Happy reading!
*****
Sepanjang makan malam, Kim selalu membuatku tertawa dan tersipu.
"Hime" panggil Kim setelah kami selesai makan.
"Ya?" jawabku singkat
"Hm, aku mau kasih kamu sesuatu" ujar Kim
"Cincin?" ujarku menebak. Kim tersenyum.
Kulihat Kim mengeluarkan sesuatu, cincin! Benar tebakan ku ternyata.
"Aku tau kita baru jadian. Tapi aku udah mikirin ini dari lama. So, Hime will you marry me?"
"Oh. Cincin nya ada warna toska nya!" seruku kagum
Aku kagum merhatikan cincin itu.
"Bagus banget cincinya" ujarku
"Hime" panggil Kim menyadarkanku
"Ya?" Aku menatapnya
"Jadi?"
"Jadi apa?" tanyaku
Dia menatapku cemberut, aku terkekeh.
"Ulang pertanyaan nya" pintaku
"Will you marry me, Hime?"
"Yes. I do" jawabku
Kim tersenyum. Memaikanku cincin di jariku lalu mengecup jariku.
"Minggu depan aku ke rumah kamu sama keluargaku untuk ngelamar kamu"
Aku mengangguk "Nanti aku kasih tau keluargaku" Aku tersenyum "Tapi aku mau protes"
"Protes apa?" tanya Kim
"Cincin ini lebay" ujarku
Kim terkekeh.
"Aku serius!" sungutku
"Lebay gimana?" tanya Kim
"Ini terlalu mewah buat aku" ujarku
Kim tersenyum.
"Nanti pas nikah aku mau cincin nya yang simple aja ya Je" ujarku
"Ya Hime" Kim mengecup tanganku
"Love you" Aku tersenyum menatapnya
"Love you too" balasnya tersenyum
Aku perempuan terbahagia hari ini. Aku berharap Kim jodohku dan bisa bersamanya sampai maut memisahkan kami.
*****
Keluargaku dan keluarga Kim sudah sepakat untuk melakukan pernikahan 3 bulan lagi dan bertepatan di Bali.
Acara lamaran selesai, saat ini aku dan Kim sedang berada di belakang rumahku."Kapan kita cara WO Hime?" tanya Kim
"Kapan ya? Kamu ada waktunya kapan?" balasku
"Besok?"
"Emang besok ga kerja?" tanyaku
Kim tersenyum "Ga. Males ah"
"Dih males malesan lagi" ujarku
"Gapapa. Aku kan bos nya" sombong Kim
Aku mengendus "Mentang-mentang bos bisa seenaknya aja gitu"
"Iya" jawab Kim
"Okay. Jam berapa besok?"
"Jam berapa enaknya ya" tanya Kim balik
"Selesai makan siang?" usulku
"Boleh. Nanti makan siang bareng aku dulu ya" ujarnya
"Okay" kataku singkat
Kim menggenggam tanganku.
"Kamu ga pulang?" tanyaku
"Kamu ngusir aku?" Kim cemberut
Aku terkikik "Engga. Cuma nanya Jeje"
"Nanti. Aku masih mau sama kamu" ujarnya
Aku tersenyum "Kan besok ketemu"
"Kan itu besok. Beda" rengeknya
"Mau nginep di sini apa?" tawarku
Kim menatapku berbinar "Boleh? Tidur di kamar kamu yaa?"
"Yeee. Enggalah!"
"Kenapa?" Kim cemberut
"Ga boleh. Nanti di omelin sama papa." ujarku
"Tadi kamu nawarin" rengeknya
"Kan aku cuma basa-basi" Aku menyeringai
"Kamu mah gitu!" Kim melepas tanganku. Ngambek.
Aku tertawa melihat tingkahnya yang seperti anak kecil, padahal dia lebih tua dua tahun dariku.
"Ga usah ketawa!" sungutnya
Aku masih tertawa.
"Himeeeee"
Aku berhenti tertawa. "Iya iya" jawabku tersenyum.
TBC
*****
Thankyou for reading. Please vote and comment😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Love With Best Friend
RomanceAku tidak pernah menyadari perasaan nya kepadaku. - Vica Trinaya Collins Aku mencintai nya sejak dulu. - Jensen Kim Davis **** Written by Viiutari