. Apa yang salah dari dirinya.

"Ah.. Kau murid baru pindahan sekolah sains seoul itu." Baekhyun mengangguk polos. Di ikuti dengan lirikannya terhadap namja yang akan di hukum, yang tak di sangka juga sedang melihatnya heran. Kenapa Baekhyun jadi gugup.

"Maaf karna aku terlambat di hari pertama, beberapa berkas harus ku urus di sekolah lama." Begitu bijaksana. Sampai wanita ini menatap kagum pada Baekhyun begitu lama.

"Saem?".

"Kajja.. Tunggu apa lagi, akan ku tunjukan di mana letak kelasmu."

"Ne."

"Dan untukmu (saemmenunjuk namja tinggi tadi) temui saya di ruangan istirahat nanti."

"Saem." Baekhyun, lagi-lagi melakukannya. Entahlah dia seperti senang dengan apa yang ia lakukan.

"Saem tak perlu menghukumnya, karena.. Aku yakin dia sudah cukup takut dengan ancamanmu."

"kau yakin?" Kenapa seolah-olah Baekhyun adalah ibu dari pria ini yang ketahuan mencuri lalu ia harus datang dan menjelaskan pada polisi jika ia bisa menjamin anaknya tidak akan melakukan hal itu lagi. Kenapa?

Kenapa Baekhyun melakukannya.

Apa karna pria ini tampan, atau karena dia begitu mempesona. Atau lebih buruk lagi.

Ia meneguk ludahnya.

"Iya saem, aku... Yakin."

Mungkin Suka..

"Hanya suka, dan kau tak perlu terlalu mengkhawatirkan hal itu, Baek."

Love It's Sweet [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang