E I G H T

138K 1.6K 31
                                    

Mia merasa badannya sangat lemas. Tapi tidak selemas tadi. Dia bangun dari tidurnya dan melakukan sedikit peregangan. Saat selimut tipis yang menutupi tubuhnya turun melewati dua gundukan miliknya dan dia baru sadar kalau dirinya sedang telanjang bulat tanpa sehelai benangpun nempel dibadannya.

"Gila Deva kampret! Lo ninggalin gue dalam keadaan gini! Kejam banget lo kambeng, setelah lo dapat menikmati tubuh gue lo malah ninggalin gue seperti ini. Gue merasa kalau gue seperti wanita jalang yang biasa lo pake" kata Mia bicara sendiri.

Dia kemudian melihat jam yang ada di dinding kamarnya. Pukul 18.50.

"Udah berapa jam gue tertidur sampe gue lupa segalanya. Gue terlalu menikmati tubuhnya. Kalau aja dia nggak ganteng udah gue acak-acak tuh muka sekalian ngelabrak dia kerumahnya. Tapi, gue sayang dia" katanya lagi masih bicara sendirian.

Kemudian Mia memilih untuk kekasihnya itu.

Me : Deva kamu kejam banget yak, ninggalin aku dalam keadaan telanjang! Coba aja tadi Mama sama Papa udah pulang dan melihat aku seperti ini. Mungkin aku udah dipaksa nikah! Kalau sama kamu nggak papa, masalahnya sama orang lain. Lo mau?!

Tidak ada jawaban dari Deva. Membuat Mia sedikit kesal kemudian berlari kecil menuju toilet yang ada di kamarnya.
Dia membersihkan seluruh tubuhnya.

Setelah itu Mia masih berharap ada balasan dari Deva. Sambil menggosok rambutnya dia melihat ada notif pesan masuk di HPnya. Berharap itu dari Deva ternyata? Dari Operator. Sial!.

Mia terus-terusan ngesms Deva. Tapi tetap nggak di balas. Saking geramnya Mia keduan nelpon Deva.

Tuuutt tuuut tuuut

"Telponnya masuk tapi nggak diangkat!. Deva lo kemanaaaaaaaa?" teriaknya sendiri.

Mia terus-terusan menelepon Deva tapi tetap tidak ada jawaban.

Mia sangat kesal hari ini dibuat kekasihnya itu. Dia kemudian menghampiri orangtuanya yang kebetulan baru pulang.

***

Suara musik terdengar keras di cafe itu.

"Dev kenpa gak lo angkat teleponnya?" tanya Imam dengan suara sedikit keras. Bersaingan dengan musik di cafe itu. 

"Kalau gue angkat, dia pasti bakalan Marah. Karena gue ninggalin dia dalam keadaan bugil."

"Nggak penting!" balasnya cuek.

"Lo kenapa bro?"

"Gakpapa" balas Deva semakin cuek, sambil melihat kekiri dan kanan.

"Jangan bilang lo nunggu kedatangan Dira?"

"Ya gue lagi nungguin dia"

"Terserah lo mau ngomong apa, gue ke toilet bentar."

Deva berdiri dari duduknya dan meninggalkan Imam seorang diri di meja cafe tersebut.

Tiba-tiba pandangan Imam beralih ke seorang gadis yang sangat cantik. Dengan menggunakan celana jeans dan dipadukan dengan kaos hitam yang ketat. Sehingga menampilkan lekukan tubuhnya yang terlihat indah. Yang bisa membuat hati para lelaki meleleh. 

"Sorry gue telat" kata Dira.

"Ng... Ng... Nggak lo gak telat" balas Imam gugup.

"Ini beneran Dira? Ya Tuhan dia cantik banget! Oke gue bakal memilikinya lebih dulu dari Deva sialan itu. Harus!."

"Kenapa Pak? Ada yang aneh dengan saya?" tanya Dira, sambil melihat-lihat dirinya.

"Enggak, kok Pak lagi sih" dengus Imam kesal.

Man Love PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang