Satu – persatu kelas yang ada di daycare itu mulai kosong, tinggal para guru dan stuff yang membersihkan tempat yang akan di pakai kembali besok hari.

Seperti biasanya Hana dan Luhan akan pulang bersama, Luhan yang membawa motornya membonceng Hana seperti biasa,

Luhan menghentikan motornya di sebuah taman yang terlihat cukup luas di dekat apartement mereka,

Ia menuntun Hana untuk duduk di kursi taman yang sedikit di penuhi dedaunan akhir musim gugur kali ini,

" ada apa ? " Hana bertanya bingung pada Luhan,

" aku.. akan kembali ke Cina " Luhan menjawab tanpa memandang mata Hana sedikitpun,

" kapan ? "

" besok "

Hana yang sepertinya sangat kaget dengan berita mendadak ini tidak bisa berbuat apa – apa, ia hanya memandang dedaunan kering yang tertiup angin di ujung sepatunya,

" ah... Guenchana (tidak apa apa)... kita masih bisa berhubungan lewat ponsel, lagi pula kau akan kembali lagi ke sini bukan? " Hana mencoba memberi senyum terbaiknya bagi Luhan yang terlihat menatap langit kuning,

" aku tidak akan kembali lagi "

" apa ? "

" aku akan menikah "

" menikah ? "

" pernikahanku akan berlangsung seminggu lagi "

mereka berdua terdiam dan sibuk dengan pikiran masing – masing,

" kau tau ini semua akan berakhir bukan ? aku tidak pernah menjanjikanmu apapun dan kita setuju untuk tidak membicarakan masa depan " Luhan kembali membuka percakapan setelah 5 menit tanpa suara,

" Jika memang kau tidak ingin memperjuangkan hubungan kita lagi dan memutuskan untuk menikah, aku tidak akan berkata apa – apa " Hana kembali berbicara,

" tentu, ada dan tidak adanya aku, kau harus bisa melanjutkan kehidupanmu dengan baik" Luhan kembali mengucap,

" baiklah.. selamat tinggal oppa " Hana berbidiri dari tempat duduknya,

" aku akan mengantarmu " Luhan tiba – tiba menahan tangan Hana pelan,

" tidak perlu, aku bisa pulang sendiri.. " Hana memberi senyum termanisnya,

Hana mulai berjalan ke rumahnya, dari sini hanya akan memakan waktu sekitar 20 menit, well... waktu yang tepat untuk menenangkan pikiran Hana yang sepertinya akan meledak sebentar lagi,

Hana mulai melangkahkan kakinya pelan, ia melihat kiri, kanannya dan memandang kearang langit yang mulai gelap,

" ayolah.. kau tau ini semua akan terjadi dan ia akan meninggalakanmu cepat atau lambat "

Hana memberikan semangat pada dirinya yang kini seperti manusia tanpa nyawa,

ia sama sekali tidak menangis, tidak ada satu tetespun air mata yang mampu ia keluarga,

lagi pula semuanya sudah jelas,

4 bulan belakangan ini, Luhan sudah jarang menghubungi Hana apa lagi pulang ke rumah Hana seperti biasa, hubungan badan mereka berakhir sekitar 6 bulan lalu dan Luhan terus saja bercanda bahwa dirinya akan kembali ke Cina dan menikah dengan seorang dokter yang sudah ibu dan ayahnya tentukan,

tapi saat itu Hana selalu berfikir bahwa semuanya bohong, semuanya hanya lelucon bodoh Luhan untuk membuat Hana menunjukan wajah kesalnya pada Luhan,

[COMPLETE] TO LOVE YOU MOREWhere stories live. Discover now