"kayanya sih bener dia mau nyamperin yeri, rin." bisik hina ke herin.

"iyasih kayanya. mungkin dia sadar terus mau minta maaf. ya udah lah gak papa. biarin aja, hin." terang herin ke hina.

"eh pada ngapain bisik-bisik?" tanya jeno ke ceweknya.

"emm─anu kita lagi ngomongin yeri. hehe. kangen sama dia nih. yekan, hin?" tanya herin sambil natap ke hina terus ngangkat alisnya dengan artian 'iyain omongan gue'.

"eehh, hehe iya. kangen sama nyai satu itu. sibuk mulu ah tiap jam istirahat." jawab hina yang ngerti kode dari herin.

jaemin, jeno, dan haechan hanya mengangguk tanda mengerti dan melanjutkan acara makan mereka.




+++






sehabis dari kantin, ternyata bener mark nyamperin yeri ke ruang latihan dance. niatnya emang pengen minta maaf soalnya keburu gak enak.

pas mark udah mau nyampe, dari jarak 50 meter dia ngelihat yeri sama jungkook lagi duduk di depan ruang latihan sambil makan gorengannya bik inem, lumayan mesra soalnya ada adegan suap-suapan. tapi yang nyuapin jungkook doang. yeri kaya gak mau.

pas yeri memalingkan wajahnya, dia ngeliat ada mark yang lagi natap dia. mata mereka bertemu lumayan lama. sampai bel masuk pun berbunyi.

ting tong ting tong

waktu istirahat sudah selesai, silahkan kembali ke kelas masing-masing

ting tong ting tong

mark langsung tersadar dan dia langsung teriak manggil nama yeri.

"YERRR!"

yeri dengar mark mangg, tapi dia tidak menggubris panggilan dari mark. dia langsung berdiri dari tempatnya duduk sama jungkook.

"masuk yuk, kak." ajak yeri ke jungkook.

"ohh oke, yer." jungkook pun ikut berdiri dan mereka masuk lagi keruang latihan.

mark yang dikacangi pun makin ngerasa bersalah sama yeri. bukannya balik ke kelas tapi dia malah masuk ruang latihan khusus anak dance.

'ngintip mereka latihan boleh gak ya?' pikir mark.

tanpa pikir panjang mark pun mulai berjalan ke arah pintu masuk ruang dance. dan untung nya disitu ada sedikit celah jadi dia bisa menjalankan aksinya.

'makin cantik aja, lo yer las lagi gitu.' batin mark pas udah ngeliat yeri yang mulai menggerakkan tubuhnya.


lagi asiknya mengintip, tiba-tiba ia dikagetkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya.

"woe mark!!"

mark pun berbalik dan mendapat siapa yang telah mengagetkannya.

"anjir koeun ngagetin gua aja."

yaps itu koeun. dia itu sepupunya mark, terus wakil ketua osis, cantik, tinggi, pinter, dan anak dance juga. pokoknya koeun juga paket komplit.

"ngapain lo disini?" tanya koeun penasaran.

"emm.. ma─mau liat-liat aja. katanya dance mau lomba, kan?" mark balik bertanya.

"iya emang. tapi tumben lo kesini? ada angin apa, ya?" koeun bertanya seakan mengintrogasi mark.

sedangkan yang ditanya malah balik ngelihat yeri yang asik latihan. koeun yang sadar apa maksud dari sepupunya ini langsung meanggukan kepala tanda mengerti.

"NGINTIP YERI YA LO??!" teriak koeun dengan suara 3 oktafnya.

mark tersadar dengan teriakan koeun yang sangat nyaring itu, langsung menutup mulut koeun dan menyeretnya menjauhi ruangan dance.

"lo kok malah teriak-teriak gitu sih. kalo kedengeran orangnya bisa gawat." kata mark sambil ngelepasin tangannya. dia masih ngeliat ke arah ruang dance, memastikan kalo gak ada yang keluar untuk mencek suara siapa yang telah mengagetkan mereka.

sedangkan koeun hanya tertawa melihat mark yang kepanikan.

"ohh jadi bener ngintipin yeri? masih suka yeri? cieee cieee." goda koeun masih sambil tertawa.

"apaan sih, eun, gadanta banget. dah lah gua balik kelas dulu." mark bergegas meninggalkan koeun yang sudah mulai menggodanya.

koeun sudah tau semuanya kalo mark suka sama yeri. mark emang sering cerita sama koeun, begitu juga sebaliknya. deket banget lah, namanya sepupu.

tapi yang gak tau mereka sepupuan sering banget ngiranya pacaran. yeri salah satunya. sampai cewek itu nangis menghabiskan 2 kotak tisu because gak terima mark jadian sama temennya sendiri.

+++

Ignored ✔Where stories live. Discover now