Bab 2. Out Of Mind.

269 112 37
                                    

Kindly vote after you read this two. I hope you enjoyed this story!

[BAB 2]

When your corious change into heart beat, that's the part of love attack - Anonymous.

Aku baru sampai di rumah sekitar pukul 19.00 WIB, bunda sudah siaga memarahiku karena tak biasanya pulang hingga adzan Isya' seperti kali ini.

Bunda memang sangat perhatian dan begitu menjagaku mengingat aku anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara dimana semua saudaraku laki-laki, dan aku anak bungsu.

Raisa Kautsarani Dimojo itulah nama pemberian ayah tercinta untukku. Kata bunda dulu, ayah ingin sekali diberi anak perempuan namun aku baru lahir setelah 4 tahun kakak keduaku lahir.

Kakakku yang pertama bernama Kamajaya Rangganis Dimojo berusia 31 tahun seorang Petroleum Engineer yang sudah beristri. Bahkan Bang Rangga sudah punya anak kembar yang lucu sekali, Tisya dan Tasya.

Berbeda dengan kakak pertama ku yang sudah melepas masa lajang alias menikah, kakak laki-laki kedua ku ini justru masih betah menjomblo di usia 28 tahun, dia bilang usianya yang sekarang ini justru baru saja matang untuk menikah.

Nama kakak keduaku Kamadeva Angga Putro Dimojo. Namanya memang sangat panjang dan jawa sekali. Hal itu lah paling lucu dari kakakku yang satu ini dia seringkali mengeluh jika namanya terlalu medok, apalagi dia dikenal sebagai pengusaha IT di Indonesia. Karena hal itu juga aku jadi punya alasan untuk meledek kakakku yang satu itu.

"Rai kamu kok nggak ndang mandi itu loh," Suara bunda tiba-tiba muncul di kamarku, ku lirik bunda dengan senyum lesu.

"Rai masih capek bun."

"Lah makanya dek biar kamu ndang cepet istirahat, mandio dulu. Jangan nggak mandi loh ya nanti bau apek kasurmu," Titah bunda. Aku cemberut dibuatnya.

"Emangnya Rai bau banget apa sampe bikin kasur bau apek!" Protesku.

"Sudah ndang mandi dek!"

Bunda berjalan keluar kamar dan berbelok ke kiri sepertinya sedang mengurus jemuran di balkon sebelah kamarku.

Di rumah sederhana lantai dua ini bunda menangani semua masalah rumah tangga, walaupun umurnya sudah hampir 50 tahun. Bunda merasa ada yang kurang kalau hanya diam saja di rumah padahal sudah ada pembantu di rumah ini yang biasanya beres-beres.

Aku masuk ke kamar mandi dan memulai mandi kilat khasku tiap malam. Aku biasanya hanya berendam sebentar di bath-up kemudian membilas badan ku di shower. Aku mengambil bathrobe yang tergantung di depan kamar mandi, dan mengusap rambutku yang basah dengan handuk. Hal yang jarang ku lakukan malam-malam sebelumnya karena aku memilih keramas kali ini.

Ponselku berbunyi saat aku duduk di meja rias bersiap mengambil hairdryer yang akhirnya ku urungkan karena lebih memilih membuka ponsel ku. Ku buka aplikas line dan ada satu permintaan penambahan anggota grup, grup bernama 'komplex-edan'.

Komplex edan? Grup apa ini?' Batinku.

Adibtyan Nugraha invited you to join grup.
You joined to group.

Adib: Ini Rai grup yang ku maksud tadi

Kemal: Wooo ada cewek baru nih! Halo Raisa cantik😉

IrisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang