"Sudah? Ayo kita mulai lagi" ucap Luke setelah 2 menit kemudian
"Perhatikan aku. Kita akan belajar Lay Up. Caranya kau bisa liat aku" Luke mengakhiri percakapan lalu mempraktekan dengan maju menggunakan kaki kanan, lalu kiri dan melempar bolanya ke ring.
"Mengerti?" tanya Luke
"Mengerti" ucap Daniel
"Praktekan" suruh Luke

Daniel menuruti perintah Luke. Dia mempraktekannya dengan baik dan bolanyapun masuk ke ring.
"Bagus. Pertahankan" senyum Luke
"Terimakasih" ucap Daniel
"Sekarang kau" ucap Luke menunjuk Gabby
"Apa aku?" tanya Gabby
"Lalu siapa lagi? Bukannya kau yang harus kuajari?" tanya Luke
"Yaya aku akan coba" ucap Gabby.

Gabby melangkah menggunakan kaki kanan sedikit berlari saat menginjakan kaki kiri lalu melempar bolanya ke ring.
Dia berhasil.
"Yaaasss!!" soraknya
"Good job babe" ucap Daniel mencium pipi kanan Gabby
"Thanks Dan" gabby membalas mencium pipi Daniel.

"Kalian Official?" tanya Luke
"Official BestFriend tho" ucap Daniel pada Gabby
Sedikit kecewa gabby membalas senyum daniel "Of course" ucap Gabby
"Kenapa tidak pacaran? kalian cocok" ucap Luke
Daniel dan Gabby saling berpandangan mata mereka bertemu dan menandakan 'apa maksudnya?'
"Lupakan ayo pelajaran selanjutnya mungkan akan sedikit sulit" ucap Luke membuyarkan kegiatan bertatap Gabby dan Daniel.
"Apa namanya?" tanya Gabby
"Three point. Ini cara untuk mendapatkan 3 poin dalam permainan basket" ucap Luke menjauh dari ring menuju garis yang paling jauh dari ring.
Gabby dan Daniel menuju Luke dan memperhatikan Luke
"Dengar aku tidak pandai dalam ini. Tapi perhatikan saja" ucap Luke

Luke melemparkan bolanya dari tempat dia berdiri dan itu ± satu meter dari ring. Dan bola Luke tidak masuk ke ring malah mental kemana.entahlah.
"Sudah kubilang kan?. Itu yang menyababkan Accident hari itu" ucap Luke pergi. Mencari bolanya mungkin.
"Cobalah selagi aku mencari bolanya" teriak Luke
"Aye-aye Capt" ucap Gabby lalu memperhatikan Bolanya.
"Kau bisa?" tanya Daniel
"Entahlah. Biarkan aku mencoba" ucap Gabby mengambil posisi seperti yang dilakukan Luke
"Aku yakin kau bisa." ucap Daniel menyemangati
Gabby mengangguk dan mengangkat bolanya didepan kepalanya. Dia melompat dan melempar bolanya ke ring. Dan Masuk!
"Aku bisa aaa" ucap Gabby histeris lalu melompat memeluk daniel. Posisinya sekatang seperti koala yang dipeluk pengunjung.
"Sudah kubilang kau bisa. Kau ini termasuk tinggi tau" ucap Daniel mengelus puncak kepala Gabby
"Tinggi? Apakah aku setinggi pelatih kita?" tanya Gabby mengingat Luke sangat tinggi tapi tidak bisa melakukan 3 Point. Kasihan
"Memang tidak tapi jarang perempuan yang bisa melakukan 3 point" ucap Daniel tersenyum.
"Sekarang giliranmu.. Ayo tunjukan bahwa kau juga bisa" ucap Gabby menepuk pundak Daniel meyakinkan.
"Hm" Daniel mengangguk dan berdiri ditempat Gabby melakukan 3 Point tadi..
Daniel melakukan drible lalu melompat dan melempar bolanya ke ring. Bola Danielpun dengan senang hati masuk ke ring.
"Wwwwaaaaww kau hebat Dan" ucap Gabby
"Berkatmu juga babe" ucap Daniel

Kalian tau bila mereka bertengkar tidak ada beberapa menit mereka langsung baikan seperti sedia kala.. Aneh emang. Tapi mereka memang tidak menginginkan jauh dari satu sama lain.

"Waw. Aku melihatnya dari belakang. Kalian hebat" ucap Luke
"Biasa saja" ucap Daniel hampir bersamaan dengan Gabby
"Satu lagi setelah itu pulang. Okey?" tanya Luke
"Okey" ucap Gabby yang makin semangat.
"Namanya Slam dunk. Perhatikan" ucap Luke
Luke mendrible bolanya, berlari sekaligus Lay Up, dengan bola disalah satu tangannya dia melompat dan memasukan bolanya ke ring sambil menggantung di ring.

Hap

Luke turun dengan selamat, biasanya banyak yang cidera saat kakinya tidak bertumpu dengan baik.
"Mungkin sedikit sulit untuk perempuan, tapi cobalah" ucap Luke
"Okay" jawab Gabby
Gabby melakukan hal yang sama dengan Luke mendrible bola, berlari, Lay Up tapi dia kesulitan mempertahankan bolanya di salah satu tangannya jadilah dia seperti Lay Up biasa tapi tangannya sanggup meraih ring dan bolanya tak luput dari ring.
"I can't believe it. You can do that" ucap Luke dengan kepala mengarah keatas
"Yeah I know. Watch out. I'm Fall" setelah Gabby berkata demikian spontan Gabby berteriak 'aaaaa' dan menutup matanya tapi dia tidak merasakan terjatuh dilapangan yang keras.

Gabbypun membuka matanya dan menemukan sosok Daniel yang sigap menangkapnya sekarang dia dengan posisi bridal Style.
'Bila diperhatikan dengan dekat Daniel tampan juga' batin Gabby memperhatikan Daniel
'Kau membuatku terjatuh lebih jauh Gabb. I live you' batin Daniel lalu meniup wajah gabby agar sadar dari acara tatap-tatapan mereka.
"Kau melihat apa huh?" tanya Daniel tersenyum jahil
"Your eyes" ucap Gabby polos.jujur sekali
"Oke daniel giliranmu" ucap Luke
Daniel mendrible bolanya, berlari sekaligus Lay Up, dengan bola disalah satu tangannya dia melompat dan memasukan bolanya ke ring sambil menggantung di ring. Tangannya sanggup menangkup bola basket. Tidak seperti Gabby. Mungkin Gabby harus belajar banyak dengannya.

"Okey, istirahat dulu" ucap Luke menuju bangku ijo yang didekat situ
Gabby dan Daniel menyusul.. Mereka terlihat lelah ini juga sudah jam 5. Tak terasa mereka sudah 2 jam berada ditaman.
"Luke besok minggu ajak temanmu sekalian. Aku juga ingin belajar dari Mereka" ucap Gabby
"Tergantung jika mereka tidak sibuk" ucap Luke
"Aku pulang dulu ya.." ucap Luke berdiri membawa banyak bola
"Hati-hati dijalan" ucap Gabby

"Dan terus kita ngapain disini?" tanya Gabby
"Cudle?" tanya Daniel
"Hell No. Ini tempat terbuka" ucap Gabby
"Lalu?"
"Lalu apa?" tanya Gabby
Daniel berbaring dilapangan memandang langit yang mulai menguning..
"Entahlah. Berbaringlah kita bisa melihat sunset disini" ucap Daniel
"Aku disini saja" ucap Gabby berbaring diatas perut Daniel
"Dan.." panggil Gabby setelah hening beberapa saat..
"Hm" gumam Daniel yang sedang menutup mata
"Aku memikirkan ucapan Luke"
"Yang mana?"
"Yang Luke menanyakan hubungan kita" ucap Gabby
"Sebenarnya aku ingin berkata jujur. Tapi entahlah kurasa bukan saatnya" ucap Daniel
"Ya kau benar" ucap Gabby

Mereka tetap berbaring sampai sunset selesai sekitar pukul setengah 7.

"Wanna go home?" tanya Daniel
"Let's go" ajak Gabby mengambil Skateboard nya.
Menggandeng Daniel menuju rumah.

10 menit sampai rumah.
Gabby mengingat dia belum mandi sore ini.
"Dan aku mandi duluan ya. Ntar kalo kelamaan kamu mandi dibawah aja. Ya?"
"Iyadeh" ucap Daniel sambil istirahat disofa.

Daniel juga memikirkan apa yang dikatakan Luke tadi sore.. Mengingat hubungannya dengan Gabby begitu dekat. Dia juga merasakan jantungnya berpacu kencang saat dia bersama Gabby. Daniel tidak ingin terjatuh semakin dalam dengan Gabby. Dia menganggapnya hanya sebagai Sahabat dekat. Toh dia juga bisa ngapa-ngapain Gabby semau dia. Mau dicium gabby juga gak nolak kan?

"Dan? Lo belum mandi?" tanya Gabby berdiri didepan Daniel
"Hah. Belum ini mau jalan" ucap Daniel
"Yeu. Buruan sana lo bau tau" ejek Gabby
"Gini juga lo sayang kan?"
"Iyalah" ucap Gabby

Mendengar itu Daniel berbunga dan segera mandi..

Gabby menyalakan tv yang ada didepannya. Mencari-cari chanel tv dengan menekan acak remotnya dia melamun.

Sikap Daniel membuatnya jatuh hati pada Daniel. Dia selalu mengerti Gabby, Dia tau apa yang dimau gabby. Dia selalu ada kapanpun Gabby butuhkan. Membuat nyaman, aman. Dia gak mau menyia-nyiakan sahabatnya begitu saja. Dia jomblo. Tapi Daniel selalu berlaku bahwa dia adalah dia pacarnya Gabby.

I know this is weird.
Haha just click VOTE😘

Regret✔Where stories live. Discover now