5

412 65 3
                                    

Farellia POV

Aku berjalan dengan takut melewati lorong kampus ini, iya aku takut. Bagaimana jika Melody melabrakku lagi?

Tadi dia melabrakku dan terlihat sangat marah ketika dia tau aku sedang dekat dengan Harry, dia bilang aku tidak pantas dengan Harry.

Hell. Dia pikir, dia siapa berbicara seperti itu?

Dia bahkan menyuruhku untuk menjauhi Harry, jika dia tau aku malah ingin sekali menjauh Harry tp ya kalian tau itu tidak mungkin.

Aku dikagetkan dengan kemunculan Harry didepanku, " Hi babe"ucapnya sembari memberikan seringaiannya.

"Mau apa kau?"ucapku dingin, menyembunyikan rasa takutku.

"Oh baby girl, ada apa denganmu? Kenapa dingin sekali?"tanya Harry tp tidak menghilangkan seringaiannya.

Aku memutar kedua bola mataku lalu berusaha pergi darinya, aku akan berusaha menghindar darinya jika aku ingin aman dari serangan Melody.

Namun dengan cekatan Harry menarik lenganku, "kau mau kemana?"tanyanya dingin bahkan melebihi nada dingin yang aku berikan tadi.

Sial. Nyaliku ciut lagi.

"A-aku-- tentu saja aku ingin pulang"ucapku dengan nada yg kubuat seberani mungkin.

"Apa kau lupa hm? Kau berangkat dan pulang bersamaku"ucap Harry, aku berusaha melepaskan cengkraman tangan Harry di lenganku tapi hasilnya nihil. Dia mencengkram terlalu kuat.

"Lepaskan"ucapku sedikit membentak, "oh lihat lah, kau berani membantakku hm?"tanya Harry.

Dan oh tuhan, matanya sedikit berubah menjadi merah.

Lantas Harry langsung menarik lenganku keluar dari gedung kampus, kami- aku dan Harry - menuju parkiran untuk mengambil mobil Harry.

"Masuk!"perintahnya ketika kami sampai didepan mobilnya, aku lantas langsung masuk.

Kalian tau? Matanya masih belum berubah kembali menjadi seperti semula, jadi aku menuruti kata katanya.

Harry memasuki mobilnya dan mulai menjalankan mobilnya.

Harry menghela nafasnya perlahan, "maafkan aku"ucapnya tiba tiba.

Aku menoleh kearahnya, Harry juga ikut menoleh kearahku. Ternyata warna matanya sudah kembali seperti semula

"Maaf jika aku tadi menakutimu, a-aku--"

"Tidak apa, aku mengerti"potongku, Harry mengerutkan keningnya bingung.

"Aku mengerti. Semua vampire sulit mengendalikan emosinya bkn?"ucapku sok tau, Harry terkekeh kecil.

Oh suara tertawanya, stop Farel! Apa yang kau pikirkan?!

"Kau sok tau, sebenarnya hanya aku yg sulit mengontrol emosiku. Karena ya kau tau? Aku vampire termuda di kelompokku"

Aku tidak tau reaksi apa yang harus aku ekspresikan saat ini.

Jadi dia vampire baru?!.batinku.

"Tapi tenang saja, aku sudah bisa mengendalikan rasa hausku"ucapnya, aku menghela nafasku lega.

Setidaknya aku tidak usah takut untuk berada didekatnya kan?

Farellia POV end

---------

Harry POV

Setelah mengantar Farellia pulang, aku langsung menuju rumahku.

Sesampainya dirumahku, aku langsung masuk kedalam.

"Hi Hazz"sapa Niall, aku mengangguk kecil. Lalu berlalu berjalan kearah dapur untuk mengambil sekantung darah untukku

"Bagaimana harimu?"tanya Liam yang baru saja memasuki dapur, aku menghentikan sebentar minum darahku.

"Good"ucapku datar lalu melanjutkan minumku yang tinggal sedikit ini, Liam terkekeh.

"Apakah kata 'baik' yg kau maksud itu adalah 'baik' saat bersama Farellia hm?"ucapnya menggodaku.

Sial. Kenapa semua selalu menggodaku dengan membawa nama Farellia?!

Aku hanya memutar kedua bola mataku lalu membakar sampah kantung darah yang tadi aku minum.

Lalu aku melewati Liam tanpa memperdulikan ucapannya, Liam tertawa kecil.

Aku mendengus kesal, aku tidak menyukai gadis itu!

Hell, bahkan aku tidak akan mencintai gadis itu! Tidak akan!

Aku lantas langsung menuju kearah kamarku dan membaringkan tubuhku diatas kasur.

Tidak. Aku tidak ingin tidur, vampire tidak pernah tidur. Aku hanya ingin merilexkan pikiranku saat ini.

Aku mengingat kejadian saat dikampus tadi, saat Melody melabrak Farellia.

Dan mengingat itu, amarahku semakin memuncak. Aku benar benar tidak habis pikir, kenapa dia melakukan hal seperti pada Farellia? Farellia tidak mungkin membuat kesalahan bukan?

Satu ide terlintas dibenakku, "aku akan menujunu rumah Farellia"batinku.

Aku lantas langsung beranjak dari tempat tidurku dan melompat keluar dari jendela kamarku menuju rumah Farellia.

~Farellia's Home~

Sesampainya didepan kamar Farellia,aku langsung membuka jendela kamar Farellia.

Kalian tau? Farel tidak pernah mengunci jendelan jadi aku tidak pernah kesulitan saat ingin membuka jendela kamar Farellia, aku masuk kamar Farellia dengan perlahan supaya tidak menimbulkan suara gaduh yang mampu membuat Farellia terbangun dari tidur siangnya.

Aku manatap wajahnya yang tenang, dia sangat cantik. Wajah polosnya, bibir merah mudanya.

Aku duduk dipinggir kasur Farellia dengan perlahan, lalu mengelus rambut coklatnya perlahan.

Farellia menggeliat tak nyaman, lalu dengan perlahan Farellia membuka matanya dan terkejut melihatku yang berada di dalam kamarnya.

Lantas Farellia langsung terduduk dan menatapku tajam, aku terkekeh melihatnya.

"Kenapa kau disini? Bagaimana kau bisa masuk kedalam kamarku?"tanya Farellia cepat.

"Aku bisa melakukan apapun yang aku suka- babe"ucapku sembari memberikan smirkku padanya.

Farellia memutar kedua bola mata birunya, dalam hati aku tertawa melihatnya. Ternyata dia sudah mulai berani denganku.batinku.

"Oh sayang jangan memutarkan kedua bola mata birumu padaku"godaku, Farellia menghembuskan nafasnya kasar lalu bangkit dari ranjangnya lalu berjalan menuju kamar mandi tanpa melihatku.

"Kau diam disitu"ucapnya datar, lalu diringa hilang saat pintu kamar mandi menutup.

Aku tertawa kecil melihat kelakuan gadisku ini.

Eh. Tunggu dulu

ASTAGA! APA YANG AKU BICARAKAN?!!!

Harry POV End

*********

Monggo di vote:v

5++ vote buat next chapter._.v

Fall In Love With A Human✖ H.SWhere stories live. Discover now