01

163 35 43
                                    

"Dasar tidak tahu diri!"
"Enyah saja kau ke naraka!"

"Tidak, nee-chan aku tidak bermaksud, begitu." berusaha mengatakan apa yang selama ini ingin dia ucapkan, matanya berkaca-kaca menatap sang kakak.

Namun sang kakak tetap tidak menghiraukan sang adik, dia membalikkan badannya dan mulai melangkahkan kakinya menjauhi sang adik.

Sang adik berusaha menggapai tangan sang kakak. "Hiks, Nee-chan, kau mau kemana? Tetaplah disini."

Namun belum sempat sang adik menggenggam tangan sang kakak, tubuh sang kakak menghilang dari pandangan sang adik.

Sang adik mengalihkan pandangannya ke seluruh penjuru, berusaha mencari keberadaan sang kakak.

"Nee-chan!!" teriaknya yang kemudian terbangun dari tidurnya.

Deru nafasnya yang memburu dan terlihat beberapa bulir keringat mengalir di wajahnya. Nampaknya ia baru saja bermimpi buruk.

BRAK!!!

Suara pintu terbanting ke dinding karena dibuka dengan cepat.

"Yuki-chan!!" teriak seorang laki-laki yang kelihatan lebih tua dari seorang perempuan yang bernama Yuki itu.

"Tou-chan," jawab Yuki dengan suara lirih dan bergetar.

Lalu laki-laki yang dipanggilnya tou-chan itu langsung memeluk tubuh yang terlihat rapuh itu.

"Stt... tenanglah, sekarang sudah tidak apa-apa," ucapnya menenangkan Yuki.

Seorang perempuan a.k.a kaa-channya Yuki hanya menatap sedih kepada anaknya di depan pintu masuk kamar Yuki.
.
.

"Itadakimasu," ucap Yuki dengan suara datar, tidak ada ekspresi apapun yang tercetak di wajahnya mulai memakan sarapannya dalam diam.

Dua orang si depan Yuki memaklumi kelakuan sang anak, mereka berdua saling bertatap muka, dan mereka hanya bisa menghela nafas mereka.

"Itadakimasu," jawab dua orang itu berbarengan.

"Hei, Yuki-chan, sekarang kau sudah kelas 2, ya?" tanya Renzo a.k.a Tou-channya Yuki.

"Iya," jawab Yuki dengan singkat. "Ne... Yuki-chan, bersemangatlah sedikit, inikan hari pertamamu masuk kelas 2," kata Eriko a.k.a kaa-channya.

"Hn, ini sama saja dengan hari-hari biasanya kaa-chan. Yang beda kan cuma tingkatannya, yang lain nggak berubah," jawab Yuki santai sambil menyedok sarapannya.

"Ya sudah kalo gitu. Kaa-chan sudah menyiapkan bentomu, jangan lupa dibawa, ya," kata Eriko mengingatkan.

"Yuki-chan, kamu berangkatnya bareng tou-chan aja ya," kata Renzo. "Iya, tou-chan," jawab Yuki dengan singkat.

Ya ampun, kenapa anakku jadi pelit bicara banget, sih. Perasaan aku nggak deh. Luber malah, batin Eriko.
.
.

Yuki's POV

Perkenalkan namaku Yoshiaki Yuki, aku anak dari pasangan suami istri, tou-chanku, Yoshiaki Renzo dan kaa-chanku Yoshiaki Eriko.

Keseharianku, biasa saja. Sekarang aku kelas 2 SMA, sekarang aku sekolah di SMA Hirosakai. Untuk saat ini hobiku adalah membaca. Aku menyukai hal-hal yang tenang, hening, tanpa ada yang bisa mengusikku, tapi kalo sudah ada Ran, dunia yang tenang dan damaiku langsung lenyap.

Aku mempunyai dua orang teman, yang pertama namanya, Ishida Kayo. Dia orangnya agak aneh, kadang dia bersemangat tapi ada kalanya pula dia hanya diam merenung, entah apa yang dia renungkan. Dia anak yang pintar, buktinya saja Kayo-chan bisa masuk ke sepuluh besar. Kayo-chan juga termasuk ke anak yang sangat peka pada sekitarnya.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Feb 04, 2020 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Gomen nasai Nee-chanHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin