Part XIV - Kim's POV

Start from the beginning
                                    

"Tapi ga kuning juga. Pokoknya gue ga mau kalau kuning" kata Billy cepat

"Okay, okay. Nih tadi gue udah ngefoto beberapa contoh nya" Vica mengasih unjuk foto-fotonya.

"Ini buat di pake kapan?" tanya Teddy

"Sore sampe malam. Pas kita pake baju Internasional" jawabku

"Trus pagi nya?" tanya Maulvi

"Pake batik" jawab Vica

"Jam berapa sih resepsi nya?" tanya Rega

"Sore jam empat sampai jam tujuh" ujarku

Rega mengangguk.

"Terserah lo aja deh Small. Tapi ga warna kuning" kata Maulvi

"Okay" Vica mengangguk

"Pake tema warna apa?" tanya Devon

"Turquoise" jawab Vica

"Undangan udah?" tanya Billy

"Udah, tadi. Yang belum tinggal souvenir. Bagus nya apa yaa?" tanya Vica

"Korek gas" ujar Teddy ketawa

"Taik masa korek gas" ujar Brian. Kami semua tertawa.

"Kipas?" usul Irsyad

"Mainstream" jawab Maulvi

"Apa dong terus?" tanya Vica

"Lilin aroma teraphy aja." usul Billy

"Sama gantungan kunci Indonesia. Yang dateng kan sebagian dari amerika pasti senang." ujar Alif

"Dua gitu?" tanyaku

"Iya" balas Alif

"Okay" jawabku tersenyum

*****

*3 Months later*

Tidak terasa seminggu lagi adalah hari pernikahanku dengan Vica. Sekarang kami sedang dalam masa pingitan. I miss her.

"Hey. Mommy masuk ya?" tanya Mom

"Yes mom" jawabku

Mommy berjalan mendekatiku lalu duduk di sampingku.

"Kamu lagi mikirin apa sih?" tanyanya

Mommy adalah orang Indonesia-Korea sedangkan Daddy asli orang Amerika.

"Wedding" Aku tiduran di pangkuan Mom

"Wedding atau Vica?" goda Mom

"Dua-duanya" kataku jujur

"Kamu kangen Vica?" tanya Mom

"Ya. Tapi aku harus sabar seminggu lagi dia menjadi istriku" ujarku

"Ya kamu bener. Gugup ga?" Mom mengelus rambutku

"Hm" jawabku

"Santai aja. Udah hafal ijab nya belum?" tanyanya

"Udah" kataku singkat

"Ga terasa kamu seminggu lagi mau nikah ya. Padahal seingat mommy kamu masih lima tahun"

Aku tersenyum

"Aku udah dua puluh empat tahun mom" ujarku

"I know. You grow very fast" Mom tersenyum sendu

Aku hanya bisa tersenyum

"Padahal dulu mommy fikir yang akan menikah duluan Jay. Ga tau nya kamu" Mom memencet hidungku

"Jay mau nikah sama siapa, pacar aja ga punya" ujarku mencemoh

"Jangan gitu" ujar Mommy

"Keen udah sampai?" tanyaku

"Udah. Lagi tidur di kamar, capek" ujar Mom

Keen atau Keenan adalah adikku yang ke 2. Kami 5 bersaudara, 4 laki-laki dan 1 perempuan. Aku, Jay, Keenan, Nathan and Natalie. Keenan adalah tentara Amerika. Sedangakan Nathan dan Natalie masih SMA, Nat kelas sebelas dan Alie kelas sepuluh.

"Nat and Alie?"

"Lagi nonton tv. Mereka sok-sok'an nonton film Indonesia padahal ga ngerti" ujar Mom

Aku terkekeh. Yang bisa bahasa Indonesia di keluargaku cuma Mom, Dad, Aku dan Jay. Adik-adikku tidak bisa.

Mom tinggal di Amerika sejak kuliah, dan bertemu Daddy lalu mereka menikah dan mempunyai anak. Kami semua anak-anaknya Mom and Dad lahir dan besar di LA, California, Amerika. Dan yang tertarik untuk belajar bahasa Indonesia cuma aku dan Jay. Aku pindah ke Indonesia sejak SMA. Karna waktu itu perusahaan nya Ayah dari Mom atau kakekku sedang dalam masalah, aku yang menangani nya karna Jay tidak tertarik dengan dunia bisnis.

"Kim?" panggil Mom

"Ya mom?" jawabku

"Nanti kalau sudah menikah. Kamu harus hormat sama mertua kamu ya?" pinta Mom

"Yes Mom" kataku

"Kamu jangan galak-galak sama Vica"

"Ya Mom. Lagipula aku ga pernah galak sama Vica"

"Kalau ada masalah di selesai'in nya berdua. Kamu jangan sembunyi'in sesuatu sama Vica, selalu jujur. Kalian berdua harus sama-sama terbuka" ujar Mom

"Yes Mom" kataku tersenyum

"Jangan pernah ngebentak Vica"

"Ya"

"Jangan sakiti Vica"

"Aku ga akan sakiti Vica Mom. I love her so much."

"Mommy pegang janji kamu Kim"

"Ya"

"And I want grandchildren as soon as possible." ujar Dad

Aku dan Mom melihat ke arah pintu.

Mommy terkekeh "Dad right"

"Come here Dad" ujarku

Dad menghampiriku dan Mom. Lalu duduk di samping tubuhku.

"You listen me? I want grandchildren." ujar Dad

"Yes i listen Dad" jawabku

"Laki-laki" ujar Dad

"Kamu banyak mau nya Dad. Mau laki-laki atau perempuan itu cucumu. Anakku" ujarku

Daddy mendengus "Yeah"

Mommy tersenyum.

"Kamu harus pergi honeymoon, biar Daddy yang pegang perusahaan kamu selama kamu honeymoon" ujar Dad

"Thanks Dad" kataku tersenyum

Malam ini aku menghabiskan waktu dengan Dad dan Mom yang memberitahuku bagaimana cara nya menjadi suami dan ayah yang baik.

TBC

*****

Thankyou for reading. Please vote and comment😁

Falling Love With Best FriendWhere stories live. Discover now