Episode 12

1.6K 104 5
                                    


Setelah menunggu cukup lama, akhirnya terdengar seseorang membuka pintu pagar rumah Vernando dan terdengar suara deru mobil di garasinya. Mendengar itu sang empunya rumah pun langsung berlalu segera membukakan pintu untuk menyambut si tamu.

Tak lama Vernando pun telah kembali bersama seseorang di sebelahnya. Seluruh mata pun langsung mengarah pada orang itu, orang yang selalu menjadi kambing hitam masalah yang sedang mereka bahas. Hanya Vino seorang diri yang telah menundukkan kepalanya tak melihat ke orang itu lagi, sementara yang lain tetap terkaget-kaget dengan datangnya orang itu. Maul benar-benar datang memenuhi sebuah undangan dari Vino untuk ikut bergabung dalam perbincangan mereka, perbincangan untuk segera membongkar masalah yang mereka semua sedang hadapi.

Tergambar jelas di mata Vino yang sedang memandang ke arah lain namun sorot matanya jelas suatu sorot mata ke tidak sukaan pada Maul. Sementara Shani sang tokoh utama pun hanya diam mematung tanpa berkata apapun melihat Maul yang tengah menatap matanya. Boby, Deva, Yono pun sedang menatap dengan tatapan siaga untuk mengantisipasi jika suatu hal yang tidak di inginkan terjadi. Maul sendiri pun terlihat sangat tenang setelah mendapat berbagai macam tatapan yang ada di sana. Sementara Vernando hanya diam menunduk dan sesekali menatap Naomi dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Duduk dulu Ul biar ngobrolnya enak." Ajak Vernando memecahkan keheningan di sana.

Sebelum duduk Maul sempat menyalami semua yang ada di sana mulai dari Deva, Sinka, Boby, Shanju, Yono, Naomi, Gracia yang duduk di sebelah Shani, kemudian Shani yang sama sekali tidak mau menatap wajah Maul, dan yang terakhir di kursi paling ujung ada Vino. Maul sempat menghentikan sejenak langkahnya sebelum beralih menuju tempat Vino duduk hingga akhirnya ia melangkah ke depan tempat Vino duduk yang berada di sebelah Shani, dengan tenangnya Maul pun menjulurkan tangannya ke arah Vino. Tak ada sedikitpun pergerakan dari Vino yang tetap menatap ke arah lain, cukup lama Maul menunggu dan semua orang yang ada di sana pun langsung mengarahkan matanya pada kedua orang yang sekarang tengah berhadapan tapi lebih tepatnya Maul lah yang menghadap ke arah Vino.

Setelah di rasa tenang, Vino pun menghembuskan nafas pelan dan langsung menjabat tangan Maul dengan tetap memasang ekspresi datarnya. Maul pun langsung duduk di kursi paling Ujung berdua dengan Vernando.

"Sorry ganggu kegiatan lu dengan ngundang lu ke sini." Yono yang memulai perbincangan.

"Iya tenang aja gw lagi nganggur kok di rumah tadi." Jawab Maul dengan tenang dan santai.

"Mau bicarain apa kita memang?" lanjut Maul bertanya.

"Tentang masalah lu, Gw, dan Shani." Vino menjawab pertanyaan Maul yang membuat semua sontak melihat ke arah Vino yang akhirnya membuka suara.

"Oh masalah itu, ya sudah ayo kita bahas. Mulai dari mana?" tanya Maul.

"Sebelum ke masalah sekarang, sebenernya gw mau denger penjelasan dari sudut pandang lu soal kejadian lu, Shani, sama Vernando dulu." jawab Yono to the point yang seperti berperan sebagai penengah di sini.

"eumm,,, Masalah itu ya? Oke, sebelumnya gw mau bilang ke kalian semua. Semua yang akan gw ceritain sekarang ini semuanya adalah kejujuran, ga ada yang gw rubah atau gw lebih-lebihkan apalagi gw kurangin." berhenti Maul sejenak menghela nafas.

"Hal yang pertama kali gw rasain pas ketemu Shani dulu adalah,,,, Cantik. Cuma itu aja ga ada yang lain, tapi semakin lama gw lihat dia gw rasa gw punya perasaan yang lebih sama dia dari pada cuma rasa kagum." lanjut Maul.

"Perasaan apa?" tanya Boby.

"Gw sayang sama Shani." jawab Maul dengan tatapan yang langsung terarah pada Shani dan Vino.

Hanya KamuWhere stories live. Discover now