perjanjian cinta part 19

5.9K 227 3
                                    

Setibanya ditempat yang dituju. Kevin segera menghentikan mobilnya. Mila keluar lebih dulu, perempuan hamil itu sedikit berlari kecil saat memasuki resto dimana siang ini dirinya dan kevin akan makan bersama.

"Heh, lo gak usah lari ?" tegur kevin terkejut akan apa yang dilihatnya.

Mila menoleh, menghentikan langkahnya sejenak. "Gue pengen pipis, gak kuat nih.." ujarnya seraya memegangi perut buncitnya yang ia tutupi rapi dengan jaket yang dia pakai.

"Hem, yaudah. Tapi hati-hati, gak usah pake lari. Inget lo tuh laagi.."

"Ahh iya bawel! Gue inget ko.
Gue masuk duluan, tar sms aja lo ada dimana. Gue pengen pipis nih.." mila buru-buru melangkah kembali. Nampaknya ia memang benar-benar kebelet ingin buang air kecil.

Kevin menggeleng pasrah melihat tingkah istri sahnya itu. Ia menutup pintu mobilnya yang sudah ia parkirkan rapi diparkiran.
Mobil Alphard hitam itu pun ia tinggalkan, masuk kedalam resto adalah tujuan utamanya siang ini.

"Akhirnya bisa makan juga. Gak biasanya perut gue laper kayak gini.
Tapi tadi gue kayak mimpi.
Apa itu beneran mimpi yah?" kevin berfikir bingung. Ia terus melangkahkan kakinya memasuki area resto.

"K..ko eloo?"

"G..gue kenapa emang?"

"Itu tadi, lo barusan.. Lo ngapain?"

"Gue? Gue gak ngapa-ngapain.
Dari tadi gue duduk terus disini, emangnya gue habis ngapain?"

"HAH? trus barusan yang cium bibir gue siapa?
Masa iya itu cuma hayalan gue?"

"Cium bibir lo?"

"Engh~ ah enggak! Udahlah lupain. Gak penting!"

"Dih dasar aneh!
Lagian mana mau gue nyium bibir lo, yang ada gue langsung kena rabies lagi entar.."

Kevin tidak bergeming. Ia masih saja memikirkan kejadian saat dimobil tadi.
Entah itu halusinasinya atau memang hanya hayalannya saja.
Kejadian yang begitu singkat dan membuatnya bingung sampai detik ini.

"Masa iya sih tadi mila gak cium bibir gue?
Perasaan dia bilang makasih deh, trus gak lama dia ngecup bibir gue sekilas. Masa pas gue tanya, dia bilang gak ngapa-ngapain?
Trus yang nyium bibir gue siapa dong?
Masa itu beneran cuma hayalan gue aja sih?" fikirnya tampak kebingungan sendiri.

Kevin masuk kedalam resto masih dengan raut wajah yang bingung dan penuh keanehan, ditambah perutnya yang keroncongan juga rasa heran plus aneh akibat kejadian tersebut.

Kevin duduk dimeja nomor 7. Letaknya tepat dipojokan ruangan. Rupanya didalam resto ini pengunjungnya lumayan banyak.

Mungkin bertepatan dengan jam makan siang.

Makanya banyak yang baru saja berdatangan sama seperti kevin. Kevin memanggil salah satu pelayan. Ia memesan menu yang diinginkannya. Kemudian pemuda tampan itu mengirimi pesan singkat untuk mila, memberi tahu kalau dirinya sekarang berada dimeja nomor 7.

**

"Iya, aku sengaja kasih ini buat kamu. Mamah yang minta, katanya aku harus kasih benda berharga ini buat seseorang yang benar-benar aku sayang. Dan itu kamu."

"Makasih ali. Ini bagus banget. Aku gak nyangka bisa dapat ini dari kamu.
Sekali lagi makasih..
Uummm aku makin sayang sama kamu.."

"Iya sama-sama. Aku juga sayang sama kamu.."

Tubuh mila seperti mendapatkan serangan jantung mendadak.
Ia hanya bisa mematung cengo melihat adegan yang terjadi didepan kedua bola matanya.

"Ko hati gue sakit banget sih?
Kalau waktu itu kevin gak ganggu, pasti yang duduk disana gue, bukan cewek itu.
Ali.. Aku juga sayang kamu ali. Sayang banget malah.." mila membatin. Wajahnya terlihat memelas penuh rasa sesal karna tidak bisa memiliki ali seutuhnya, dan itu gara-gara kevin tentunya.

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang