Part XIII - Vica's POV

1.2K 78 1
                                    

Happy reading!

*****

Sepanjang makan malam, Kim selalu membuatku tertawa dan tersipu.

"Hime" panggil Kim setelah kami selesai makan.

"Ya?" jawabku singkat

"Hm, aku mau kasih kamu sesuatu" ujar Kim

"Cincin?" ujarku menebak. Kim tersenyum.

Kulihat Kim mengeluarkan sesuatu, cincin! Benar tebakan ku ternyata.

Kulihat Kim mengeluarkan sesuatu, cincin! Benar tebakan ku ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tau kita baru jadian. Tapi aku udah mikirin ini dari lama. So, Hime will you marry me?"

"Oh. Cincin nya ada warna toska nya!" seruku kagum

Aku kagum merhatikan cincin itu.

"Bagus banget cincinya" ujarku

"Hime" panggil Kim menyadarkanku

"Ya?" Aku menatapnya

"Jadi?"

"Jadi apa?" tanyaku

Dia menatapku cemberut, aku terkekeh.

"Ulang pertanyaan nya" pintaku

"Will you marry me, Hime?"

"Yes. I do" jawabku

Kim tersenyum. Memaikanku cincin di jariku lalu mengecup jariku.

"Minggu depan aku ke rumah kamu sama keluargaku untuk ngelamar kamu"

Aku mengangguk "Nanti aku kasih tau keluargaku" Aku tersenyum "Tapi aku mau protes"

"Protes apa?" tanya Kim

"Cincin ini lebay" ujarku

Kim terkekeh.

"Aku serius!" sungutku

"Lebay gimana?" tanya Kim

"Ini terlalu mewah buat aku" ujarku

Kim tersenyum.

"Nanti pas nikah aku mau cincin nya yang simple aja ya Je" ujarku

"Ya Hime" Kim mengecup tanganku

"Love you" Aku tersenyum menatapnya

"Love you too" balasnya tersenyum

Aku perempuan terbahagia hari ini. Aku berharap Kim jodohku dan bisa bersamanya sampai maut memisahkan kami.

*****

Keluargaku dan keluarga Kim sudah sepakat untuk melakukan pernikahan 3 bulan lagi dan bertepatan di Bali.
Acara lamaran selesai, saat ini aku dan Kim sedang berada di belakang rumahku.

"Kapan kita cara WO Hime?" tanya Kim

"Kapan ya? Kamu ada waktunya kapan?" balasku

"Besok?"

"Emang besok ga kerja?" tanyaku

Kim tersenyum "Ga. Males ah"

"Dih males malesan lagi" ujarku

"Gapapa. Aku kan bos nya" sombong Kim

Aku mengendus "Mentang-mentang bos bisa seenaknya aja gitu"

"Iya" jawab Kim

"Okay. Jam berapa besok?"

"Jam berapa enaknya ya" tanya Kim balik

"Selesai makan siang?" usulku

"Boleh. Nanti makan siang bareng aku dulu ya" ujarnya

"Okay" kataku singkat

Kim menggenggam tanganku.

"Kamu ga pulang?" tanyaku

"Kamu ngusir aku?" Kim cemberut

Aku terkikik "Engga. Cuma nanya Jeje"

"Nanti. Aku masih mau sama kamu" ujarnya

Aku tersenyum "Kan besok ketemu"

"Kan itu besok. Beda" rengeknya

"Mau nginep di sini apa?" tawarku

Kim menatapku berbinar "Boleh? Tidur di kamar kamu yaa?"

"Yeee. Enggalah!"

"Kenapa?" Kim cemberut

"Ga boleh. Nanti di omelin sama papa." ujarku

"Tadi kamu nawarin" rengeknya

"Kan aku cuma basa-basi" Aku menyeringai

"Kamu mah gitu!" Kim melepas tanganku. Ngambek.

Aku tertawa melihat tingkahnya yang seperti anak kecil, padahal dia lebih tua dua tahun dariku.

"Ga usah ketawa!" sungutnya

Aku masih tertawa.

"Himeeeee"

Aku berhenti tertawa. "Iya iya" jawabku tersenyum.

TBC

*****

Thankyou for reading. Please vote and comment😁

Falling Love With Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang