love is not for us ; hunhan

Prolog

Oh Sehun.

Seorang laki-laki kelas 3 di SMA Lotto yang menjadi idola banyak gadis. Ia tinggi, pintar, dan sangat ramah. Semua kaum hawa dibuat iri oleh Lee Jihyun, gadis yang sangat cantik dan memiliki tubuh yang indah, wajar saja bagi seorang cheerleader sepertinya. Sehun dan Jihyun menjadi perbincangan hangat di sekolah saat berita tentang hubungan mereka mulai tersebar luas 8 bulan lalu. Sehun dikenal sangat baik kepada semua orang, kecuali seorang gadis bernama Xi Luhan. Musuh bebuyutannya sejak kecil.

Xi Luhan

Gadis yang berada di tahun ketiga SMA Lotto ini memiliki pribadi yang sangat aneh. Dari tampak luarnya, ia gadis yang sangat cantik, (terlihat) pintar, dan ramah. Namun, tidak ada yang menyangka kalau ia adalah salah satu gadis ternakal di SMA yang bahkan melebihi kenakalan anak laki-laki. Ia hanya memiliki beberapa teman dekat, dan puluhan musuh. Nilainya sangat jauh dari rata-rata dan ia sudah ratusan kali masuk ke ruang kedisiplinan. Tidak banyak yang orang ketahui tentang dirinya, selain nilai jelek, sikapnya yang sangat buruk, dan yang paling terkenal adalah permusuhannya dengan laki-laki bernama Oh Sehun. Musuh bebuyutannya.

 ***

Sejak kapan mereka bermusuhan? Mungkin bisa dibilang sudah sangat lama, dari sejak mereka berada di kelas 2 SD. Awalnya mereka bertemu di sebuah panti asuhan, kedua orang tua mereka sudah tiada, tak lama setelah itu mereka diadopsi, dan secara kebetulan yang mengadopsi mereka tinggal bersebelahan. Dari situlah mereka menjadi sangat dekat, bermain bersama, makan bersama, dan bahkan mereka masuk ke sekolah yang sama saat SD.

Saat mereka berumur 7 tahun, Luhan sangat sangat menyukai Sehun. Setiap hari gadis itu selalu mencari alasan agar dapat bisa bermain bersama Sehun seharian, baik di sekolah, maupun di taman dekat rumah mereka. Sampai suatu hari, Luhan mengatakan kepada Sehun kalau ia menyukainya.

“Mwo? Kau menyukaiku? Mian. Aku tidak suka padamu,” ucap Sehun dengan santai. Kata-kata itulah yang paling menyakitkan bagi Luhan. Gadis itu mulai mengurung diri di rumah, ia sudah jarang bermain dengan Sehun. Awalnya Sehun masih mencoba untuk bermain dengannya, tapi Luhan tidak merespon sama sekali sampai akhirnya Sehun mulai menjauhinya.

Luhan semakin kesal dengan hal itu dan mereka mulai saling membenci sampai Luhan pindah ke sekolah lain saat beranjak ke bangku SMP. Namun ternyata mereka mendaftar di SMA yang sama, Luhan sudah memohon kepada Ahjumma yang mengasuhnya untuk memindahkannya dari sana, tapi sudah terlambat, sekolah lain sudah menutup pendaftaran.

Gadis itu berharap Sehun sudah melupakannya, namun ternyata di hari pertama ia masuk sekolah, laki-laki itu menghampirinya. “Lama tidak berjumpa, Xi Luhan. Apa kau tidak merindukanku?” ucapnya. Refleks, Luhan yang emosi pun langsung menendang bagian ‘terlarang’ milik Sehun dan melangkah pergi.

Hal itu malah membuat Sehun marah. Sungguh sial, mereka ternyata berada di kelas yang sama sampai tahun ke 3. Ruangan kelas seakan menjadi medan perang mereka, hampir setiap saat mereka saling membully satu sama lain.  Ruang kedisiplinan sudah menjadi kunjungan wajib mereka setiap minggunya.

Saat naik ke kelas 2, Sehun mulai berhenti mem-bully Luhan, ia mulai fokus dengan pelajaran dan mengikuti beberapa klub termasuk klub basket. Berbeda halnya dengan gadis itu, ia malah semakin tidak peduli dengan pelajaran dan menjadi seorang berandal. Ia sangat malas dan sangat mudah marah, bahkan ia pernah mematahkan gigi dan tangan seorang laki-laki yang berada di kelasnya karena mengganggunya saat tidur.

Pertama kalinya dalam seumur hidup gadis bernama Xi Luhan menangis adalah pada saat ia mendengar kalau Sehun menyatakan perasaannya pada seorang gadis bernama Lee Jihyun yang sudah ia sukai selama 2 tahun. Sekarang Luhan mengerti kenapa sikap Sehun berubah drastis, itu karena seorang gadis.

“Aku harus melupakanmu. Aku janji akan melupakanmu,” ucap Luhan pada dirinya sendiri.
.
.
.
Masih prolog gais^^ jangan lupa vote and comment juseyo~