BAB 1

349K 15K 3.4K
                                    

PERINGATAN DAN PERATURAN MEMBACA CERITA INI

-LARANGAN KERAS! CERITA INI TIDAK COCOK UNTUK DIBACA ANAK BERUMUR KURANG DARI 3 BULAN- BERBAHAYA!

-TYPO BERHAMBURAN DIMANA-MANA, HATI-HATI SALAH MENGARTIKAN

-PENULIS TIDAK BERTANGGUNG JAWAB, ATAS EFEK MEMBACA CERITA INI. ENTAH KALIAN MENJADI GILA, LUPA INGATAN DAN DI GAMPAR ORANG DI SEBELAH KALIAN

-JIKA KALIAN MERASAKAN MUAL, DAN GEJALA KEHAMILAN SAAT MEMBACA CERITA INI. SEGERA PERIKSA TETANGGA ANDA KE DOKTER GIGI.

-DI ANJURKAN MULAI MEMBACA DARI BAB 1 BUKAN DARI AKHIR BAB KARENA DAPAT MENYEBABKAN KEBINGUNGAN YANG AMAT MENDALAM

-SARAN, CERITA INI TIDAK UNTUK DITURU NAMUN KALAU DICOBA YA SILAHKAN PENULIS TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS AMUKAN MASA AKIBAT PERCOBAAN.

~SEKIAN SELAMAT MEMBACA~


Upacara

Upacara hari Senin di SMA Mandiri berjalan dengan lancar dan khidmat, bendera merah putih telah berkibar dengan baik di ujung tiang lapangan. Setelah bendera di kibarkan moderator upacara melanjutkan acara berikutnya yaitu amanat dari pembina upacara yang akan di sampaikan kepala sekolah SMA Mandiri.

"Amanat dari pimbina upacara, pasukan di istirahatkan." kata moderator upacara dengan lantang.

"Istirahaaat di tempaaatt. Grak!" suara pemimpin upacara begitu keras dan lantang memerintah pasukan upacara untuk istirahat di tempat.

"Asalamualaikum anak-anak, ada beberapa informasi yang akan Bapak sampaikan pada kesempatan kali ini." Pak Sudirman membuka amanat dengan lancar seperti biasanya. "Karena Ayu ting-ting sudah mengeluarkan lagu terbaru yang berjudul Sambalado, maka dari itu pihak sekolah kita tercinta akan kembali memilih ketua OSIS untuk periode tahun ini," lanjut Pak Sudirman dengan jelas, jangan tanyakan kenapa kepala sekolah yang satu ini berbica sedikit agak ngawur seperti itu. Menurutnya bercanda di sela-sela upacara membuat para murid yang mengikuti upacara tidak akan merasa tegang dan bosan. Namun alih-alih menghibur, semua murid yang mengikuti upacara malah mengertukan dahinya heran mendengar ucapan Pak Sudirman.

"Dan pihak sekolah sudah memilih dan memilah beberapa murid yang memenuhi syarat untuk menjadi bakal calon ketua OSIS di SMA kita," sambung Pak Sudirman.

"Slow, man... kita mah nggak akan kepilih," sahut Nurman setelah melihat raut wajah temannya yang berubah menjadi pucat.

"Slow man? Lu kira gue Frozen!" timbal Samsuri dengan wajah yang masih pucat, wajahnya menampakan ketakutan yang amat dalam. Padahal mana mungkin Pak Sudirman mau memilih calon ketua OSIS kayak Samsuri, ngurus PR aja masih ribet gimana mau ngurusin OSIS.

"Somplak itu Snowman bukan slow man," Nurman mendengus kesal tak lupa jitakannya mendarat dengan sempurna di kepala Samsuri.

"Mereka adalah murid terpilih dari sekolah kita, Bapak akan sebutkan nama bakal calon ketua OSIS tahun ini dan meraka adalah ..." kemudian Pak Sudirman diam dan berhenti bicara, lapangan upacara mendadak hening, Pak Sudirman sengaja memberi efek hening agar semua murid di lapangan upacara merasa tegang seperti peserta D' Academy yang akan di eliminasi.

"Sesaat lagi setelah pesan-pesan berikut ini." dengan polosnya Nurman berteriak seperti host acara dangdut yang ada di TV, suaranya yang lantang memecahkan keheningan yang sudah terjadi beberapa detik tadi.

Ketua OSIS Koplak [SEGERA DIFILMKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang