Episode 4

1.4K 128 3
                                    

"Iya, gw harus jauhin Shani kalau mau tenang kata dia." Ucap Vino.

"Dan wow, sesulit itu kah Shani di deketin cwo?" Lanjut Vino.

"Ya begitu lah, kayanya dia seolah ga bisa percaya sama yang namanya cwo." Kata Vernando.

"Dan soal tuh cwo yang lagi lu liatin sekarang, dia adalah..............."

***

"...... dia adalah Maulana Djuhandar atau biasa di panggil Maul, pewaris tahta perusahaan migas milik ayahnya, sekaligus ayahnya juga sebagai pemilik sekolah kita sekarang ini." Jelas Vernando yang langsung membuat Vino sadar posisinya sekarang.

Jika memang harus membandingkan harta kekayaan orang tuanya memang Vino tidak kalah dari Maul. Tapi kalau berurusan soal sekolah, Vino sangat tidak mau sama sekali. Karna menurutnya ia tidak mau menyusahkan ayahnya jika suatu saat ia benar-benar bermasalah dengan Maul, dan ancaman Maul itu tidak main-main nantinya. Sebenarnya Vino pun bingung dengan keadaan ini karna ia sendiri saja bingung tentang sudut pandangnya terhadap Shani. Apakah itu suatu rasa suka atau hanya sebuah rasa kagum belaka.

***

Vino pov

Sudah 3 bulan aku bersekolah di sekolah pilihan ayah ku ini. Aku cukup senang bersekolah di sini karna punya teman-teman yang sangat asik menurut ku. Ada pasangan Boby-Shanju yang selalu membuat seolah kami sedang menonton telenovela secara langsung. Ada pasangan Vernando-Naomi yang terlihat sangat mesra dan terlihat dewasa. Ada pasangan Deva-Sinka yang selalu saja ada ambekan dari Sinka yang membuat kami gemas karna Deva seenak jidat menggoda Naomi atau perempuan-perempuan cantik yang ada di dekatnya. Dan yang terakhir ada pasangan yang paling lucu, iya itu adalah pasangan Yono-Gracia. Ya mereka sangat lucu karna Gracia terlihat sangat anggun sedangkan Yono selalu tak berdaya setiap Gracia tersenyum manis atau manja-manja dengannya hahaha.. sementara aku dan Shani hanya menjadi nyamuk di antara hubungan mereka, walau begitu aku tetap senang karna mereka tidak pernah lupa akan teman walau sudah ada pacar masing-masing. Setiap berkumpul bersama pun Shani selalu mencoba ramah pada ku, tapi aku selalu berusaha menghindari keramahannya. Awalnya teman-teman agak aneh tentang sikap ku pada Shani, tetapi akhirnya mereka pun paham dengan sendirinya.

Hari ini adalah hari pertama ujian tengah semester atau UTS, dan aku bisa mengerjakan semua dengan cukup mudah karna hari ini adalah pelajaran kesukaan ku yaitu matematika dan akuntansi. Semua murid yang sudah selesai pun langsung keluar kelas, termasuk kami berlima yang berjalan bersama di koridor.

"Aduh mau meledak ini kepala, habis mtk eh langsung di bantai akuntansi. Cape ini mata liat angka mulu." Kata Deva sambil mengacak-acak rambutnya merasa frustasi.

"Biasa aja kali Dev, ga usah kaya orang baru di suruh tanggung jawab gara-gara ngehamilin anak orang hahaha.." kata Boby meledek.

"Gila Bob sumpah perumpamaan lu jahat banget."

"Hahaha ya emang bener sih kaya gitu kayanya perumpamaan yang pas liat ekspresi lu tadi." Kata Yono yang kini ikutan meledek Deva.

"Ah segala ngikut-ngikut lu Yon ah."

"Hahaha Yaudah, tuh di tungguin cwe-cwe tuh depan kelasnya." Kata Vernando menengahi.

"Hayyyyyyyy.." sambut Shanju pada kami berlima.

"Hay juga Nju ku..." kata Boby yang langsung membuat kami semua malas karna harus menonton telenovela di saat yang tidak tepat.

Hanya KamuWhere stories live. Discover now