" apa dulu ia pernah melukai seseorang dengan benda tajam ? apa ia melukai dirinya sendiri ? " semua pertanyaan itu masih menjadi misteri di otak Hana

Setelah makan siang terlewati jadwal selajutnya adalah laki – laki itu menaiki tangga kearah sebuah ruangan besar,

di dalam ruangan itu terdapat beratus buku juga permainan catur,

Laki – laki itu menghabiskan sepanjang siangnya hanya untuk membaca,

Saat sore tiba, laki – laki itu menghabiskannya untuk berenang di kolam berenang indoor yang ada di rumahnya dan setelah berenang ia akan menyantap makan malamnya yang hanya berupa soup cream dan roti bakar,

Setelah makan malam, ia akan berjalan ke kamarnya dan memandang langit malam di balkon kamar luasnya,

Beberapa jam kemudia ia akan berbaring di atas tempat tidur dan menutup rapat matanya, menandakan bahwa tugas Hana hari ini sudah selesai,

Setelah melihat tuan mudanya tertidur, Hana akan kembali ke ruang Suho dan melaporkan keadaan laki – laki itu pada Suho yang berada di kantornya,

" apa anda sudah berkenalan dengan tuan muda ? " Suho membuka suara,

" ia sama sekali tidak memberikan respond pada setiap pertanyaan yang saya ajukan "

" aku tidak heran, dokter sebelumnya tidak pernah mengetahui nama tuan muda sampai ia meninggalkan pekerjaannya "

" apa ? "

" ini adalah bayaranmu untuk satu bulan kedepan " Suho memberikan amplop coklat yang tadi pagi Hana lihat,

Hana mengambil amplop itu dan melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumah,

" mari nyonya saya antar " seorang laki – laki menawarkan,

terlihat mobil mewah terpampang di lobby rumah besar ini,

" ah.. tidak perlu " Hana kembali mengucap,

" sudah menjadi tugas kami " Laki – laki itu membuka pintu mobil dan mempersilahkan Hana masuk,

di sisi lain, Suho sedang sibuk menjawab telponnya yang berasal dari Tuan Park, ayah dari tuan muda rumah besar itu,

[ bagaimana apa sudah ada kemajuan ? ] laki – laki tua itu mencoba untuk berbicara sepelan mungkin,

" maafkan saya, tapi sekarang keadaan masih sama " Suho terduduk di meja kerjanya,

[ aku harap ini semua akan berakhir sebelum aku mati ] laki – laki itu kembali mengucap,

" tuan... jangan berbicara seperti itu, tuan harus terus bersemangat "

[ dengar Suho-yaa, umurku tidak akan panjang lagi, kau harus bisa membuatnya kembali ke posisinya sebelum pria itu mengambil alih, kau lah satu – satunya harapan yang aku punya ] suara laki – laki itu bergetar hebat,

" jangan khawatir tuan, aku harap aku bisa menyampaikan berita baik secepatnya "

Suho atau Suho memutus saluran telponnya,

ia menutup kedua matanya denga telapak tangannya, kepalanya seakan hampir meledak mendengar kakek tua yang baru saja menelponnya tadi menyampaikan hal – hal seperti ini dengan suara bergetar,

PRANG!

" AAARRGG!!! " suara erangan terdengar dari kamar tuan mudanya,

laki – laki yang kaget dengan suara besar itu segerah beranjak dari tempat duduknya dan berlari ke kamar tidur tuan mudanya,

[COMPLETE] TO LOVE YOU MOREWhere stories live. Discover now