Perjanjian Cinta part 1

21.7K 470 5
                                    

Mobil Alphard hitam yang mewah dan elegan ini melesat cepat melewati jalanan yang terlihat cukup sepi itu.
Mobil yang sepertinya bertujuan ke luar Jakarta ini terus melaju tanpa berhenti.

"Mah, sebenarnya kita itu mau kemana sih mah?" tiba-tiba seorang gadis cantik bertanya bingung akan tujuan perjalanannya kali ini.

"Sudah kamu diam saja. Sebentar lagi juga kita sampai.." wanita paruh baya yang sering disapa Femy ini berucap tegas.

Mila sigadis cantik hanya menghela nafas berat. Ia menatap kearah luar jendela mobilnya. Bibir tipisnya ia kerucutkan. Terlihat sekali kalau ia merasa bosan berada didalam mobil tersebut.

"Perasaan kita udah satu jam lebih disini, tapi belum sampai-sampai juga." mila menggerutu kesal. Stev selaku papah mila hanya tersenyum kecil memandang ekspresi wajah gadis kesayangannya itu seraya fokus mengemudikan kendara mobilnya.

"Sebentar lagi gadis kecilku ini akan menjadi sebuah jembatan penghubung antar dua perusahaan besar. Dia akan menyatukan dua keluarga hebat dan sukses ini.
Dua perusahaan besar itu akan bersatu. Gadis kesayanganku ini akan menyatukannya. Mempererat tali persaudaraan antara keluargaku dengan keluarga Harison. Keluarga besar itu akan bersatu. Bersatu dalam ikatan keluarga dan menjadi satu keluarga besar yang sukses dan bahagia. Yah semua impianku dan Harison akan terwujud. Dan semuanya akan terwujud hari ini juga.." Stev membatin penuh percaya diri dan harap. Dibenaknya semua impian-impian besarnya sudah ada didepan mata. Entah apa maksud dari ucapannya itu. Yang pasti ini adalah keinginan terbesarnya yang sama sekali tidak diketahui oleh mila putri kesayangannya.

"Kayaknya ini jalan menuju kota Bandung deh. Tapi papah sama mamah mau bawa aku kemana?
Lalu kenapa harus ke Bandung? Bukannya kita gak punya saudara didaerah sini yah?" mila masih dibuat bingung akan tujuan perjalanannya ini. Hatinya seolah bertanya-tanya sendiri. Ia berfikir keras siapa yang akan ditemui kedua orang tuanya di kota kembang tersebut.
Mila memandang wajah papa dan mamahnya. Bibir mereka sama-sama tersenyum. Raut wajahnya sangat berbeda. Terlihat sekali kalau mereka berdua lebih fresh dan bahagia.

"Hemm yaudah deh. Mungkin aja papah emang cuma mau nemuin rekan kerjanya aja. Paling mau ngenalin aku sama anak dari rekannya itu. Apa lagi coba? Biasanya kan pebisnis-pebisnis besar kayak papah suka kayak gitu.." mila menerka-nerka pasrah. Meski masih bingung tapi ia mencoba berfikiran positif dan membuang semua hal negatif dan muncul dibenaknya.

"Meski usia kamu masih 20tahun. Tapi mama rasa kamu udah siap untuk semuanya.." Femy membatin memandang wajah cantik putri kesayangannya yang duduk sendirian dijok belakang.


Sementara itu..

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang