Mahardika, Keseharian, Desain, dan Pesawat.

7.8K 293 2
                                    

Guntur Bintang Mahardika adalah seorang mahasiswa jurusan DKV* campuran Jerman Indonesia. Memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Romeo Adriel Putra.

Lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Jerman tidak membuat Dika melupakan bahasa Indonesia. Sejak kecil, dia mahir tiga bahasa sekaligus. Inggris, Jerman, dan Indonesia. Dari dulu Dika sudah gemar pesawat. Jika masuk ke dalam kamarnya, kita akan mendapati pesawat terbang bergantungan di depan pintu.

Dika punya banyak koleksi mainan pesawat dikamarnya. Yang sudah ia koleksi sejak kelas 5 Sekolah Dasar di Indonesia. Dia pindah kewarganegaraan saat lulus SD di Jerman. Umumnya, Sekolah Dasar disana hanya membutuhkan waktu 4 tahun untuk lulus. Karena saat itu Dika belum cukup umur untuk masuk SMP, dia harus melanjutkan kelas 5 dan 6 di sebuah sekolah swasta Indonesia.

Kata Dika, masa-masa sekolahnya hanya untuk bertahan dari matematika dan fisika. Walaupun dia suka pesawat, Dika tidak pernah bercita-cita untuk menjadi Pilot. Karena dia benci fisika dan matematika. Dika juga bercerita, lebih baik menjadi pramugara daripada pilot.

Sebagian orang yang mendengar kisah Dika pasti akan heran. Mengapa pemuda tampan sepertinya lebih memilih pramugara daripada pilot? Kebanyakan teman para pramugara juga pasti perempuan.

Dika akan menjawab bahwa dia sudah biasa berteman dengan perempuan. Dan dia suka anak kecil. Pramugara pasti sering bertemu anak kecil. Daripada pilot, hanya duduk di kokpit. Walaupun begitu, Dika tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan pilot. Menurutnya pilot itu keren.

Dika juga sering mendesign pesawat impiannya. Dia punya banyak design. Ayah Dika adalah seorang ahli komputer yang bergelar M.kom.

Seorang Mahardika mempunyai 3 orang sahabat. Mereka adalah Lintang Anugrah, Muhammad Ariq Habibie, dan Reza Fahmi. Ariq adalah maniak film kartun. Sedangkan Lintang adalah penggemar olahraga panahan. Dan Reza adalah penggila hotwheels.

Kata Lintang, dia terinspirasi oleh 3 Srikandi. Sejak menonton filmnya, Lintang jatuh cinta dengan sesosok Chelsea Islan yang memerankan Lilies.

Walaupun berbeda, mereka mempunyai satu kesamaan. Yaitu dalam bidang desain. Mereka berempat juga sering membuat short movie atau film pendek.

Empat sekawan ini memiliki kebiasaan. Yaitu pergi ke toko buku setiap hari senin dan rabu. Biasanya mereka membeli cat air, kanvas, atau kebutuhan kampus lainnya.

Saat Dika SMP, ayah pernah menawarinya untuk menjadi seorang pilot bila besar nanti. Tapi Dika menolak. Sebenarnya jika Dika berminat untuk menjadi Pilot, ayah akan menabung untuk masa depan anaknya. Karena, sekolah pilot membutuhkan biaya yang besar. Kedua orang tua Dika selalu mendukung apapun cita-cita anaknya.

Berasal dari keluarga berada tidak menjadikannya sombong. Dika selalu bergaya sewajarnya seperti anak kuliah lainnya.

Sejak kecil, disiplin, kerendahan hati, dan kesabaran adalah pelajaran wajib dikeluarganya. Dika dan Driel diajarkan untuk tidak egois dan rendah hati. Karena, kalau kita baik, lingkungan sekitar juga pasti baik.

Dika juga mempunyai beberapa kenalan pramugari yang dikenalnya melalui Sosial Media.

- - -
Ilustrasi Dika ada di multimedia ya. Untuk Ariq, Lintang, sama Reza belum ada fotonya :D

*DKV: Design Komunikasi Visual

✔Sky And UsWhere stories live. Discover now