Find it: When it start? part 4

Start from the beginning
                                        

"Maaf, tapi sepertinya aku harus segera pulang sebelum kakakku mencariku." Kata Nara penuh penyesalan.

"Lebih baik kita makan dahulu Nara. "Sahut Haera meyakinkan.

"Iya Nara, sebaiknya kita makan dulu saja, setelah itu aku baru akan mengantarmu pulang." Tambah Luhan sambil menarik Nara untuk duduk dikursi.

Akhirnya Nara menerima tawaran Haera untuk sarapan bersama dulu sebelum Luhan mengantarnya pulang. Luhan hanya mengantarkan Nara sampai di ujung jalan rumah Nara karena Nara tidak ingin Luhan kembali bertemu dengan Changmin, dan akan berujung pada tatapan saling membunuh dari keduanya.

Nara POV

"Kau dari mana saja Nara ?" Tanya sebuah suara datar saat aku melangkahkan kaki memesuki rumah.

Aku mendengus kesal, kemudian baru berbalik menghadap orang yang bersuara tadi yang tak lain adalah Changmin. "Apa pedulimu tuan Shim? Bukankan kau tidak pernah peduli padaku ?"

"Jangan salah nona aku justru sangat peduli padamu." Ucap Changmin masih mempertahankan suara datarnya sambil berjalan menghampiriku.

"Terserah apa katamu, aku tidak akan peduli." Balasku sambil melangkah menghindari Changmin dan segera memasuki kamarku.

"Bersihkan dirimu, aku menunggumu di perpustakaan. Ada yang ingin aku bicarakan." Kata Changmin sedikit teriak yang tidak begitu aku perhatikan.

Setelah cukup lama aku berdiam diri dalam kamar, ku putuskan untuk menemui Changmin di ruang baca. Ku dengar samar-samar tadi ada yang ingin dia bicarakan denganku. Tanpa banyak bicara segera aku mendaratkan pantatku di sofa  baca besar di samping perapian begitu aku memasuki ruangan kesayangan Changmin ini. Sengaja aku buat suara berdehem agar Changmin yang duduk di kursi baca tepat di depan perapian menyadari kedatanganku.

"Oh kau sudah datang ?" Katanya begitu Changmin menyadari keberadaanku.

"Apa yang ingin kau bicarakan? Cepatlah aku tidak punya banyak waktu, aku akan segera kembali ke rumah." Sahutku sambil memasang tampang sengitku.

"Kau tidak perlu kembali ke pondok itu Nara, tinggallah disini saja. Akan jauh lebih aman kalau kau tinggal disini." Ucap Changmin yang menyulut emosiku.

"Hah. Benarkah ? Akan jauh lebih aman kalau aku tinggal disini ?" Dengusku kesal seolah-olah dia peduli padaku.

"Nara dengarkan aku dulu, kau tidak perlu kembali ke pondok itu lagi. Mulai sekarang kau akan tinggal disini bersamaku." Ucap Changmin mencoba mengintimidasiku.

"Dulu kau mengatakan aku akan lebih aman kalau aku tinggal dipondok, tapi kenapa sekarang ucapanmu berubah ? Apa karena Luhan ?" Balasku tidak mau kalah sambil menatap Changmin menuntut penjelasan.

"Luhan dan pengikutnya bukan orang yang baik, Nara. Aku takut dia akan melakukah hal buruk padamu kalau kau tetap memilih tinggal sendiri di pondok"

"Aku bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik Changmin. Dan atas dasar apa kau mengatakan Luhan bukan orang yang baik ?" Baiklah aku sedikit terbawa emosi saat Changmin mengatakan Luhan bukan orang yang baik.

"Apa dia bilang kalau dia adalah anggota pertinggi Orcus saat ini ?" Changmin semakin menyulut emosiku dengan setiap ucapannya.

"Bukan Luhan tapi orang tuanya yang menjadi bagian dari petinggi Orcus." Sahutku berusaha menahan emosiku yang sudah hampir mencapai puncaknya.

"Hah. Lihatlah dia sudah tidak jujur. Nara." Ucap Changmin dengan nada meremehkan.

"Kau yang tidak jujur padaku. Dan jangan memutar balikkan fakta." Dengusku kesal.

Find it : when it start?Where stories live. Discover now