Danial ketawa kecil.

"Apa gunanya ada isteri?"

Balqis memicit dengan lebih kuat. Danial mengaduh.

"Your perfect wife's job description astounds me."

"Apa ciri-ciri suami idaman you?"

Balqis menjungkit kening.

"Why bother?"

"Saja. Mana tahu I boleh jadi that kind of man for you," jawab Danial, selamba. Dia mengalih kepala di bantal agar dia dapat membaca riak wajah Balqis.

"Hmm," balas Balqis.

"Sibuk. Kenapa you nak tahu?"

"Okay, okay." Danial mendepa tangan, surrender. Kemudian dia meraup dagu.

"Wanita idaman I mesti lawa, elegan, rambut panjang, sederhana tinggi, great smile, pandai bergaya, pandai berbahasa..."

Balqis ketawa.

"Apa benda pandai berbahasa tu? Skema jugak you ni ya?"

Danial menjulingkan mata.

"Fine. Apa-apa je as long as you get the drift."

"Lepas tu?"

"Mesti seksi, ada sense of humor, memikat..."

"Everything that I'm not," sampuk Balqis singkat.

"Why, oh why I terkahwin dengan you ni?" ujar Balqis, berdrama.

"Eh, I'm a great catch. You je yang tak perasan," jawab Danial, sambil membuat kening double-jerk.

Balqis pula yang menjulingkan mata.

"Great catch botol sirap. Siap kena penampar great catch ya?"

Danial tersengih.

"My bad. Sorry."

Mereka terdiam, melayan perasaan masing-masing. Mereka sendiri tidak perasan apabila Danial dengan absentminded mencapai tangan Balqis yang satu lagi. Kemudian, jari-jemari halus wanita itu dipilin-pilin. Balqis pula terlebih khusyuk menonton 'Tru Calling'.

"Housemates with benefits," ucap Danial tiba-tiba.

Pandangan Balqis dialihkan semula ke Danial.

"Apa?"

"I baca Cleo tadi. Ada artikel 'Housemates with benefits'. I think the article has successfully described us," terang Danial. Enak rasanya rambut dibelai-belai oleh tangan Balqis.

Balqis tersengih.

"I don't know which scares me more. The fact that you actually read Cleo, or the fact that now I'm your 'housemate with benefits'."

"I tengah tunggu Fisha. Perempuan bersiap seperti biasala kan, tak sedekad, setengah abad. So I bacala one of the Cleos yang bersepah kat bilik tu," balas Danial. Defensif tiba-tiba. Risau kelelakiannya tercabar.

"Ooo, so now pemain kayu tiga or yang dimainkan kayu tiga actually has a name," ujar Balqis, tersenyum. Tidak tahu apa yang lebih mengguris hati. Suaminya menunggang alkohol, atau mempunyai kekasih lain.

"Right," balas Danial, singkat.

"Fisha my girlfriend dari di US. Dia marketing officer di JB."

Balqis mengangguk-angguk perlahan. Apa lagi yang perlu dikatakan?

"What are the benefits? I rasa banyak rugi dari untung je," balas Balqis.

"You want me to make a list?"

Balkis vs DanialWhere stories live. Discover now