Bab 7. Can i have your number?

171 54 8
                                    

Kindly vote after you read this seven. I hope you enjoyed this story!

[BAB 7]

Doubt that the stars are fire, Doubt that the sun doth move his aides, Doubt the truth to be a liar, But never doubt all his said. - Shakespeare

Hari senin kembali datang menyambut Raisa dengan banyak pekerjaan. Hingga siang ini Raisa sudah mendapat puluhan berkas laporan pajak yang harus diinput dan yang lebih melelahkan adalah jumlah pajak yang dilaporkan juga tidak sedikit, nilainya hampir ratusan juta.

Dengan sedikit kesal Raisa mengibaskan jari-jarinya yang pegal. Sekarang masih pukul 10 WIB dan artinya jam untuk istirahat masih lama. Ia mengamati sekelilingnya yang dipenuhi lalu-lalang para karyawan. Dilihatnya Salwa yang berjalan mendekat membawa map yang ia yakini berisi berkas laporan pajak baru lagi.

“Mbak Rai, ini ada tugas mendadak,” Ujar Salwa tanpa basa-basi dengan menyodorkan map yang dibawnya.

“Tugas apa Sal?” Tanya Raisa.

“Jadi gini mbak, bagian intelejen kita menyelidiki adanya pengeluaran faktur palsu,” Jelasnya. Raisa masih diam, menunggu Salwa menjelaskan lebih detail.

“Jadi pak Kabid meminta mbak untuk mengurusi kasus ini.”

“Kenapa bisa ada faktur palsu? Apa karyawan bagian ini ada yang korupsi?” Alisku terangkat naik, memikirkan beberapa kemungkinan terburuk.

“Kemungkinan besar, iya mbak.” Jawab Salwa.

“Kasus ini menyangkutkan perusahaan apa?” Tanyaku.

“Perusahaan operator telekomunikasi, perusahaan itu jam terbangnya cukup panjang.”

&&&

Sisa waktu sebelum istirahat siang Raisa habiskan untuk mempelajari berkas yang Salwa berikan. Tugasnya menginput arsip digantikan oleh Rani.

Raisa mengecek di data arsip pajak sesuai dengan keterangan yang ada di faktur palsu dan benar tidak ada satupun transaksi seperti tercetak di faktur tersebut yang sama dengan data yang ia punya.

Dengan tidak adanya satu pun bukti transaksi pembayaran pajak sesuai keterangan dalam faktur, itu jelas menyatakan bahwa perusahaan tersebut terbukti melakukan penipuan dan penggelapan dana pajak.

Atas bantuan Salwa Raisa mendapatkan alamat dan nomor telepon perusahaan yang tertera di faktur palsu tersebut. Ia sudah mencoba menelpon ke perusahaan tersebut namun permintaannya diabaikan. Mau tak mau siang ini juga Raisa harus mendatangi perusahaan operator telekomunikasi itu.

“Jadi mbak mau mendatangi perusahaan itu?” Tanya Salwa.

“Iya. Ini penting, mengingat kita harus segera menemukan siapa yang berkhianat dalam penggunaan faktur ini,”

“Bagaimana kalau mereka malah melakukan hal yang nggak baik ke mbak?” Raut muka Salwa berubah cemas.

Raisa sudah beberapa kali mengurusi kasus penggunaan faktur palsu seperti ini sehingga ia tak begitu merasa cemas.

“Mereka juga bisa saja dikhianati salah satu karyawannya. Makanya aku harus cari tau,” Ujar Raisa.

“Apa mbak yakin?”

“Salwa, just trust that God always beside me. Whereever i am.

&&&

IrisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang