Aku, hujan, kamu dan dia

149 6 0
                                    

Semenjak musim hujan tiba, mataku tak mengenal lagi kemarau. Air itu jatuh beriringan dengan jatuhnya air hujan.
Dulu aku bahagia setiap kali hujan turun. Namun, itu dulu. Kini hanya sisa kenangan bersamanyalah yang menemaniku. Sosok itu telah hilang, hilang bersama jatuhnya air hujan.

"Rain?"
"Hah apa Nela ?"
"Lo gapapa kan?"
"Gapapa kok" ucapku singkat.
Nela pun tak membalas jawabanku.
"Nel?"
"Apa Rain?"
"Sekarang musim hujan pertama gue tanpa Rian" ucapku.
"Lalu?"
"Apa gue bisa melewati semuanya tanpa air mata ?"
"Lo pasti bisa Rain"
"Lima tahun Nel, lima tahun dia selalu nemenin gue, dia selalu ada buat gue, dia selalu minta kalau disetiap hujan turun gue harus selalu ada deket dia, dan gue berjanji untuk hal itu"
"Rain, disini bukan lo yang pergi. Tapi dia yang pergi ninggalin lo. Dia juga yang ingkarin semua keinginannya, dia pergi ninggalin semua janji janji yang pernah dia buat. Bukan lo yang salah, tapi Rian yang salah sama lo"
Nela pun segera mendekat dan memeluk ku.

"Nel, aku gabisa. Bahkan aku bisa setiap hari liat dia"
"Terus kamu mau pindah sekolah gitu, cuma gara gara ada dia?"
"Aku gatau Nel"
"Yaudah nanti sepulang sekolah lo harus ikut gue ya"
"Kemana?"
"Udah diem aj, nanti juga lu tau"
Akupun hanya membalas dengan anggukan saja.

Neetttttt.....Neettttttt

"Ayok Rain, beresin dulu buku lo"
"Iyaa Nel" jawabku singkat.

Akupun merapihkan buku yang ada di atas meja. kemudian menggendong ransel ku, dan segera menghampiri Nela yang sedari tadi menunggu di depan kelas.

Cuaca ini sepertinya tidak mendukung, karena cuaca hari ini terlihat mendung.

Kemudin aku menghampiri Nela.

"Yaahh hujan Rain" ucap Nela.
"Iya Nel. Memangnya kamu mau ajak aku kemana?" Tanyaku .
"Tidak, lain kali saja"
Akupun menunggu hujan reda, karena hanya tinggal aku dan Nela yang masih berada di depan kelas. Karena semua teman temanku sudah berada di gerbang keluar sekolah, mereka berteduh di dekat gerbang sekolah.

Akupun duduk di depan kelas sambil menikmati hujan.
Pandanganku kosong, awalnya aku berniat hanya melihat hujan saja. Tapi tak sengaja pandanganku mengarah kepada seorang lelaki yang baru saja keluar dari kelasnya, yaa itulah Rian.

Wajar saja aku bisa melihat Rian, karena kelasku dan kelasnya bersebrangan.

Kulihat Rianpun duduk di depan kelasnya, sepertinya iapun sama sedang menunggu hujan reda.

"Rian, saat ini kita sama sama menanti hujan reda. Seperti dulu." Ucapku dalam hati.
Kemudian, kulihat ada seorang wanita yang menghampiri Rian.
Mungkin itu Clara, wanita yang sedang ramai di gosipkam berpacaran dengan Rian.

Kita sama-sama saling sayang, aku sayang sama kamu dan kamu sayang dia.

Maaf banget, masih pemula. Jadi masih acak acakan buat ceritanya.
Selamat membaca☺️

Hujan tak lagi sama Where stories live. Discover now