Rose menelan ludahnya untuk kesekian kalinya untuk menghilangkan rasa mualnya namun tidak berhasil, ia kembali berlari menemui kamar mandi untuk yang keenam kalinya pagi ini.

***

Luke menghempaskan tubuhnya diatas sofa yang ada didalam kamar pribadinya, sudah hampir setahun ia tidak kembali kerumah utama semenjak ia memiliki rumah bujangnya.

Luke memperhatikan seisi kamarnya dan tidak ada perbedaan dengan yang dulu ia tinggalkan, semuanya sama dengan sebelumnya hanya saja kamar ini lebih bersih dibandingkan dulu saat ia tinggalkan.

Luke yakin ibunya memerintahkan para pelayan rumah untuk tidak mengubah apapun didalam ruangan ini agar ketika dirinya kembali setidaknya ia nyaman dengan kamar ini seperti dulu.

Luke mengalihkan pandangannya menatap kearah pintu ketika ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Masuklah!" Guman Luke, ia merasa bahwa Benecorft akan datang menemuinya seperti dulu.

"Aku dengar kau kembali hari ini" Gumam suara perempuan yang terasa familiar ditelinga Luke dan membuatnya mengalihkan pandangannya menatap kearah pemilik suara itu, Elise

"Ah, kau ada dirumah? Sepertinya aku tidak menemuimu tadi.." Gumam Luke terlihat sedikit terkejut melihat adik perempuannya ada dikediaman utama.

Elise hanya tersenyum tenang mendengar pertanyaan Luke kepadanya "Tentu saja, lagipula ini adalah rumahku walaupun aku menikah nanti" Jelas Elise sambil melangkahkan kakinya mendekati Luke.

"Apa kau ingin makan sesuatu?" Tanya Elise menatap kearah tali bel yang berada didekat rak buku, Elise selalu tahu apa yang Luke inginkan setiap kali mereka bertemu.

Luke hanya menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Elise namun adiknya tidak menatapnya, ia sudah menarik tali itu sebelum Luke menjawabnya, Elise kembali melangkahkan kakinya menuju sofa dan duduk tepat disamping Luke.

"Tadi kau kemana?" Tanya Luke ulang, karena ia belum mendengar jawaban Elise.

"Aku pergi ketaman kota"

"Sendirian?" Tanya Luke sedikit terkejut dengan perkataan Elise, jujur Luke tidak begitu menyukai adiknya ikut campur dengan kehidupannya namun ia menyayangi mereka dan tidak ingin adiknya terluka sedikitpun.

"Tidak, Pelayan wanitaku ikut denganku begitupula dengan Mr.Schmidt, ia menemaniku jalan-jalan disana" Jelas Elise tenang, pandangannya menatap kearah pintu kamar Luke menunggu seorang pelayan datang menghampirinya.

Elise tahu kakaknya sekarang sedang menatapnya dengan tatapan ngeri seperti yang Alex dan Ayahnya Vincent lakukan setiap kali ia mengucapkan nama seorang pria dihadapan mereka.

"Siapa Mr Schmidt, Aku bahkan tidak mengenalnya" Tanya Luke kembali, ia sedikit cemas setiap kali ia mendengar adiknya didekati seorang pria, Luke tahu bahwa untuk minggu ini adiknya sudah menerima hampir tiga puluh lamaran dari pria yang berbeda-beda dan diam-diam Luke sudah mencari tahu semua pria yang melamarnya dan ia tidak pernah mendengar nama Schmidt sekalipun.

"Kau terdengar seperti Dad dan Alex, Lucius!" Guman Elise sambil tertawa merdu, ini sudah pria ketiga dikeluarganya yang mempertanyakan hal yang sama namun Luke tidak tertawa ia hanya terdiam menatap Elise dengan tatapan penuh ketegangan dan membuat Elise mendengus.

"Pria itu bukan seorang bangsawan, ia hanya seorang pria kaya yang memiliki Estate besar di Franch dan Roma.." Jelas Elise sedikit terputus ketika ia mendengar seseorang mengetuk pintu dan membuka pintu kamar Luke.

"Ada yang bisa saya bantu Miss and Sir?"

"Tentu saja Adena, Bisakah kau bawakan kudapan dan tea untukku?"

Duke In Love (Completed)Where stories live. Discover now