9

213 39 11
                                    

Farellia melangkahkan kakinya ke kasur empuk miliknya dan merebahkan badannya, gadis ini masih memikirkan kenapa Harry dan saudara saudaranya tidak masuk ke kampus hari ini.

Dan juga Harry tidak menemuinya sebelum berangkat kekampus, Farellia memejamkan matanya untuk merileks kan pikirannya. Dia juga berpikir kenapa dia memikirkan Harry, padahal dia seharusnya bahagia karna dia tidak lagi di buntuti oleh vampire itu.

"Hey babe"

Farellia membuka matanya dan mencari sumber suara itu, dia menemukan Harry tepat didepan jendelanya.

"Harry?"ucap Farellia tak percaya

"Yes babe?"ucap Harry sembari tersenyum lalu berjalan kearah Farellia dan duduk dipinggir kasurnya.

"Kau darimana saja? Kenapa tadi pagi kau tidak menjemputku dan kenapa tadi kau tidak masuk sekolah?!"semprot Farellia, Harry tertawa kecil.

Farellia mengerucutkan bibirnya lalu memukul Harry dengan bantal yang sedang dipegannya, "aku serius, Harry. Berhentilah tertawa"ucap Farellia.

"Habisnya kau lucu sih, kau bertanya layaknya kau kekasihku"ucap Harry dengan seringaiannya.

Farellia membulatkan matanya, "A-apa? tidak"ucap Farellia salah tingkah. Harry tersenyum senang melihat Farellia yang salah tingkah, "awwww apakah seorang Farellia Rosemary Whiston menyukaiku?"Goda Harry.

Farellia membulatkan matanya, "Tidak! aku tidak akan pernah menyukai seorang pembunuh sepertimu"ucapan spontan Farellia membuat Harry marah. meskipun ia tau dia memang pembunuh.

"oh pembunuh ya?!"geram Harry, Farellia melihat kearah dengan takut dan mendapatkan mata Harry berubah warna menjadi merah terang dan taring yang tersembunyi dibibirnya.

"H-harry"ucap Farellia takut.

PLAKKK

Harry menampar pipi Farellia kencang, Farellia menahan perih yang menjalar dipipinya.

"JANGAN PERNAH KAU SEBUT AKU PEMBUNUH! DASAR MANUSIA TIDAK BERGUNA"teriak Harry sembari menampar pipi Farellia dengan kencang

Farellia menangis menahan sakit yang ia rasakan, "H-harry stop. S-sakit"ucap Farellia sesegukan akibat tangisannya, dia menundukan kepalanya sembari memegang pipinya yang sehabis ditampar oleh Harry.

"Oh my god, apa yang aku lakukan? babe are you okay?"ucapan Harry melembut dan mengangkat kepala Farellia untuk menatap matanya, dan betapa terkejutnya melihat kedua pipi Farellia merah akibat tamparannya.

"God maafkan aku farel, aku-- aku tidak bisa mengontrol emosiku tadi"ucap Harry sembari menarik Farellia untuk masuk kepelukannya tp langsung ditolak mentah2 oleh Farellia.

"NO! MENJAULAH DARIKU, KAU-- KAU--"Farellia tidak bisa melanjutkan kata katanya, ia hanya bisa sesegukan akibat tangisannya, Harry langsung memeluk Farellia erat. Farellia meronta ingin melepaskan pelukan mereka tapi apa daya, kekuatan Harry lebih besar dari pada Farellia.

Farellia menangis di pelukan Harry, Harry merutuki kebodohannya. "maafkan aku oke? aku sangat minta maaf, aku terbawa emosi tadi"ucap Harry lembut, lalu melepaskan pelukan mereka.

Harry menangkup pipi Farellia, lalu menatap mata biru laut yang Farellia punya. "aku berjanji tidak akan melakukan hal yang menyakitimu lagi, aku minta maaf oke?"ucap Harry dengan sangat lembut.

Farellia melihat mata Emerald green yang Harry punya, "aku mohon"pinta Harry.

Farellia berpikir sejenak, lalu menganggukan kepalanya. "aku memaafkanmu tapi jangan lakukan hal tadi lagi, itu sangat sakit"ucap Farellia sembari melihat kearah bawah.

"look at me!"perintah Harry, Farellia menatap Harry dalam dalam. "Aku tidak akan melakukannya lagi"ucap Harry sembari mencium kening Farellia lama.

Farellia diam tidak bergeming, diam diam dia menikmati ciuman di keningnya itu. Harry melepas bibirnya dari kening Farellia, "Sekarang tidurlah, aku yakin kau sangat cape"ucap Harry, Farellia mengangguk lalu merebahkan tubuhnya di kasurnya.

Harry tersenyum kepada Farellia yang sudah menutup matanya, lalu dia segera pergi dari kamar Farellia.

Dan dia merutuki kebodohannya yang lepas kendali, sampai sampai melukai Farellia.

"shit"geram Harry, dia sangat marah pada dirinya sekarang. kenapa ia samapi bisa menyakiti Farellia.

"kenapa aku bisa lepas kendali seperti tadi disaat bersama Farellia?"batin Harry. Harry menarik rambutnya kesal, Harry menghembuskan nafasnya kasar kesal.

●●●

Farellia POV

Aku terbangun dari tidurku, dan merasakan perih dibagian pipiku. Aku melihat diriku didepan cermin dan memerhatikan pipiku.

Dan benar saja, pipiku sedikit membiru akibat tamparan Harry semalam. Jujur saja, sekarang aku sedikit takut padanya. Aku takut dia lepas kendali dan melakukan hal kasar lagi padaku.

Tringggg.......

Aku terkagetkan oleh suara ponselku, aku mengambilnya dan tertera nama 'Violet' disana.

'Halo, V. Ada apa?'

'Farel, kita berangkat bersama ya. Kata Harry kita harus berangkat bersama, karna Harry tidak bisa menjemputmu hari ini'

Aku terdiam sejenak, ada apa dengannya? Dia jadi seperti menghindariku.

'Farel kau disana?'

Aku mengerjapkan mataku kaget.

'Oh i-iya, klo gitu sampai jumpa dirumahku V'

'Baiklah, bye'

Aku terdiam sembari memegang ponselku, apakah ini berarti Harry ingin menjauh dariku?

Inilah sebabnya dia menamparku semalam?

Ini karna dia ingin menjauhiku?

Tapi kenapa? Apa aku punya salah? Tunggu. Tunggu dulu! Astaga, apa yang kau pikirkan Farel. Harusnya kau senang jika Harry sudah menjauhimu, berarti kau sudah bebas.

Logikaku mengatakan aku harus senang, tp jauh dilubuk hatiku mengatakan aku tidak siap jika Harry menjauhiku.

Farellia POV End

•••

Hai!

Maafkan daku baru update, you know yg baca banyak tp yg ngevote dikit membuat daku malas ingin mengupdate😂😂

Thank you buat yg udah vomment:) xx

Fall In Love With A Human✖ H.SWhere stories live. Discover now