Taehyung POV

"tae aku masuk dulu , kau tak akan main dulu "
"ani jimin-ah gwenchana"
aku tersenyum padanya
" keurae nanti aku akan ke rumahmu untuk menginap "
aku hanya tersenyum memdengarnya , sebenar nya aku tak ingin merepotkan nya , aku selalu merepotkan nya apalagi di saat seperti ini di saat hoseok hyung tak ada , dia harus selalu memperhatikan ku karena penyakitku ini , aku berjalan sambil memikirkan apa masalah hoseok hyung dan yoongi sunbae ? mengapa yoongi sunbae sangat mebencinya ? hanya pertanyaan itu yang ada di otak ku skerang ini , sampai dirumah aku hanya berdiam diri di ruang keluarga dulu saat aku kecil disini tempat favorit aku , eomma , appa , dan hoseok hyung saat menghabiskan waktu bersama tapi eomma dan appa sekarang sudah bahagia di alam sana , aku selalu mendoakan yang terbaik untuk eomma dan appa , tak terasa saat aku memikirkan masa lalu ku air mata ku menetes , aku merindukan moment itu aku merindukan eomma dan appa , aku berharap hoseok hyung pulang dengan sehat dan selamat , langsung ku seka air mata di pipku dan manyalakan tv , aku menonton acara kesukaan ku , namun tak berapa lama dadaku terasa sakit , aku lupa belum memakan obat , segera ku ambil air dan meminum nya , setelah itu dadaku mulai terasa lebih baik .

Taehyung POV end

Author POV

Setelah itu tehyung pergi keruang tv dan menonton acara itu sampai selesai , dia tertidur di sofa karena kelelahan sampai tak sempat mengganti bajunya sendiri , namun setelah itu jimin datang kerumah nya , saat dia melihat taehyung tertidur dia hanya menatap nya miris

'taehyung-ah apa kau selelah itu ?'

batin jimin , melihat tehung dalam keadaa seperti itu membuat nya menitikan air mata , tak lama dia langsung menyeka air mata nya dan tersenyum membangunkan taehyung yang sedang terlelap
"yak Taehung-ah iroena "
jimin mengoyangkan badan taehyung
"heum ah jimin-a "
ucap taehyung setengah sadar , jimin hana terkekeh melihatnya
"yak apa kau akan membuat ku menunggumu bangun heum ?"
" eoh... ah jimin-a wasseo ? kapan kau datang , kenapa kau tak membangunkan ku dari tadi ? "
taehyung yang baru sadar menanyakan beberapa pertanyaan , jimin hanya tersenyum
" sudah dari tadi babo , aku sudah mencoba membangunkan mu tapi kau seperti tukang tidur kau tau ?"
Taehyung hanya cemberut mendengar celotehan Jimin
"aku hanya ketiduran jimin-a , bukan tukang tidur ah lagi pula mana aku tau kau akan datang saat aku tidur "
jimin hanya terkekeh mendengar nya
"aku sudah mengirimmu pesan babo "
ucap jimin membuat taehyung tak bisa berkata apa apa lagi
"aish keurae ah jangan memanggilku babo aku tidak bodoh jimin-a"
ucap taehyung membuat jimin terkekeh
" aish keurae ah apa kau sudah makan tae ? "
"a-ani jimin-ah , aku lupa"
ujar taehyung gugup
"ah kau mungkin terlalu lelah tae , aku bawa kimchi , kajja kita makan "
"kajja"
merekapun makan diruang makan yang sederhana , mereka saling melempar candaan satu sama lain dan membuat suasana di ruang itu hangat
"ah terima kasih makanan nya "
ucap mereka berdua dan di sambut tawaan dari mereka
"jimin-a aku ganti baju dulu eoh"
"eoh"
setelah taehyung selesai mereka kembali keruang keluarga dan sibuk dengan pikiran masing masing, tiba-tiba taehyung merasa sakit di kepala nya entah kenapa kepalana terasa sangat sakit , jimin melihat wajah pucat taehyung membuat nya khawatir
"tae gwencana ?"
"jimin-ah "
ucap taehyung lemah
"yak gwenchana ? mengapa mukamu pucat sekali apa kau sakit ?"
"gwenchana aku hanya sedikit pusing "
"jinja ?"
ucap jimin memastikan
"eoh "
" keurae ah aku tidur duluan tae, jika kau merasa sakit panggil saja aku arra ? Dan jangan tidur terlalu malam tae "
" keurae arra jimin-ah "

Sementara di tempat lain seorang pria tengah menatap ke arah jalan dengan tatapan yang sulit di artikan
"taehyung-ah apa kau baik baik saja di sana ? hyung akan segera pulang hyung janji "
ucap pria itu kembali menatap jalan , namun ada sebuah pesan masuk di handphonenya dia membaca pesan itu

Mianhae Saeng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang