Jealous!

4.3K 296 33
                                    

Akhirnya comeback setelah lama tenggelam! Happy Reading!

--

Kenapa mereka bisa ada disini?!

-

"Ni...niall.." Crystal menatap Niall meminta tolong. Bagaimana tidak tiga lelaki ini dari tadi selalu menyentuhnya(jangan viktor guys!)
Dari menoel-noel hidung, mencubit pipi,sampai mengelus rambutnya. Niall menatap mereka tajam.

"Hey! Kalian pikir kekasihku sex toys kalian!" Jeritnya menarik Crystal duduk disampingnya lalu memeluknya erat. Tiga lelaki itu menatap Niall sebal.

"Kami hanya memeriksa wajahnya asli atau tidak" ucap lelaki berambut gondrong itu.

"Hmm... apa payudaramu asli?" Kali ini lelaki berambut acak-acakkan itu bersuara. Crystal dan Niall membelakkan matanya, sontak Crystal menyilangkan tangannya didada.

"Ini asli! Kenapa kalian menuduhku-_- tidak ada yang palsu dari diriku!" Ujar Crystal sebal. Tiga lelaki itu menatap Crystal intens.

"Ini tidak adil, kenapa Niall bisa mendapatkanmu?" Ujar lelaki brewokan itu tidak terima. Niall memasang senyum kemenangan. Yah, jelas saja dia bangga, Crystal sangatlah sempurna.

"Sudahlah. Harry, Louis, Liam kenapa kalian bisa kesini? Bukannya kalian sedang liburan juga?" Ujar Niall menatap teman grub bandnya itu.

"Karena si cantik ini, kami hampir mati penasaran karna kau selalu mengupload foto mesra kalian" Harry membuang nafas kasar menatap wanita itu kagum, Crystal juga dari tadi hanya menatap tiga lelaki menakjubkan itu.

'Mereka benar-benar sempurna, aku sangat beruntung' batinnya.

-

"Ini Ayam semur, Nasi goreng,dan tempe goreng. Ini makanan dari negara kelahiranku Indonesia" Crystal menunjuk makanan itu satu persatu. Mereka berempat menatap makanaan itu bingung. Ini pengalaman pertama mereka melihat masakan itu kecuali Niall yang memang sudah mengenal makanan itu.

Crystal mengambil piring mereka lalu meletakkan makanan itu. Mereka masih bertatap-tatapan. Sedangkan Niall sudah makan dengan lahap. Dengan serentak mereka memasukkan sesendok makanan itu dan..

1
2
3

"Whoaaaa!!!"ujar mereka serentak. Mata mereka berbinar-binar lalu makan dengan lahap. Crystal dan Niall yang menatap tingkah konyol tiga lelaki tampan didepan mereka hanya terkekeh geli. Dalam hitungan menit makanan dimeja habis mengkilat.

'Ternyata bule makannya banyak juga' batinnya.

---

"Crys nginap malam ini tidur disini aja yah, diluar sedang ada hujan bada" ujar Liam menunjukkan layar iphonenya ke Crystal. Dengan serentak mereka berempat berlari menuju jendela kamar hotel Niall.

"Wuahh... lihat pohon besar itu sampai jatuh" cicit Louis. Crystal saat ini memikirkan bagaimana keadaan keluarganya.

"Ayo kita hubungi mereka" ujar Niall seolah tau apa yang dipikirkan oleh Crystal. Crystal mengambil handphonenya lalu menghubungi ibunya.

"Halo ma.."

"Halo nak, bagaimana keadaanmu? Mama baru melihat beritanya, kamu baik-baik sajakan?"

"Crys baik-baik aja kok ma, kalian disana gimana? Badainya gede juga ma?"

"Disini hanya hujan lebat, mama rindu sama kamu"

"Crys juga rindu mama, kalian jangan kerja terlalu berat yah..."

"Kami juga sayang, uhuk.. uhuk.."

Crystal mendengar suara batuk ibunya, apa ibunya sakit? Saat dia ingin berbicara tiba-tiba signal menghilang. Crys menatap sendu telponnya. Dia mengkhawatirkan ibunya.

Niall yang menatap perubahan Crystal.

"Ada apa hmm?" Ujar Niall mengelus rambut Crystall lembut. Wanita itu hanya nenunduk lemah.

"Tidak ada, hanya saja ibuku sedang sakit." Gumam Crystal pelan.

Nial tersenyum indah, wanita ini memang baik luar dalam, tak salah dia langsung mencintai wanita ini pada pandangan pertama.

"Apa kita harus menjenguk ibumu?" Saran Niall. Crystal menatap lelaki itu sendu.

"Aku tak ingin mengganggu mereka Niall, lagi pula kami harus berhemat." Jawabnya pasrah.

Tiba-tiba sebuah ide muncul dipikirannya, membuat senyuman Niall mengembang.

"Hey! Bisakah kalian bermesraan ditempat lain?! Jangan membuat kami semakin iri!" Cicit Harry yang langsung diangguki oleh Liam, dan Louis.

"Dasar perusak suasana." Pekik Niall kesal dan langsung membuat Crys dan yang lain terkekeh.

--

"What?! Kenapa harus kamar sebelah? Ranjangnya kan besar jadi kami bisa tidur disana." Tunjuk Harry pada ranjang dikamar Niall.

"Sudahlah Harry, kita harus sadar diri." Ujar Louis yang sudah mengantuk. Harry mendengus sebal dan pasrah. Mereka bertiga pun pergi meninggalkan Crystal dan Niall.

Niall memeluk Crystal yang sedang menatap indahnya kota Singapore.
Niall mengecup lembut pundak Crystal yang langsung membuat Crystal menegang.

"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu Crystal." Ujarnya membalikkan tubuh Crystal. Wanita itu terdiam menatap manik mata Niall yang menghanyutkan. Jemari-jemari manisnya mengelus rahang tegas Niall lembut.

Dirinya sendiri bahkan sampai sekarang masih tak menyangka seorang Niall artis dunia mencintai gadis miskin seperti dirinya.

"I'm so lucky" ujar Crystal tersenyum penuh arti. Niall mengecup bibir ranum Crystal lembut. Kecupannya beralih ke kening Crystal.

"Jangan pernah meninggalkanku." Ucap Niall menatap Crystal dalam.

"Seharusnya gadis miskin inilah yang berkata seperti itu." Canda Crystal yang membuat Niall tertawa kecil.

"Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu." Crystal menatap manik mata indah itu, bagaikan lautan yang selalu menenangkan hatinya.

"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." Ucap Niall lalu mengecup kening Crystal dalam. Crystal tersenyum, apa dia akan seperti ini sampai akhir bersama Niall? Seorang artis dunia?

Niall merengkuh Crystal kedalam pelukannya. Dan rasa kantuk mulai menguasai mereka.

--

"Hei bangun! Hei! Ahkkk....!" Jerit Crystal saat tertarik kebawah, dan terjerat diantara Harry dan Louist.

"Nial.... To-" Jeritan Crystal terpotong saat telunjuk Harry menyentuh bibirnya.

"Ssttt... tenang saja, kami tidak akan macam-macam. Ahh... baunya sungguh menyegarkan." Harry dan Louist menghirup aroma badan Crystal, tanpa memperdulikan Crystal yang bahkan belum mandi.

"Lepaskan aku... aku sedang memasak sarapan kalian, nanti semuanya jadi gosong!" Pekiknya frustasi saat kedua lengan dua pria ini semakin mengunci tubuhnya.

"Niall! Ahk!" Jeritnya semakin menjadi-jadi agar Niall bangun dari tidur lelapnya. Dan jeritan itu membuahkan hasil. Tapi, bukannya malah membantunya Niall malah memeluk erat tubuhnya dari belakang membuat dirinya semakin frustasi.

'Bugh'
'Bugh'
'Bugh'

Sendok logam tebal itu pun mendarat mulus di tiga kepala batu mereka. Dan jelas membuat mereka merintih kesakitan.

"Sudah kubilang jangan menggangguku!" Pekiknya lagi lalu melanjutkan aktivitas masak-memasaknya. Tiga lelaki tampan itu pun hanya merengut terduduk disofa menunggu Crystal selesai memasak.

Bersambung...

Medan, 22 Agustus 2017.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Loving The Star | SLOW UPDATE |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang