3

1.2K 148 32
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rate : T

Warning : AU, Genderswitch, FemNaru, Typo(s), Gaje, Abal, Absurd, Aneh,Dan masih banyak lagi.

Anime Naruto dan karakter lainnya punya Pak Masashi Kishimoto, ide cerita ini punya Saya.

         Don't Like Don't Read



Sekarang Naruto dan Sasuke berada di balkon kamar Naruto. Hanya duduk.

Duduk duduk santai..

Sampai acara santai diakhiri oleh pertanyaan Naruto.

" Sasuke-nii"

"Hn"

" Sasuke- nii pernah mengajak wanita kencan tidak?"

Seketika Sasuke melirik sinis ke arah Naruto.
Apa-apaan bocah pirang ini? Lha wong Sasuke saja sudah melebihi sekedar kata tampan kok.

Tapi, kalau dilihat dari kenyataan, Sasuke memang tidak pernah berkencan dengan wanita manapun.

Miris sekali, orang tampan saja masih terserang Jones.

" Sasuke-nii" panggil Naruto lagi

"Tidak" ucap Sasuke pendek

" Tapi, Sasuke- nii kencan itu apa sih?" tanya Naruto polos

Hampir Sasuke akan berteriak- teriak histeris menyumpahi cara berpikir Naruto atau membawa Naruto ke Servis terdekat untuk memasukkan kapasitor ukuran 1 juta volt untuk menambah komponen yang kurang di otak Naruto.

Tapi, itu bukan Uchiha. Sasuke tidak akan melakukan itu atau akan dipecat dari garis keturunan Uchiha.

Setidaknya ia dapat mempertahankan pangkat Uchihanya.

Angin berdesir pelan,bulu roma meremang,suasana malam yang kelam,bulan bersinar terang,dan nyamuk berterbangan. Tiba tiba seringai tipis menghiasi wajah Sasuke.

" Mau tahu apa itu kencan?" tanya Sasuke serius.

" uhm.." jawab Naruto mantap.

" ikut aku" perintah Sasuke lalu masuk ke kamar Naruto diikuti Naruto di belakangnya.

              
                       *****

" aku tidak mau Teme-nii"

" kenapa"

" aku tidak bisa, aku belum siap kalau malam ini"

" memangnya kau itu bisa siap malam kapan? Ini mudah"

" Mudah apanya? Aku kesulitan kalau seperti ini...ughh.."

" katanya mau tahu apa itu kencan"

" Tapi,aku tidak kuat Teme- nii... Bisa mati kalau lama lama seperti ini"

" Tidak akan mati. Lakukan saja,"

" Ya ampun Teme- nii, ini terlalu...-"

" Dasar cerewet. Cepat kerjakan! Aku kembali kesini harus sudah selesai." ucap Sasuke kemudian pergi dari kamar Naruto. Meninggalkan
Naruto yang hampir menangis melihat berlembar lembar soal Matematika yang tertumpuk manis rapi di depannya dan kadar kesulitannya patut dipertanyakan.

Ternyata satu atap dengan seorang guru tidak seindah yang dibayangkan walaupun guru itu tampan sekalipun. Lihat saja, dikit dikit soal, dikit dikit tugas. Iiehhh, lihat saja  muka Naruto sudah mirip soal Matematika.

                         *****

Keesokan harinya, Naruto sarapan dengan muka masam. Melihat muka Sasuke sama saja melihat pantat ayam di peternakan.

Harta Karun Seorang Siswa [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang