08 :: Balapan

10.2K 550 17
                                    

Deruan bising yang berasal dari kenalpot motor semakin mengema saat Darian memasuki wilayah itu. Deretan motor gede dan juga berbagai motor modis sampai motor yang tinggal kerangkanya pun ada di tempat ini. Darian mulai mengedarkan pandangannya untuk mencari sahabatnya yang tak lain adalah Sani dan Yogi. Penglihatannya kemudian berhenti pada sosok yang tengah mengoda cewek- cewek nakal yang tak lain adalah Sani, dan Yogi yang tengah sibuk memainkan ponselnya. Dengan malas Darian melajukan motornya menghampiri Sani dan Yogi.

"Lama amat sih lo Yan!" Gerutu Sani saat melihat Darian datang.

"Bawel lo kutang!" Jawab Darian sambil melepaskan helm lalu duduk di samping Yogi yang ternyata tengah bermain ayam-ayaman.

"Yan gue denger malam ini lawan lo cukup tangguh"

"Gue gak takut"

"Itu mereka" penglihatan Darian pun berhenti pada sosok yang amat dia kenal. Raka Dan juga Diandra. Bagaimana bisa dua cebol itu berada disini? Darian semakin bergeming saat sosok Raka juga mengalihkan padangannya pada Darian.

"Mampus gue!"

"Kenapa Yan? Lo kenal mereka?"

"Ah engak sama sekali. Nanti gue pakai motor lo ya San?"

"Boleh deh, emang kitty lo kenapa?"

"Biasa lah anak perawan suka ngambekan"

"Besok kita jodohin sama Jarwo gue mau gak Yan? Lumayan kan Jarwo dapet anak perawan. Selama ini dia selalu ngeluh dapet tante- tante macam dia" Celetuk Yogi sambil menunjuk cewek nakal Sani. Cewek itu pun mendelik kesal lalu pergi meninggalkan Sani.

"Anjing ya lo" kesal Sani sambil memelototkan matanya.

Oh iya kalau kalian binggung kitty dan jarwo itu siapa mereka itu adalah motor Darian dan juga Yogi. Biasalah anak zaman sekarang kan otak nya rada gesreh jadi ya begitulah dimaklumi saja.

"Eh sepuluh menit lagi acaranya mau di mulai, lo siap- siap dulu Yan. Gue sama Yogi yang urus motor ke depan" Darian hanya mengangguk mengerti lalu menggunakan masker serta jaket tebal untuk menutupi dirinya, lebih tepatnya agar tidak ketahun oleh Raka dan Diandra.

Barisan para mantan eh salah maksudnya barisan para penonton sudah siap ditepi jalan yang akan digunakan untuk area balap dadakan ini. Sani dan Yogi pun sudah siap di tempatnya bersama teman- teman Darian yang lain. Diliriknya Raka dan Diandra yang tengah mengoceh pada lawan Darian. Kalau dilihat dari perawakannya sih dia tidak tingi- tinggi amat. Well mungkin dia akan mudah dikalahkan batin Darin menyemangatinya dirinya sendiri.

"Lo siap Yan? Darian hanya mengangguk menjawab pertanyaan Sani.

"Lo cuma kalahin dia, dan utusan kita selesai" jelasnya lagi.

Lara, salah satu pemandu dimulainya adu balap pun sudah siap di tengah- tengah dua motor gede itu. "Well kalian siap?" Tanya Lara pada Darian dan lawannya.

"It's show time guys" ucap Lara lalu mengangkat kedua bendera kecil yang ada di tangannya. Suara teriakan semakin mengema diiringi suara deruan kenalpot milik Darian dan lawannya.

Darian semakin memacu kuda besi milik Sani dengan kecepatan maksimal. Diliriknya lawannya kali ini lewat kaca spion yang ternyata persis berada di belakangnya. Senyum smrik pun tercetak jelas di wajah Darian yang tertutup lengkap oleh masker dan juga helm full face nya. Sudah tiga tahun belakangan ini Darian menekuni hobi ekstrimnya itu. Bahkan papinya sendiri pun tidak tahu menahu tentang hobi Darian yang cukup membahayakan ini. Semua itu bermula dari anak buah Darian yang ditantang balap liar oleh salah satu geng ternama di wilayah ini. Darian sebagai ketua komplotan tetunya bertanggung jawab atas itu. Dia menyuruh anak buahnya menyerah dan digantikan oleh dia sendiri. Darian sempat was- was karena dia belum berpengalaman tentang balap liar. Namun berkat pengalaman nya yang satu itu, banyak pembalab liar yang juga penasaran padanya dan kemudian menangtang Darian. Darian tidak cukup bodoh untuk mencantumkan nama sebenarnya pada acara balap liar seperti ini. Dibalap liar ini Darian terkenal dengan nama Zedd. Bahkan sosok Zedd lebih terkenal daripada namanya sendiri.

Lawan Darian kembali menyalip Darian diawal tikungan. Yeah memang harus diakui lawannya kali ini cukup tangguh. Tidak menyia- nyiakan kesempatan Darian pun kembali menekan gigi motor dan melajukannya dengan laju lebih cepat dari semula. Persetan dengan semuanya, intinya dia ingin memenangkan pertandingan kali ini. Lawan Darian yang dikenal sebagai Walker mulai lengah saat Darian tidak ada di belakangnya. Laju kecepatannya pun menurun, dia berfikir motor si Zedd alias Darian mendapatkan masalah dibelakang sana. Senyum kemenangan pun tercetak diwajah girangnya. Tinggal satu putaran lagi maka dia akan memenangkan balap liar kali ini.

Namun harapannya itu sirna seketika saat Zedd menyalipnya. Walker mulai kelabakan dan semakin memacu kecepatan motornya menyusul motor Zedd. Dia mengutuk dirinya sendiri atas kecerobohannya dan juga telah terlena oleh tipuan si Zedd. Garis finish mulai tampak di depan mata saat Walker sedang berjuang untuk mengambil posisi Zedd lagi. Berbagai umpatan mulai dikumandangkan di dalam hatinya atas kebodohannya tadi.

Suara sorakan menyebut nama Zedd semakin mengema. Walker harus menerima kekalahannya dari Zedd yang tidak dipungkiri dia memang sangat cerdik di dalam area balap.

"Gak papa kalah namanya juga lagi apes" seru Diandra menyemangati Walker. Darian menoleh ke arah suara itu dan dapat dilihat Diandra sedang berpelukan dengan Walker.

"Yan?" Dengan lancang seseorang menabok lengan Darian hingga membuatnya kaget dan mengalihkan pandangannya pada orang itu.

"Apa sih? Panggil gue Zedd!"

Sani hanya tersenyum tak berdosa lalu menyerahkan amplop coklat pada Darian. Darian menerima amplop itu. "Kita dapat berapa hari ini?" Tanya nya sambil membuka isi amplop itu.

"Lumayan banyak" singkat Sani.

Setelah melihat beberapa lembar uang ratusan ribu itu, Darian kembali menyerahkan amplop coklat itu pada Sani. "Loh kok dikasih gue?" Tanya Sani bingung dan akhirnya tetap menerima amplop itu.

"Lo bawa aja. Kalau mau party pakai aja uang itu. Tapi jangan dihabisin. Sisain setengahnya buat anak- anak jalanan kemarin" Darian mulai menyambar helmnya lalu pergi menuju dimana motornya berada.

Setelah berpamitan pada teman- temannya dan juga Yogi, Darian memacu motornya pergi meninggalkan area itu.

"Lo memang baik Yan. Dan lo pantes dapat yang terbaik juga" Rapalan doa itu meluncur dari mulut Sani dengan tatapannya masih fokus pada sahabatnya yang sudah berlalu meninggalkan area itu.






******

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DARIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang