Westie hanya menggelengkan kepalanya menjawab pernyataannya.

"Pakaian itu tidak sederhana seperti yang kau lihat, Rosslyn" Jelasnya menatap pakaian Rose dengan lekat.

"Ma..maksudmu?"

Westie terdiam sejenak, terlihat jelas ia sedang memikirkan sesuatu sambil menatap pakaian Rose dengan lekat.

"Well, kau lihat renda yang ada pakaianmu itu"

Rose memalingkan wajahnya menatap kearah rendah yang melekat dipakaiannya.

"Tentu saja bukan hanya itu saja yang aku permasalahkan" Jelas Westie cepat melihat raut wajah bingung Rose, ia mengulurkan tangannya untuk memegang bahan pakaian Rose.

"Kau lihat, bahan ini terlalu halus untuk dikenakan oleh kalangan kita, hanya para bangsawan saja yang bisa membelinya" Jelasnya kembali namun pandangannya seakan-akan sedang memikirkan sesuatu.

"Tiga ribu pounds untuk semua pakaian ini" Jelasnya tanpa menatap Rose yang sudah membuka mulutnya dengan lebar mendengar perkataannya.

"Tentu saja harga itu terlalu murah bagi mereka, biasanya gaun yang dikenakan para gadis kalangan atas lebih dari tiga puluh ribu pounds untuk pakaian mereka" Jelas Westie mengingat semua harga bahan pakaian.

"Bagaimana kau mengetahuinya?" Tanya Rose tidak percaya dengan perkataan Westie dan membuat gadis itu mendengus.

"Percayalah, Aku sering mengamati pakaian para gadis bangsawan di London" Jelasnya dengan nada bangga karena setiap kali ia bertemu dengan para Lady dikalangan Ton.

Westie selalu menatap pakaian yang mereka kenakan dan menghitung harga yang harus ia keluarkan jika meniru pakaian yang mereka kenakan.

***

Sudah hampir tiga minggu Luke terlihat menyibukkan dirinya didalam pekerjaan.

Ia bahkan tidak pernah pergi ke klub yang biasa ia datangi untuk bersenang-senang dengan teman klubnya.

"Apakah kau tidak bosan bekerja diruang kerjamu setiap hari?" Tanya Alex yang baru saja masuk, ia terlihat cemas melihat sikap kakaknya yang tidak biasa.

Luke mengalihkan pandangannya sebentar menatap Alex kemudian kembali membereskan dokumen-dokumen pekerjaannya.

"Tidak, aku harus bereskan semuanya secepat mungkin" Jelas Luke tenang, terlihat jelas ia sedang tidak ingin diganggu, dan ia sudah mengabaikan pekerjaannya sewaktu Rose ada disampingnya.

Alex berjalan masuk menuju bel yang ada disamping rak buku untuk memanggil pelayan kemudian ia melangkahkan kakinya menuju sofa.

Alex kembali menatap Luke "Apa kau sudah dengar mengenai pertunanganmu?" Gumamnya sambil memperhatikan gerakan Luke yang tiba-tiba menatapnya.

"Pertunangan?"

"Ya, Pertunanganmu dengan Lady Russell " Jelas Alex sambil menatap kearah pintu ruang kerja Luke karena Broughton sudah masuk kedalam ruang kerja.

"Excuse me Sir" Tanya Broughton menatap Luke dan Alex secara bergantian.

"Ah, Bisa tolong bawakan kudapan untukku"

"Yes Sir akan segera saya bawakan untuk anda" Jelasnya sambil membungkukkan tubuhnya memberi hormat kepada Alex sebelum ia meninggalkan ruang kerja.

Luke memperhatikan langkah Broughton yang sudah pergi menjauh kemudian kembali menatap kearah Alex.

"Darimana kau tahu mengenai masalah ini?"

Alex hanya terdiam memperhatikan Luke dengan lekat

"Jeslyn yang memberitahukannya kepadaku" Jelasnya cepat mengalihkan pandangan menatap keseluruh ruang kerja Luke untuk mencari Brandy.

Luke hanya terdiam mendengar perkataan Alex, ia berusaha mencerna semua perkataan yang Alex katakan.

"Apa kau punya Brandy?" Tanyanya mengalihkan pandangan menatap Luke.

Tapi Luke hanya terdiam menatapnya tidak berbicara sedikitpun.

"Er.. apa kau yakin dengan masalah ini?"

Alex mendengus mendengar pertanyaan Luke "Apa sekarang kau meragukanku?" Tanyanya kembali namun pandangannya seakan tidak peduli dengan pernyataan Luke.

Luke tahu bahwa Alex adalah seorang Informan terbaik di kalangan bangsawan Vampire inggris, ia memiliki banyak koneksi yang bahkan Luke sendiri tidak tahu bagaimana pria itu melakukannya.

"Baiklah, anggap saja aku tidak bertanya denganmu mengenai masalah itu" Jelas Luke cepat mengalihkan pembicaraannya dengan Alex.

"Lalu, Kenapa Jeslyn ingin menjodohkanku dengan seorang Lady.. siapapun itu" Tanya Luke mempelihatkan ketidaksetujuan mengenai pertunangan yang Jeslyn buat secara sepihak.

Alex hanya tersenyum jail mendengar pertanyaan Luke padanya.

"Miss Kaitlyn Lauren Russell ,Lucius" Jelas Alex membantu Luke mengetahui nama tunangannya "Bukankah kau sudah bertemu dengannya dipesta taman Lady Russell?" Tanya Alex bingung mendengar Luke tidak mengetahui nama tunangannya sendiri.

Luke mendengus mendengar perkataan Alex "Aku bahkan tidak pernah bertemu dengan siapapun disana" Jelasnya mengingatkan Alex kembali bahwa ia pulang sebelum acara dimulai.

Alex menganggukkan kepalanya untuk mengakhiri pembicaraan mereka.

"Menurutmu kenapa Jeslyn berusaha melakukan pertunangan untukmu?" Tanya Alex kembali menatap Luke dengan lekat.

"Tidak, bahkan berita ini terlalu tiba-tiba bagiku" Gumannya dengan nada ketus mendengar pertanyaan Alex.

Ia tidak ingin memikirkan hal apapun mengenai pertunangan yang dibuat ibunya secara sepihak.

Alex hanya menganggukkan kepalanya seakan sudah mengetahui apa yang akan Luke katakan padanya.

"karena kau berpura-pura menikahi seorang wanita, bahkan gadis itu berasal dari kalangan manusia, Lucius"

Alex tahu Luke masih memikirkan Rose dan kata-kata yang ia ucapkan mungkin akan membuat pria itu kembali mengingatnya.

Luke hanya terdiam, tidak membantahkan apapun yang Alex katakan. Baginya diam adalah yang terbaik.

#Haii Readers, aku ada kabar membahagiakan untuk kalian semua, mulai dari Chapter 51, Duke in Love akan di update lebih panjang daripada Chapter sebelumnya, Maaf kalau kalian lama menunggu Updatean cerita ini.. >.<  -Ai_Yaotome-

Duke In Love (Completed)Where stories live. Discover now