***
Kak, ini topinya sampe mata gue lohh " Dinda menunjukkan wajahnya yang tertutup topi Azzam.
Azzam mendekatkan wajahnya ke arah Dinda. Dinda hanya dapat memejamkan matanya takut dengan apa yang akan terjadi setelah ini.
Azzam tiba - tiba terkikik menghancurkan susana yang telah dibuat oleh Dinda. Ia membuka salah satu matanya perlahan melihat tawa itu tepat ada di depan wajahnya.
"Reseee ah lu kakk! " Dinda mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan perlakuan Azzam padanya.
"Haha, lagian lo ngapain pake merem segaka haha, sumpah muka lu lucu banget " Azzam puas dengan tawanya yang membuat Dinda semakin kesal.
"Tauk ahh, gitu banget lu kak"
"Aelaa ngambek diaa haha. Kenalin gue Azzam anak kelas XII IPA 2, lo sendiri? " Azzam mengulurkan tangan kanannya ke hadapan Dinda. Sekarang, Dinda sudah tahu siapa pria yang ia kagumi.
"Haaii kakkk Azzamm, nama gue Vika Rayanitaa lo bisa panggil gue sayang gapapa kokk" Vika langsung menyambar tangan Azzam tanpa ada rasa malu yang timbul
Pandangan Azzam pada Vika justru terlihat jijik dengam sikapnya yang bisa dibilang lebay. Dinda memicingkan sebelah matanya, bingung apa yang dilakukan gadis genit ini. Vika justru melototi Dinda sehingga Dinda menjadi agak risih.
"Eh ya, ya te-terserah lo. " pandangan jijiknya tak lepas dari Vika. Azzam segera beranjak lalu keluar kelas.
Vika menyibakkan rambut coklat nya ke belakang dengan sombong. Ia seperti menyebarkan aura kecantikannya tapi yang keluar justru aroma kebiadaban yang ada.
Dinda segera bangkit tanpa memperdulikan Vika ia berjalan menuju halaman sekolah untuk mengikuti upacara bendera. Ia sangat malas, karena fisiknya terkadang juga tidak terlalu kuat jika harus berhadapan dengan sinar mentari yang begitu menyeruak ke dalam dirinya.
***
"Amanat pembina upacara.. "
"Untuk perhatian, Istirahat di tempaaaattt grakk! "
"Baiklah, selamat pagi semuanya"
"Pagiii, Pakk "
"Salam sejahtera bagi kita semuaa... ..... ... "
Di barisan paling belakang dari kelas X IPA 1 tampak 3 gadis sangat tidak memperhatikan upacara dari tadi. Mereka hanya bergurau tanpa memperdulikan siapa yang ada di belakang mereka.
"Heh! Lo bertiga bisa diem perhatiin Pak Seno ngomong nggak sih! " Sekar terpaksa harus sedikit membentak adik kelasnya karena sudah agak keterlaluan.
"Apa urusan lo? Emang lo keganggu hah? Kita aja kaga ngomongin lo, lo yang repot dih" seorang adik kelas berani berkata kasar di depan Sekar.
"Kok lu nyolot ha? Gue cari aman buat kalian! " Sekar melirik name tag yang digunakan anak tadi, 'Farganesha VSE, shit nama dia panjang banget. Susah buat tau nama panggilan dia njer'
"Ngapain? Lo liatin nama gue? Haha, gapernah denger nama anak orang kaya yahh.. Gue Farganesha Vioren Sharoon Enggraswara, siapa juga yang kaga tau gue huuh.. Anak pemilik saham terbesar di Indonesia" Dengan sombongnya gadis itu memperkenalkan segala yang ia miliki.
YOU ARE READING
Did I wrong?
Teen Fiction"Gioo gue mau cerita sama lo!!" Genza kecil berlarian menuju ke arah sepupu tersayangnya. Mereka sangat dekat bahkan seperti kembar. "Apaann Genzaa? Katanya mau main perang - perangan tapi kenapa lo malah mau cerita sama guee?" Gio kecil meletakkan...
