Gabby POV

"I'm sorry if I say I need you
But I don't care I'm not scare of love
Cause when I'm not with you I'm weaker
Its that so wrong is it so wrong?
That you make me stong?"

Akupun sampai disekolah, aku melihat parkitan yang ramai, juga daniel yang membukakan pintu untuk seseorang. Aku sudah tau itu akan terjadi. Jadi aku lebih memilih naik Skateboard menuju sekolah. Dan lebih baik aku meminta daniel untuk tidak menginap lagi dirumahku.
Aku menuju loker&mengambil beberapa buku pelajaran hari ini mengingat nanti ada ulangan sejarah lebih baik aku keperpustakaan. Membaca disana lebih nyaman daripada dikelas ataupun taman.
Sesampainya diperpustakaan, aku tidak masuk kedalam. Why? Pintunya dikonci. Jadi aku duduk didepan perpustakaannya ada bangku. Aku duduk dan mulai membaca sejarah cukup menarik kek FF yang di wattpad.

"May I sit here?"
Aku mendongak lalu tersenyum "sure" aku bergeser
"Kau ada ulangan?"
Aku menoleh menemukan laki-laki dengan kaca mata, dan bulu-bulu halus yang tumbuh disekitar rahangnya, dia tersenyum gugup memunculkan dimple yang menghiasi pipinya. (Mulmed)
"Yeah. Kau sendiri?"
"Tidak. I just wanna reading"
"Oh. Bukannya itu buku Jack & Jack?" tanyaku menunjuk buku yang dibawa nya
"Yeah.kau mengenalnya?"
"Surr. Anggota magcon right?"
"Iya. Btw kau kelas berapa?"
"10-1.kau?"
"11-1"

Aku melanjutkan membaca buku sejarahku dan diapun juga seperti itu. Sekali-kali aku mengecek ponsel hanya untuk menggeser-geser menu. Jones mode on.
Tiba-tiba aku teringat First person yang mengirimku pesan di Facebook. Akupun mengirimnya pesan.

"Hi good morning"
Send

Beep-beep
Hp siapa tuh bunyi?
Aku melirik sebelahku. Dia tampak menukis sesuatu diponselnya lalu

Beep-beep
"Hi long time no see" balasnya akupun menoleh kesamping.. Gak gak mungkin
"How are you?" balasku

Beep-beep
Dia kembali mengetiknya kali ini agak lama
Lalu

Beep-beep
"I'm fine. How bout you? Why you send me a message when I'm here beside you?" tuhkan

"Nate maloley?"
"Gabriella Anderson?"
"Yea it's me"
"It's me too. Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu disini"
"Mee too. Ini tidak terduga"
Kriiinngg
"Aku kekelas dulu ya? Bye"
"Bye"
Aku merapikan buku meninggalkan tempat nyamanku lalu menuju kelas.
"Tumben baru dateng"
"Enggak kok. Udah dari tadi sebenernya"
"Terus lo tadi kemana?"
"Perpus. Tapi masi dikonci"
"Terus?"
"Teras-terus mulu belok kanan napa"
"Kalo gue gamau?"
"Becanda elah. Gitu doang baper"
"Elu sih"
"Cal, lo bawa apaan tuh panjang-panjang?" tanyaku menunjuk barang seperti gitar di tembok sebelah kiri Calum.
"Oh. Ini gue bawa bass gue. Ntar pas istirahat gue latian sama yang lain"
"Ohhhh. Berarti Luke ikutan?"
"Iya. napa?"
"Gapapa. Gue cuman mau pinjem gitarnya"
"Oh. Ikut gue aja latian sekalian"
"Boleh?"
"Boleh lah"
"Siip"

Mr.Payne pun masuk membawa soal + LJK ulangan hari ini. Kemudian membagikannya.
"Ms.Anderson?"
"Ya mr?"
"Kau baik-baik saja?"
"Iya.. Kenapa Mr?"
"Kau terlihat pucat"
"Aku baik. Jangan khawatir" ucapku
"Okay. Kerjakan segera, waktu kalian 1 jam mulai sekarang"
Semua murid membuka soal dan LJKnya dan mulai mengerjakan dengan serius begitu pula denganku. Semuanya baik-baik saja sebelum pusing ini merambat ke kepala ku. Aku memijit pelipisku untuk menghilangkan pusingnya. Tapi bukannya bertambah hilang malah bertambah parah

"Lo kenapa?"
"Gak gue gakpapa"
"Beneran?"
"Iya cuman pusing dikit kok"
"Mau ke Uks?"
"Gak gausah. Gue kuat kok"
"Kalo gak bisa jangan dipaksain"
"Iya" ucapku tetap mengerjakan dengan serius dan sesegera mungkin.
Saat mengerjakan dengan serius seauatu mengalir dari hidungku. anjir gue ingusan. Gue sedot aja pelan-pelan. Tapi kok pusing ya?
"Ms.Anderson!"
"Yes mr?"
"God apa yang terjadi denganmu?" ucap mr.Payne menuju kearahku. Aku menjatuhkan bolpoin sampai berbunyi klotak.
"Emangnya saya kenapa Mr?" tanyaku sampil sempoyongan menahan berat badan. Mataku memburam ingus yang kusedot malah bertambah deras. Kepalaku berat.
"Panggilkan Ambulance"
Dan semuanya gelap..

Daniel POV

Ahh enak banget nih. Pagi-pagi udah Free class. Jadi enak mau kekantin, mau kemana aja bisa.
Aku duduk didepan kelas sendirian. Mataku menyapu pandangan dari kiri menuju kanan sampai aku melihat anak laki-laki lari terbirit menuju luar kelas dan mengetik sesuatu diponselnya lalu menempelkannya di telinganya.
"Ambulance. Cepat ke LA High School. Ini darurat" ucapnya
"Baik. Iya. Cepatlah"

Ambulan?

Darurat?

Siapa yang sakit?

Aku menghampiri dia. Raut muka panik sekaligus khawatir tercetak jelas diwajahnya.
"Eh ada apaan?" tanyaku
"Dan. Yemen lo dan. Temen lo" ucapnya sekalin panik dan menggoyangkan tubuhku
"Siapa? Gabby?"
"Iya lah siapa lagi?"
"Dia kenapa?"
"Dia tadi mimisan terus pingsan"

Deg

_________________________________________

Short eh?
Iya Author paham. Maaf ya..

VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE

Regret✔Onde histórias criam vida. Descubra agora