2.6

6.3K 447 13
                                    

Happy Reading!

Author POV

Remon dan Keenan telah tiba di London. Keduanya langsung menuju rumah lama milik Remon dan langsung menyusun rencana untuk hari esok bersama beberapa orang suruhan mereka.

Foto yang Keenan dapat kemarin langsung dicetak olehnya, dibungkus oleh amplop coklat dan langsung mengantarkannya kerumah Nila menggunakan perantara orang suruhan mereka. Namun, amplop itu tidak langsung diserahkan oleh Nila maupun orang didalamnya. Melainkan harus menunggu hingga hari esok dan barulah diserahkan oleh penjaga rumahnya.

Kini Remon dan Keenan menyusun rencana kembali agar mereka bisa masuk kedalam rumah Nila tanpa diketahui oleh siapapun.

"Kita perlu orang dalam Re" ucap Keenan yang diangguki dua orang lainnya.

Remon berpikir. Ia memang hapal beberapa petugas dirumah Nila, namun ia pun tak tau apakah kini petugas itu masih ada atau tidak karena rumah Nila sudah pindah.

"Gue ada kenal orang dalem, namanya joy, tapi gue nggak tau apa dia masih kerja disana atau tidak" ucap Remon sembari mencari kontak nomor Joy.

Setelah menemukan nomor Joy di ponsel lamanya, Keenan pun mengambil Alih untuk menghubungi nomor itu. Nomor masih tersambung dan tak berapa lama kemudian telpon terangkat.

Dewi fortuna berpihak kepada Remon. Joy masih bekerja dirumah Nila dan bersedia membantu Remon.

Rencana mereka berjalan dengan sempurna. Tinggal menunggu hari esok untuk menjalankannya.

******

Hari yang ditunggu pun tiba, pagi itu penjaga rumah Nila memberikan Amplop coklat dari Keenan kepada Daniel. Namun Daniel yang sibuk hanya meletakkan amplop itu didalam kamarnya.

Tepat hari ini pula, keluarga Daniel dan Andreas akan berkumpul bersama membahas persiapan pernikahan dan acara lainnya.

Namun, Nila merasa tak bersemangat akhir-akhir ini. Terlebih lagi saat Al pulang ke LA lelaki itu ehanya menghubunginya sekali saja. Nila menjadi ragu dengan Al. Tak bisa berbohong pada dirinya sendiri jika ia merindukan Remon.

Tok..tok...tok..

"Masukk" ucap Nila lemas.

"Sayang itu Al sama keluarganya udah dateng loh. Ayok turun" ucap Ayla sembari membelai kepala Nila yang masih setia merebahkan dirinya diatas kasur.

"Nila capek momm. Kan tadi malem Nila lembur. Lagipula Nila sama kak Al kan udah dipingit mulai hari ini?" Ucap Nila malas.

"Hhmm, baiklah kalo gitu. Istirahat aja ya. Biar kamu fit pas hari H nanti. Mommy sudah bilang kamu nggak boleh kerja, ngeyel sih. Yasudah kalo gitu mommy tinggal dulu ya sayang" Ayla mengecup dahi Nila singkat dan berlalu dari kamar Nila.

Saat Nila hendak memejamkan matanya kembali, sebuah ketukan dari pintu balkon kamarnya.

Nila bergedik ngeri, sedari tadi malam hanya ada dia sendiri dikamarnya, bagaimana bisa ada orang dibalkon kamarnya?

Nila bangkit dari kasurnya mengambil stik golf yang berada dikamarnya. Ia membuka horden dia sedikit mengintip di pintu kaca balkon kamarnya itu dan menemukan dua pria sedang berdirii membelakanginya.

"Nilaa buka" samar-samar dia masih mendengar suara itu.

Nila semakin bergedik ngeri "Siapa lo?!" Pekik Nila.

"Udah buka aja"

Nila memberanikan diri. Ia memutar kunci dipintu dan membuka kedua pintu kamarnya lebar-lebar "AAARRHHG... EUMMP..." teriak Nila begitu melihat dua pria berdiri didepannya menggunakan paakaian serba hitam dan penutup kepala hitam yang hanya menampilkan matanya.

About UsWhere stories live. Discover now